Fira menghela nafas dan berkata" kemarin gue telat karena di jalan macet tidak ada pilihan lain selain gue lari eh...malah ketemu cowo cowo yang coba goda gue"" lah ko bisa" ucap Bella
" terus... gimana" tanya Bella penasaran
" tapi gue di selametin Ama cowo tapi gue ga lihat cowo itu karena pake helm gue pun bilang makasih ke dia" ujar fira menjelaskan.
" iih... romantis banget" cecer Bella
" kenapa Lo ga minta nomor nya" ucap bella.
" terus dia bilang apa apa ke elo" berkata lagi membuat Fira menghela nafas melihat Tingkah Bella mengoceh terus
" ya tapi...dia sempat nawarin buat nganterin gue" ucap Fira.
" terus gimana tuh" jawab Bella
"gue...mmm gue ga jawab apa apa" ucap Fira dengan polos.
"ha? ko gitu" desis Bella
" ih lu mah ga ada romantis romantis nya" cibir Bella melihat tingkah Fira begitu polos.
tak bel pun berbunyi pertanda pelajaran selanjutnya di mulai. para murid berhamburan meninggalkan kantin menuju kelas masing-masing.
seperti biasa kegiatan belajar membuat Fira jenuh dan ingin cepat pulang. Fira hanya mendengar sebagian yang guru jelas kan, sebagian nya lagi dia tidak fokus pikiran nya melayang kemana-mana.
.......
pukul 11.00
terdengar suara jam dinding berbunyi. Arsa hanya membaringkan tubuhnya di kasur sambil melihat kearah langit langit kamarnya.
rumah nya terasa sepi bagi Arsa ia sudah biasa merasa suasana sunyi di rumah nya. di tambah lagi ia tidak mempunyai adik ia anak satu satunya di keluarga
karena apa? ibu dan ayahnya tidak ada di rumah bukan tidak ada di rumah melainkan pergi jauh sangat jauh yang menurutnya juga Arsa ga bisa menemui karena bukan kehendak Tuhan.
ibu dan ayahnya udah lama meninggal karena kejadian kecelakaan nya dulu, membuat Arsa tidak bisa merasakan kebahagiaan keluarga nya sekarang. tidak ada kasih sayang orang tuanya membuat buat Arsa berkeyuruan di jalan dan salah pergaulan
kehidupan yang menafkahi dirinya dengan ikut ajang balap liar, kadang kebiasaan atas juga sering ikutan tauran.
...........
Arsa bangkit dan bangun lalu menduduki dirinya, ia sudah sangat bosan di rumah. Arsa pun bangkit dan mengambil baju di lemari ia mengambil sweater putih biru, seperti nya Arsa akan pergi keluar lagi, setelah di rasa rapi ia pun berjalan keluar kamar.
Arsa berjalan ke garasi tempat ia menyimpan kendaraan nya, Arsa mengeluarkan motor biasa ia pakai sehari hari.
Arsa pun menyalakan mesin motornya. motor sport pun melajukan setiap tiap jalan, Arsa terus mengendarai jalanan tak tau arah.
jalanan yang Arsa lewati tak sengaja ia melihat bangunan seperti sekolah yang menurut nya ia ingat ingat, Arsa menghentikan motornya dan melihat ke arah sekolah. Arsa jadi ingat ia pernah bersekolah di sini dulu, seharusnya ia masih bersekolah dengan setatus SMA nya.
......
Arsa pun melanjutkan perjalanan lagi, tapi Arsa merasa lapar ia pun mencari tempat makan tiap-tiap jalan, Arsa melihat dari kejauhan ada sebuah warteg tak jauh, arsa pun berhenti di sebuah warteg tempat makan.
saat Arsa memesan pesanan, Arsa mendengar keributan dari bangku sebelah. membuat Arsa menghampiri segerombolan anak sekolah smp.
" hey... kalian nih, jangan ganggu dia lah"desis Arsa.
membuat mereka meliriknya menatap Arsa dengan heran.
" siapa Lo" tanya salah satu dari mereka.
" kalian ganggu dia" ucap Arsa
" apa urusan Lo"
" ini urusan kami" ucap mereka mulai emosi.
" ka tolong" ucapnya bersuara seperti ia merasa terganggu dengan kehadiran mereka mengganggu nya.
" dia bilang apa barusan" desis Arsa udah geram dengan mereka.
" jangan ganggu dia" ketua Arsa sambil menatap tajam ke arah mereka, membuat mereka pun diam.
cowo itu mendekati Arsa agar aga berjauhan dari mereka.
" cabut" ucap salah satu dari mereka, lalu mereka pun pergi.
......
" makasih ka" ucap bernama dhafin
" adik mau makan ga?" tawar Arsa
dhafin diam ia malu untuk menjawab dengan terbata-bata berkata " eh...mmm ga usah ka" kata dhafin.
" jangan malu malu...ayo sini duduk" ujar Arsa
dhafin pun tidak bisa apa-apa, lalu duduk. Arsa pun memesan makanan.
" nama adik siapa?" tanya Arsa penasaran.
" dhafin" ucap dhafin
" nama ka Arsa" balas Arsa
.....
drrtt...drrtt..
suara telepon berbunyi, bukan milik Arsa melainkan milik dhafin. ketika sadar ada menelepon dhafin mengangkat telepon tersebut, sambil mengecek nama kontak
" dhaf...di mana si" bertanya suara di seberang sana.
" dhaf di warteg ka" ucap dhafin.
" ko tinggalin kakak si" ujarnya.
" dhaf di ganggu kakak kelas ka" ucap dhafin
" hah? ko bisa... yaudah kakak kesana" ucapnya.
" dhaf kamu serlok ya" ucapnya
" iya ka" balas dhafin.
.....
Fira pun mematikan ponsel nya setelah menelepon adiknya. Fira bergegas menemui adik nya kurasa tidak baik baik saja, sambil mengamati ponselnya melihat lokasi dimana adiknya berada, lalu Fira berlari kesana-kemari kurasa lokasi nya tidak jauh tidak perlu naik kendaraan
KAMU SEDANG MEMBACA
zllenz
ספרות נוער" semua terlihat baik baik saja, disaat semua yang pernah ada hilang entah kemana" ..... Arsa anak jalanan dan gaster motor balap. kehidupan yang memperhatikan bukan karna ia ga punya rumah, seharusnya rumah itu tempat bersandar dan kebahagiaan nya...