01.30 malam
malam semakin larut
temen temennya udah saling diam, hembusan angin malam semakin dingin.
Arsa berdiri melihat ke arah balkon jendela yang tidak ada kaca hembusan angin menyentuh permukaan wajahnya bersama itu juga mereka memperhatikan arsa
" dah malam kalian pulang aja" ujar Arsa membelakangi mereka.
....
" yaudah kita mo pulang dulu ya bos"ucap ergan.
tak ada jawaban dari Arsa ergan dan teman meninggalkan Arsa sendiri di dalam markas.
Arsa ingin menyendiri dulu tak menyusul temen nya pulang, Arsa ingin menenangkan pikiran nya, kerena akhir akhir ini memikirkan yang seharusnya ia tidak dipikirkan.Angin malam menyentuh wajah arsa tatapan nya kosong menatap langit malam dihiasi bintang bintang, diantara banyak bintang. Dua bintang itu paling jelas dan terang Arsa merasa ia sedang ditatap kedua orang tua nya di atas sana.
Membuat suasana hati jadi sedih, arsa menghembuskan napas kepala menggeleng mencoba tersadar ia tidak ingin berlarut dalam pikiran nya, arsa mengangkat tangan memperlihatkan jam yang menempel ditangannya. Pukul 12.00, sudah larut malam ternyata.Arsa pun memutuskan untuk pulang ke rumah
Arsa pun keluar meninggalkan markas, di luar gelap Arsa menerangi menggunakan hp milik nya, terlihat dari kejauhan motor nya terlihat dan Arsa menghampiri.
Arsa pun menghidupkan mesin motornya, arsa pun melajukan motornya menebus jalan di malam hari. Arsa sedikit mempercepat motornya agar sampai di rumah.
.....
tak lama ia pun sudah sampai di rumah, Susana rumah sepi dan gelap seperti tak ada penghuni di dalam nya, ia tidak memperdulikan rumah nya sepi seperti ini. motor Arsa berhenti tepat di pintu garasi nya.
Arsa turun dari motor dan membukakan garasi, arsa memegang dan mendorong motor tersebut masuk garasi.
setelah memfakirkan motor Arsa pun menutup pintu garasi nya dan mengunci nya.
Arsa masuk kamar sambil membukan jaket sebagian mengenakan kaos putih dan beralas celana panjang.
Arsa pun membaringkan tubuh nya di kasur, Arsa tidak langsung tidur kebiasaan sebelum tidur ia melihat ke arah langit langit kamarnya.
......
tak lama mata nya mulai menutup Susana kamarnya yang gelap membuat ia ngatuk dan tertidur.
" tidak"
" ayah ibu jangan pergi" ucap Arsa mulutnya terucap kata yang sama, tapi matanya tertutup.
seperti Arsa sedang bermimpi tapi keringan di permukaan muka nya bercucuran wajah resahnya dan mata tertutup, seperti Arsa bermimpi buruk.Arsa sedang berada di ruangan di penuhi orang sedang mengelilingi dua orang sedang terpapar tubuh dua orang itu di tutupi kain.
tubuh Arsa melemas dan menangis
" tidak"
" ayah ibu jangan pergi" ucap Arsa sambil menangis.
sambil memeluk dua orang itu tak lain ayah ibunya, ketika itu juga orang membicarakan ia.
" kasian ya anak itu"
" gimana nasib dia nantinya"
begitu lah ocehan orang lain ngomongin Arsa di belakang.
....
di tempat yang berbeda sebelum ayah nya pergi Arsa sering pulang larut malam, ayah selalu memarahinya.
" kamu anak tak tau di untung"
" arzan kamu dengerin ayah ga si"
" udah yah"suara jam weker berbunyi Arsa terlojat kaget nafasnya tersengal-sengal, baru saj ia bermimpi buruk.
air matanya menetes di wajahnya seketika itu juga tangisan Arsa pecah ia menangis tersedu sedu, mimpi baru membuat sesak di dada dan sedih.
" ayah ibu maafin arzan" ucap Arsa hanya itu yang ia bisa ucap
ia berharap ayah ibu disampainya, tanpa harus bisa mengembalikan semua nya
ia mencoba menenangkan dirinya ia harus mengikhlaskan kepergian orang tuanya, percuma ia seperti itu tidak akan kembali.
Arsa melamun mata tertuju melihat cahaya matahari masuk ke sela sela jendela.
" udah siang ya"ucap Arsa
tokk..tokk...
suara ketukan pintu terdengar Arsa pun menghampirinya untuk mengecek siapa yang mengetuk pintu rumah nya.
saat arsa membuka seseorang wanita dengan badan sedikit berisi membawa ranjang makan, arsa sudah mengenalnya dan sudah menganggap ibu sendiri wanita tersebut bernama Bu Ratna.
" Zan ini Bu bawa makanan untuk di makan ya" ucap Bu Ratna.
" oh iya... makasih ya Bu" balas Arsa.
" yaudah Bu pergi dulu masih ada kerjaan belum beres" ujar Bu Ratna.
" jangan lupa di makan ya" ucapnya lagi.
" iya Bu.. makasih" balas Arsa.
Bu Ratna pun pergi Arsa hanya memandang makanan yang diberi Bu Ratna, ia berpikir balas kebaikan apa lagi untuk Bu Ratna yang sudah baik kepadanya, arsa pun memasuki rumah ia memiliki membereskan rumah nya.
.....
Arsa duduk di sofa terdiam pekerjaan rumah udah ia kerjakan, Arsa melihat makanan di meja makanan pemberian Bu Ratna pagi tadi dan Arsa pun memakannya.
Arsa memutuskan untuk ke luar rumah diam di rumah baginya seperti disekap karena hawa di rumah nya yang sepi.
Arsa pun ke luar rumah menuju garasi tempat motor nya ia simpan, Arsa pun mengeluarkan motor nya.
Arsa memasukkan kunci dan menghidupkan mesin motornya, Arsa pun melanjutkan motor nya menebus jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
zllenz
Jugendliteratur" semua terlihat baik baik saja, disaat semua yang pernah ada hilang entah kemana" ..... Arsa anak jalanan dan gaster motor balap. kehidupan yang memperhatikan bukan karna ia ga punya rumah, seharusnya rumah itu tempat bersandar dan kebahagiaan nya...