04

463 20 0
                                    

Happy reading . .

...

Semburat jingga sudah terbenam kembali ke perpaduan, tapi aktivitas Tsabita dan teman-temannya belum juga selesai mereka masih mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh dosen untuk di serahkan besok.

Beruntung sekali kantin fakultas mereka buka sampai malam hari setidaknya masih ada makanan yang bisa mengganjal perut.

Tsabita menghela nafas berat melihat tugas yang belum juga selesai, jam sudah menunjukkan pukul 7 malam.dia telat 4 jam dari waktu pulang.meski di kerjakan bersama tugas ini benar-benar membuat ke 5 orang itu kelimpungan.

" Susah banget Mak,mau jadi orang pinter,gak ada yang instan ajah apah biar cepat jadi sarjana " ucap Lana prustasi.

" Lo kira masak mie, tinggal cap cip cup jadi "

" Lagian ini juga tugas dari kakak Lo Lan,gak kira-kira bikin kita ke jebak di kampus sampai malam " sambung bara, yang mendapat anggukan dari yang lain. Sedangkan Lana hanya mencebik kan bibirnya.memang dasar kakaknya itu minta di tampol, kerjaannya cuma bikin mahasiswa susah.gitu tuh nasib kelamaan jomblo gak ada sibuk-sibuknya pacaran cuma sibuk bikin mahasiswa kesel.

" Iya duit gue abis lagi buat beli makan, cuma ada buat isi bensin " keluh Bagas yang mengeluarkan satu lembar dua puluh ribu.

" Ngenes banget temen gue, Sono Lo pesen gas nanti gue yang bayar dari pada Lo sakit tar emak Lo ngomel-ngomel "

Bagas langsung bersorak girang, Aldebara atau bara memang temen yang paling peka meski memiliki sikap cuek tapi solidaritas bara tak bisa di ragukan.

" Thanks bara " bara hanya menjawab dengan deheman,dia masih berkutat membolak-balik halaman buku di depannya.bara melirik Tsabita yang masih anteng mengerjakan tugas meski bara tahu dari wajah dan ekspresi Tsabita bahwa dia juga sama seperti yang lain,tapi Tsabita tak pernah mengeluhkan perasaannya.

" Udah bit, nyerah ajah gue tahu Lo juga cape " bara terkikik, Tsabita menutup kasar buku yang dia baca.
Menatap bara dengan perasaan dongkol.

" Apa " tanya bara menurun naikan alisnya menggoda, Tsabita yang kesal langsung menggepak tangan bara yang membuat sang empu meringis.
" Buset dah pedes banget bita tangan Lo,merah kan tuh "

" Rasain emang enak "

" Ck . .gue cuma bercanda ya ampun "

" Tampol ajah ta,gue dukung " ucap Lana memprovokasi yang membuat bara melotot.Tsabita tersenyum mengejek ke arah bara yang membuat bara bergidik ngeri masalah nya bara pernah di kerjai Tsabita dan Lana secara bersama yang membuat uang jajan selama seminggu habis seketika.

" Ampun deh ta, gue pasrah " bara mengangkat tangan membentuk huruf v.

" Cih lemah "

" ALANA gak akan gue antar pulang ya liat ajah " ancam bara.

" Eh, jangan dong maaf-maaf deh Aldebara Aditama yang ganteng ya maaf please "

" Ogah . . "

" Bara maafin gue, Lo mau apa gue turutin deh yang penting Lo antar gue pulang " bujuknya, pucuk di cinta bulan pun tiba.bara menyeringai otak pas-pasan nya bekerja hal apa yang bisa dia manfaatkan untuk mengerjai Lana.

" Guys kalian kalian laper gak? "

" Laper dong bar "

" Mau pada makan enak kan, gue punya rezeki ni " Tsabita hanya mengulum senyum dia tahu apa tujuan bara, sedangkan Lana sedang mencium-cium bau kebangkrutan tabungannya.

Di Nikahi Aakash Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang