Bab 2

12.3K 411 8
                                    

Viona's Pov

sumpah, ini hari apa? kenapa bisa jumpa orang sakit jiwa gini sih. Mama... Papa tolong anakmu ini, selamatkan aku dari orang aneh ini ma,pa.

Gak ada hujan, gak ada badai ni cowok ngajak kawin men eh salah nikah maksudnya. Tapi kalau boleh jujur, sedikit nyaman saat ditindih tadi . uh,mikirin apaan sih gue sahutku dalam hati.

"Apa!!!"Pekikku, kaget? so pasti .

kenal juga kagak sama ni cowok, anak siapa juga kagak tau, tinggal mana juga kagak tau, kerjanya juga kagak tau apa, bener-bener masih single atau gak juga kagak tahu gue!

Satu kata buat ni cowok, GILAAAAA!!!!

"Will you marry me vio? Maaf terlalu cepat,tapi aku yakin sama kamu" jawabnya lagi.

Memang terlalu cepatlah, yang bener aja. hati gue memang nyaman, tapi belum tentu yakinkan? gimana kalau dia ternyata udah punya istri disana? gimana kalau dia orang yang gak bener ? gimana kalau dia cuma maini aku aja? OH Tidak!!!

Gue bingung....bingung sumpah!!!

Atau mungkin ni cowok demamnya terlalu tinggi jadi ngigo kaya gini ya? atau apa? ah mungkin ni cowok sakit kali ya.

"lo sakitya?" tanyaku sambil Kuarahkan punggung tanganku kearah keningnya , kemudian ke pipi kanan dan kirinya.

deg...

ih ini tangan apaan sih? kenapa megang wajahnya, Gue keikutan gila kali ya? Ah... NO!!!!!

"gak panas, berarti gak sakit... A-apa kamu serius?" sahutku lagi memastikan pernyataan yang dilontarkan olehnya tadi. Dan dia menganggung menjawab pertanyaan yang aku lontarkan tadi, ku tatap kedalam manik matanya untuk memastikan yang dia lontarkan tadi benar atau tidak.

Dan ternyata pemirsa, tidak ada kebohongan disana! disana, dimani matanya yang indah itu, oh Tuhan aku mulai gila.

"Gue gak kenal samalo!" sahutku lagi ketus dengan tetap menatap kedua matanya yang indah itu.

"Mari kita kenalan" jawabnya sambil tersenyum kearahku,oh astaga senyumnya manis sekali. Rasanya ingin ku sapu bibirnya itu dengan sapu lidi, eh? bibirku maksudnya,ah gue mulai gila lagi.

"Jordan Alfian Wijaya, CEO dari Wijaya's Crop. Belum menikah, dan akan menikah dengan kamu. Dan aku usahakan tak kecewakanmu nantinya"

"A-apa? kau CEO dari Wiajay's Crop? Anak om Hendri?"tanyaku sedikit terbata dan nyaris saja matakukeluar karena terkejut mendengar ucapannya,terkejut plus senang sih.

"Ih,blushing... iya kenapa sayang?ada masalah?" jawabnya lagi sambil menakup kedua pipiku yang sudah merona ini, dan rasanya nyaman sekali tapi tak lama dilepaskan kedua tangannya dari kedua pipiku, ada rasa kehilangan sebenarnya.

"A-paan sih lo, Jelaslah! gue tadi tu mau interview dengan lo, dan lo ngebatali semuanya, bagusla kalau lo anak om hendri" jawabku ketus sekaligus terbata-bata sedikit.

"Ha? benarkah? kalau gitu kamu aku terima sayang, kamu jadi sekretaris pribadiku supaya kamu bisa samaku terus nanti hihi, kamu kenal dengan papaku?" tanyanya balik

"haha, bagus dong kalau gitu. Iya kenal, banget malah" jawabku

"haha berarti kamu setuju dong mau jadi istriku dan sekretaris pribadiku? waaw, aku harus hubungi papaku" jawabnya tanpa sangat gembira sekali.

"eh?" dan kulihat dia langsung mendial nomor seseorang dan mungkin itu Om hendri.

"halo pa?"

"...."

"Aku mau nikah, bulan ini juga"

"..."

"sama viona, eh lo anak siapa?" jawabnya keseseorang ditelepon tersebut dan bertanya padaku.

"Fernandeees!"jawabku sedikit berteriak

"Apa!!?"teriaknya tak kalah kuat dari suaraku " bagus kalau begitu,aku kenal papamu dan kau kenal papakuu"

"anak om fernandes pa" jawabnya pada seseorang disana

"..."

"Papa setuju? aaaah,oke aku akan mencari cincin dan kita jumpa dirumah om fernandes pa, bye"sahutnya kegirangan dan langsung mematikan panggilannya.

ah yang benar saja, om hendri setuju? bahkan aku tak mengenal baik anaknya, aku hanya mengenal baik orang tuanya. Apa aku harus menikah sama om hendri yang aku kenal? ah gila aja, serasa mau jual diri jadinya. Gue bingung banget sumpeeeh!!

"Woi sayang? ayo ikut aku,kita cari cincin hihi" sahutnya sambil menggenggam tangan kananku da menarikku keluar.

ih ni orang nyebeli bangetya, akukan belum bilang iya atau enggak. main narik-narik orang aja,pake acara langsung nyarik cincin segala lagi? dia kira aku mau apa?

mau banget!!! sorakaan dari hati gue, eh gila aja hati gue mau? la otak guekan gak mau?

ku sentakkan tanganku sehingga terlepas dari genggamannya dan sontok juga membuat dia berputar 180 derajat menghadapku, ada rasa sedikit kehilangan saat kulepaskan genggamannya tadi.

"Kenapa?"tanyanya lirih " kamu gak setuju?" tanyanya lagi dengan suara parau dan mata berkaca-kaca

yaampun, ni cowok mau nangis gila! apa dia bener-bener serius samaku? mewek banget ni cowok,ah jangan-jangan air mata buaya. cowokkan biasa gitu, tukang kibuli cewek muluh.

Tanpa sadar kepalaku menggeleng kuat, gue gak tahan liat mata ni cowok mampu ngebuat hati gue luluh lantah.

"mau?" tanyanya lagi dengan lirih dan kubalas dengan anggukan dan senyuman gue.


lah? kepala sama bibir gue ngapa? kenapa gak sesuai dengan cara kerja otak gue? wuaaaaah.... otak gue error minta di reparasi kali ni yak. Tanpa babibu dia langsung menyuruhku masuk kedalam mobilnya.


"Aku mau ajak kamu ketempat spesial buatku" sahutnya setelah berada dimobil

"kemana?"tanyaku lagi

"ada deh" jawabny sambil menunjukkan cengirannya padaku.

oh astaga, mau diajak kemana lagi sih? ketempat spesial buat dia? berarti aku spesialdong? aaah hati gue, loncat-loncat rasanya. penuturan itukan membuktikan kalau aku spesial buat dia uh senangnya...




Marry your daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang