Gue tersenyum saat melihat mingyu yang begitu bersemangat karna dia bakal photoshoot bareng minjae anak kita untuk pemotretan kali ini
Hari ini adalah jadwal pemotretan mingyu dan minjae bersama dengan salah satu brand pakaian ternama di dunia
Dan gue disuruh mingyu buat nemenin mereka kerja di sini katanya dia ga tenang kalo ninggalin gue sendirian dirumah
"Udahan?"
"Belum sayang, aku sama minjae di suruh ganti baju buat sesi foto selanjutnya" Ucapnya sambil mengelus perut gue yang masih rata dan tersenyum manis
"Mau aku temenin?"
"Ko pake tanya segala? Jawaban aku pasti mau lah"
"Baiklah"
Mingyu genggam tangan gue dan ngajak gue ke ruang ganti untuk membantunya dan minjae disana
Setelah selesai bersiap kita bertiga balik lagi ke studio untuk pengambilan gambar selanjutnya
Ditengah photoshoot berlangsung sang fotografer memanggil mingyu ke belakang untuk membicarakan beberapa hal terkait hasil fotonya tadi sementara minjae menghampiri gue disini
Minjae dan mingyu sama-sama posesif kalo menyangkut diri gue apalagi sekarang gue hamil anak kedua
"Han nara?"
"Kim nara" Koreksi gue
"Ah sorry" Ucapnya dengan nada mengejek
"Hari ini boleh ga ya gue pinjem suami lo buat jalan?"
"Jangan kelewatan deh lo cuma temen model mingyu jadi gue minta lo berenti deh gangguin mingyu"
"So cantik dipikir ayah bakal mau sama tante?" gumam minjae
Gue cuma ketawa denger omongan anak gue barusan
"Gue benci banget sama lo han nara"
Prangg . . .
Perempuan itu mendorong gue kearah lemari kaca dengan kasar membuat lemari itu pecah dan melukai beberapa bagian tubuh gue
"BUNDA!!"
"SAYANG!!"
Teriakan kencang milik mingyu dan minjae membuat orang lain langsung mengalihkan atensinya kearah gue
Minjae langsung lari menghampiri gue yang sedang memegang kepala gue yang mulai mengeluarkan darah segar
Mingyu meletakan sapu tangan nya ke luka gue untuk mencegah darah berhenti keluar lebih banyak
"Sayang liat aku"
Gue natap mingyu dan meremas tangan mingyu yang berada di pipi gue
"KIM MINGYU!!"
Perempuan itu mulai mengamuk dan melemparkan beberapa barang terdekatnya kearah kita bertiga
Mingyu memeluk gue dan minjae dengan erat dan berusaha melindungi kita berdua dari lemparan barang yang terus berdatangan
"Akhh"
"MINJAE!"
Tangan minjae terluka saat berusaha melindungi kepala belakang mingyu yang hampir terkena pecahan botol
Beberapa petugas keamanan datang dan langsung membawa perempuan itu pergi dari tempat ini
Gue dan mingyu panik saat tangan minjae mengeluarkan banyak darah dan ga lama perut gue juga ikutan sakit
"Gyu sakit"
Gue meremas bahu mingyu dengan kuat karna perut gue rasanya sakit banget minjae sama mingyu terkejut saat darah mulai menetes ke paha gue