Lee Seokmin

2.1K 82 0
                                    

"Seokki~"

"Aku di dapur sayang"

Gue nyamperin seokmin yang lagi berdiri di depan kulkas dapur dan memeluknya dari belakang

"Lagi apa?"

"Aku lagi pengen pasta nih kamu mau?"

"Mau"

Dia senyum terus ngusap tangan gue yang ada di perutnya lembut

Karna sedikit bosan gue masukin tangan gue kedalem kaos oversize seokmin dan mengelus lembut Abs nya yang terbentuk dengan sempurna

"Jangan macem-macem deh"

"Apadeh? Cuma usap-usap aja ko ngomel"

"Kita belum makan malem loh yang kamu mau aku terkam sekarang?"

"Serem banget"

Gue ngeluarin tangan gue dan pindah ke samping seokmin yang masih natap intens badan gue yang cuma pake kaos oversize punya dia dan celana pendek di dalamnya

"Ko ngelamun?"

"Kayanya aku ga jadi masak pasta" Ucapnya tanpa mengalihkan matanya dari paha mulus gue yang sedikit terekspos

"Kenapa?"

"Aku mau makan kamu aja"

"Seokmin!!"

Gue sedikit tersentak karna dia menggendong gue secara tiba-tiba dan mendudukan gue di kitchen counter

Seokmin mengeluarkan smirik nya lalu melumat bibir gue dengan rakus tangan nya mulai mengelus dan meremas paha gue

Karna seokmin terlalu agresif kepala gue sedikit terbentur rak yang ada di belakang gue, gue cuma bisa ngeringis kecil dan reflek menggigit bibir seokmin tanpa gue sadari

Ciumannya turun ke leher jenjang gue dan memberi sembarang tanda di sana seokmin meletakan sebelah tangannya di kepala belakang gue agar gue tidak terbentur lagi

Kita bertatapan cukup lama saat ingin melanjutkan ciuman nya suara tangisan bayi menghentikan kegiatan kita

"Sooah bangun seok"

Seokmin ngangguk terus nurunin gue dari kitchen counter yang lumayan tinggi ini

"Biar aku aja yang keatas"

Gue ngangguk lalu berjalan kearah ruang tamu untuk menunggu seokmin dan juga sooah

Sooah menangis dengan kencang di gendongan seokmin dan terlihat seokmin yang masih berusaha untuk membuat bayi berusia 5 bulan itu berhenti menangis

"Sayang kayanya anak kita haus"

Seokmin memindahkan sooah kedalam gendongan gue dan tangisannya langsung berhenti saat minum asi

Gue ngusap dahi sooah yang sedikit berkeringat menggunakan tangan gue

Seokmin mengarahkan jari telunjuknya ke tangan kecil sooah dan langsung di genggam erat oleh bayi perempuan itu

"Kebangun jam segini mau tidur jam berapa kamu nanti dek hm?"

"Begadang lagi deh kita nanti bun untung besok minggu" 

Setelah puas menyusu gue nidurin sooah ke tengah-tengah gue dan seokmin yang lagi sibuk dengan hp miliknya

"Seok sooah liatin kamu terus tuh"

"Bentar ya sayang"

Detik berikutnya seokmin meletakan hp nya di meja lalu mengarahkan semua perhatiannya pada sooah

"Kenapa sooah mau ayah gendong hm?"

Seolah mengerti dengan ucapan sang ayah bayi itu tersenyum dan mengangkat kedua tangannya kedepan

Gue dan seokmin ketawa kecil terus seokmin membawa sooah kedalam gendongannya

"Udah malem dek bobo lagi yuk"

"Mata nya udah seger gitu gimana mau nidurin nya?"

Suara bel rumah mengintrupsi kegiatan kita membuat gue menatap seokmin

"Kamu pesen sesuatu seok?"

"Aku pesen pizza barusan, tolong ambilin dong yang kedepan"

Gue ngangguk dan berjalan kecil kearah pintu depan dan kembali masuk dengan membawa 2 kotak pizza pesanan seokmin

"Buka aja 1 kamu makan duluan aja" Ucapnya

Gue mengambil satu potong pizza untuk gue makan lalu menyodorkan pizza yang barusan gue makan kedepan mulut seokmin dan langsung dia terima

Kita bermain bersama sooah di ruang tamu selama 2 jam karna malam semakin larut dan sooah belum juga tidur kita mutusin buat pindah ke dalem kamar

Saat di kamar sooah kembali menangis dan langsung dibawa seokmin lagi kedalam gendongannya

"Siniin deh seok kayanya sooah ngantuk"

Dan benar saja sooah langsung memejamkan matanya saat baru menyusu sebentar

"Akhirnya tidur juga kamu dek"

Seokmin nyandarin kepalanya ke bahu gue yang lagi nyusuin sooah sebelah tangan gue terangkat buat ngusap pipi nya pelan

Gue sedikit menundukan wajah gue dan menyatukan hidung kita berdua seokmin ketawa kecil terus gesekin hidung mancungnya ke hidung gue

Dan berikutnya bibir gue kembali masuk dalam lumatan lembutnya seokmin megang tengkuk gue agar ciuman nya tidak terlepas

Dia melepas tautan kita dan natap mata gue lembut terus dia nyatuin dahi kita berdua sambil ngusap pipi gue pelan

"Jangan tinggalin aku"

"Ngawur deh aku gaakan ninggalin kamu sama sooah ko gausah khawatir"

"Sayang banget sama kamu"

"Sama sooah ngga?"

"Sayang juga lah"

"Tidur gih"

"Nanti mau nunggu sooah kelar nyusu aja, kalo aku tidur duluan nanti kamunya sendirian"

"Gapapa ko"

"Aku nya gamau"

Gue cuma senyum terus ngusap pipinya lagi karna sooah tidurnya udah pules gue mindahin dia ke tengah-tengah gue dan seokmin

"Sayang"

"Hmm?"

Seokmin mindahin sooah ke ujung ranjang dekat tembok lalu narik gue kedalam pelukannya

Gue cuma ketawa aja liat kelakuan dia barusan

"Aku ga bisa tidur kalo ga dipeluk kamu"

"Yaudah ayo bobo"

Gue narik dia kedalam pelukan gue dan mengusap punggung nya pelan seokmin sedikit menggeliat kecil untuk mencari posisi nyaman lalu membenamkan wajahnya di dada gue

"Bayi besar"

Dia ketawa kecil terus narik pinggang gue biar pelukan kita makin erat terus memejamkan mata bersiap untuk menyusul sooah masuk ke alam mimpi.

SEVENTEEN HUSBAND IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang