Chwe Hansol

1.6K 78 0
                                    

"Sayang"

"Hm?"

Hansol ga ngomong apapun dan langsung memeluk gue yang lagi baca novel di ranjang

"Anak-anak udah masuk ke kamar semua?"

"Udah"

Hansol narik gue buat tiduran di sebelahnya terus nindih badan gue ga lama kemudian dia majuin badannya dan menyatukan bibir kita

Gue ga nolak itu dan ngalungin kedua tangan gue ke lehernya kita berciuman secara intensif selama beberapa menit dan membiarkan tangan hansol meraba tiap inci tubuh gue

"Mom, dad"

Gue yang kaget reflek mendorong hansol agar menyingkir dari atas tubuh gue lalu memasang kembali kancing piyama gue yang terbuka

"Kak udah berapa kali daddy ngomong kalo mau masuk kamar harus ketuk pintu dulu? Cape loh daddy ngingetin kamu kaya gini terus"

"Stt udah ah" Gue ngusap pelan tangan hansol yang lagi marahin anak pertama kita

"Maaf dad"

"Kenapa kak?"

"Mom maaf adek nangis karna jatuh dari ranjang"

"Ko bisa?!"

Hansol panik dan langsung berlari ke kamar sebelah buat nyamperin anak kedua gue

"Mom aku takut daddy marah"

Arsen genggam erat tangan gue dan ngumpet di belakang tubuh gue

"Nanti jelasin ke daddy ya? Gausah takut kan ada mommy"

Arsen ngangguk kecil terus mengeratkan genggaman tangannya ke tangan gue

Saat sampai di kamar anak-anak gue liat hansol yang lagi ngusap-ngusap punggung anak perempuan gue yang masih menangis

"Adeknya kenapa bisa jatuh?"

Arsen sedikit ragu untuk bicara dan menatap mata gue

"Gapapa ngomong aja" Gue ngusap pelan kepala arsen dan dia sedikit menghela nafas pelan

"Aku ga sengaja dorong adek yang ngerobek buku aku, maaf dad"

Gue sama hansol tuh kadang suka pusing liat kelakuan anak sendiri tiap hari pasti ada aja yang mereka berantemin kakak nya ga mau di ganggu tapi adek nya rese

"Dek daddy kan udah bilang kalo kakak nya lagi belajar jangan di ganggu"

Anak perempuan gue menatap hansol dengan mata berkaca-kaca bersiap untuk menangis lagi

"Minta maaf sama kakak"

Hansol nurunin emma dari pangkuannya lalu emma menghampiri arsen yang ada di sebelah gue dengan air matanya yang terus menetes

"Maafin emma"

"Maafin kakak juga"

Mereka berdua pelukan terus nangis bareng-bareng gue sama hansol emang ngajarin mereka untuk minta maaf kalo mereka buat salah dan nyakitin perasaan orang lain

Setelah beberapa menit mereka melepas pelukannya dan terlihat mata emma yang sembab dan sedikit mengantuk

"Sekarang bobo ya udah malem besok kan kakak harus sekolah"

Mereka ngangguk dan berjalan ke ranjang nya masing-masing arsen dan emma masih tidur dalam kamar yang sama karna emma belum berani tidur sendirian

Gue sama hansol memiliki 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan arsen kini sudah berusia 10 tahun sementara emma baru menginjak usia 6 tahun

Gue naikin selimut emma dan mengusap kepala nya dengan sayang tatapan mata kita bertemu bikin gue ga bisa nahan senyum gue

"Bobo ya sayang"

Emma ngangguk terus majuin wajahnya untuk ngecup pipi gue

"Good night mom"

"Good night to princess"

Setelah emma memejamkan matanya gue nolehin kepala gue kearah hansol yang lagi ngusap-ngusap kepala arsen sambil terus mengucapkan kata maaf

Hansol mematikan lampu kamar dan menutup pintu dengan perlahan agar anak-anak tidak terusik

Gue senyum dan ngusap pelan lengan hansol ini bukan pertama kalinya hansol di ganggu anak-anak saat sedang melakukan aksinya

"Tidur yu besok kamu harus ngantor"

Hansol ngangguk terus meluk gue dari belakang dan kita langsung masuk kedalam kamar untuk istirahat

Paginya setelah gue bangun gue ke kamar mandi buat cuci muka sama sikat gigi lalu membuka gorden kamar agar cahaya matahari masuk

"Sayang bangun"

Gue ngusap pelan kepala hansol yang masih tertidur lelap

"Sayang"

"5 menit lagi ya by"

"No, bangun sekarang"

Akhirnya hansol membuka matanya lalu duduk bersandar di tepi ranjang dan menarik gue kedalam pelukannya

"Aku mau bikin sarapan nanti tolong bangunin anak-anak ya"

Gue ngecup singkat bibir hansol lalu turun kebawah untuk membuat sarapan untuk kita semua

Saat sedang menata sarapan di meja hansol turun bersama arsen yang udah rapih dengan seragamnya dan emma yang masih menggunakan baju tidur nya

"Kak bekal nya mommy taruh di tas ya harus diabisin"

"Thanks mom"

Gue senyum dan kita berempat sarapan dengan tenang di meja makan setelah selesai makan gue naruh semua piring kotor di wastafel untuk dicuci nanti karna sekarang gue harus mengurus hansol dan arsen terlebih dahulu

"Semuanya udah siap? Ada yang ketinggalan ga kak?"

Gue merapikan seragam dan rambut arsen yang sedikit berantakan

"Ngga mom semuanya udah siap"

"Tunggu daddy nya di ruang tamu ya ajak emma sekalian"

"Iyaa mom"

"Sayang"

Hansol jalan kearah gue sambil membawa dasi hitamnya dan langsung gue pasangkan

"Cantik banget sih"

"Diem deh"

Hansol senyum dan mencuri satu kecupan di bibir gue, gue membelakan mata dan langsung mukul dadanya pelan

"Nanti kalo anak-anak liat gimana?!"

"Maaf aku gatahan"

"Selesai"

Hansol menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri membuat gue kebingungan

"Nyari apa?"

Hansol menggelengkan kepalanya pelan lalu menarik gue ke sudut dapur dan menarik tengkuk gue kemudian melumat bibir gue dengan lembut

Gue menggenggam tangan hansol yang berada di pipi gue dan memejamkan mata menikmati setiap lumatan hansol yang lembut

Setelah dirasa puas hansol mengusap bibir gue menggunakan ibu jarinya dan menuntun gue untuk jalan kedepan

"Aku berangkat ya"

Hansol narik pinggang gue dan mengecup dahi gue dan emma secara bergantian

"Kamu jangan nakal dirumah ya, jangan ngerepotin mommy"

Emma ngangguk kecil lalu melambaikan tangannya kearah arsen yang berada di dalam mobil

"Hati-hati ya bawa mobilnya"

"Tentu, aku pamit"

"Dadah mom!!"

Setelah mobil hansol pergi dari pekarangan rumah gue dan emma pun masuk kedalam.

SEVENTEEN HUSBAND IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang