Di bab kali ini aku mau bahas tentang sebuah kehilangan, ya kehilangan. Kehilangan yang paling gaenak itu ya kehilangan orang yang paling kita sayangi di dunia ini. Pasti semua orang memiliki orang orang yang paling mereka sayangi.
Aku punya keluarga kecil yang sangat aku cintai, ayah bunda adek. Kita berempat saling menyayangi menjaga. Semuanya berubah secara cepat semenjak meninggalnya bunda,aku sudah menceritakannya sekilas di bab pendewasaan. Di bab ini aku akan jelaskan lebih detail lagi.
Orang pertama yang menghilang dari bagian cerita hidupku ini adalah aku kehilangan sosok ibu. Ya bunda,namanya bunda ira livia. Beliaulah yang melahirkan aku di tanggal 11 agustus 2004. Dia yang rela bertaruh nyawanya demi melahirkanku. Jika kalian pengen tau proses aku lahir bisa kalian cek langsung di buku ku yang berjudul sedikit cerita tentang hidupku. Aku banyak belajar dari bunda untuk hidup mandiri,cuci baju sendiri,melipat baju sendiri,cuci piring dan lain lain banyak,termasuk ngajarin masak juga. Aku baru sadar ternyata itu semua bunda ajarkan ke aku agar aku bisa mandiri dan tanggung jawab sama diri sendiri nantinya kalo uda ngga ada bunda. Saat itu yang paling aku takutkan adalah kehilangan bunda. Aku sayang banget sama bunda.Bunda sakit kanker dileher,orang orang bilangnya kelenjar getah bening. Sudah 2 tahun lebih bunda sakit dan menutupi sakitnya tanpa sepengetahuan orang lain tau termasuk keluarga bunda sendiri,bunda orang yang kuat dimataku. Bunda sakit aj masih bisa nyelesaik in kuliahnya s1 pendidikan,dan masih bisa masak in kita berdua anak anaknya oiya sama ayah juga lupa hehe. Lambat laun penyakit bunda makin parah,yang tadinya bunda menyembunyikan sakitnya dari orang orang,kini orang orang tau semua. Setelah wisuda bunda tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit. Aku pada waktu itu masih sma. Aku setiap weekend jagain bunda dirumah sakit. Tubuh bunda kurus banget makin hari makin kurus.
Setelah beberapa lama di rumah sakit bunda ingin dirawat jalan aj dirumah. Gaada yang mau ngelawan keinginan bunda,kita semua keluarga menuruti keinginannya.
Setelah itu bunda dirawat dirumah selama 3 bulan sebelum bunda ninggalin kita bertiga.Aku merawatnya,menyiapkan makanan buat bunda,mandiin bunda meskipun aku malu tapi aku ga peduli ini ibuku yang melahirkan aku apapun keadaannya aku harus jaga dan rawat,ya ini waktunya aku berbhakti ke beliau malaikat ku yang rela mati matian membesarkanku.
Suatu hari bunda tiba tiba telfon aku,buat aku kesana ke bunda mau ketemu. Aku langsung ijin ke ayah untuk ke bangil. Padahal waktu itu aku ada jadwal latian volly club. Biasanya ayah ngga ngebolehin tapi ini ayah ngebolehin. Setelah itu aku ga pikir panjang langsung berangkat naik kereta ke bangil.
KAMU SEDANG MEMBACA
proses
Non-Fictionhargailah sebuah proses,karena itulah kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sesuai judulnya penulisan ini butuh proses ya guys,dan terus berlanjut alias update terus.