𝐁𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 ; 𝙎𝙒𝙄𝙏𝘾𝙃

#𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐈𝐈𝐈

SETELAH MENEMPUH PERJALANAN DENGAN WAKTU YANG LAMA, kini akhirnya mereka tiba di Bandara Soekarno Hatta. [Name] dan kawan-kawannya segera turun dari pesawat secara bergantian dengan penumpang yang lain.

"Haha~ akhirnya kita sampai juga di Bandung"Ucap Sora senang.

"Belum sampai Bandung kita, ini lagi di Jakarta"Ucap [Name] yang membuat Sora kebingungan.

"Eh? Kita belum di Bandung? Kukira udah di Bandung"

Natsume yang melihat Sora merasa lesu, karena merasa ia ditipu dikarenakan mengira sudah sampai Bandung. Kang dukun mengusap rambut Sora lembut.

"Belum sampai Bandung Sora, kita akan naik bus untuk ke Bandung"

Mendengar perkataan Natsume, Sora yang tadinya merasa lesu kini menjadi bersemangat kembali.

[Name] yang melihat Sora merasa senang kembali karena ucapan Natsume, tidak senang. Ia menatap Natsume dengan tatapan tajam, padahal tadi dia yang pengen menenangkan Sora dan membuatnya bersemangat kembali.

Tapi sayangnya udah keduluan sama Natsume, dukun Yumenosaki. Sedangkan yang ditatap, menatap produsernya kembali. Membalasnya dengan tatapan mengejek dan kemenangan.

'Lihat saya bisa membuat Sora kembali bersemangat lagi dong, kamu bisa apa?'

[Name] yang melihat berdecih pelan, mengalihkan pandangannya ke arah manapun, asalkan gak ngelihat mukanya kang dukun.

"Um, semuanya tolong jangan ribut. Nanti kita ketinggalan busnya"

Tsumugi menatap produsernya dan ketua unitnya dengan tatapan menglelah, daritadi kerjaannya ribut mulu. Puyeng dia lama-lama.

Kasian kamu nak, stay waras ya Tsumugi. Kami selalu mendoakan mu agar tetap tabah dan kuat menghadapi sifat mereka.

"Eh? Bus? Oh iya bener bus....BENER BUS, CUG AYO BURUAN! NANTI KITA KETINGGALAN!" [Name] dengan sigap mengambil barang bawaannya, lalu memegang tangan Sora dengan erat agar tidak terpisah.

Melupakan barang bawaan milik Natsume, membuatnya mengkesal.

"WOY [NAME]! INI BARANG BAWAAN GW GIMANA!?"Teriak Natsume melihat [Name] yang hanya mengambil barang bawaannya, sedangkan barang bawaan miliknya ditinggalkan.

Natsume berdecih pelan ketika melihat [Name] yang sudah ngacir duluan ke terminal bus bersama dengan Sora, meninggalkan Natsume dan Tsumugi.

"Kamu, bawa barang bawaan saya"

Natsume menunjuk ke arah Tsumugi yang menatapnya dengan tatapan kebingungan, Mengambil tas kecilnya yang berisikan barang penting, menyusul [Name] dan Sora. Meninggalkan Tsumugi yang masih berdiam diri bersama dengan barang bawaannya.

#PrayforTsumugi

Sesampainya di dalam bus, [Name] mendudukan dirinya dikursi bus bersama dengan Sora yang berada di sampingnya, dekat dengan jendela.

"Untung busnya belum berangkat"[Name] berusaha menetralkan nafasnya, sedari tadi ia lari-larian dari dalam bandara menuju ke terminal bus.

Belum lagi acara ribut sama dukun.

Sedangkan Sora menatap jendela bus dengan tatapan bingung, memperhatikan pemandangan diluar, mencari seseorang yang ia cari.

"[Name], dimana Shisho?"Tanya Sora kebingungan karena sedari tadi tidak melihat Shisho-nya.

Sedangkan [Name] yang nafasnya sudah agak tenang, kembali panik karena melupakan temannya dan kakak kelasnya.

"OH IYA KU LUPA KALAU MEREKA-"

"[Name] bangsat, gw tandain muka lu udah ninggalin gw"

Natsume memotong perkataan [Name], menatapnya dengan tatapan kesal membuat yang di tatap merasa terkejut akan kehadirannya.

"KOK!? GIMANA KAMU BISA SAMPE DI BUS INI!?"Tanya [Name] bingung, menatap Natsume yang duduk di belakang kursi yang ia tempati bersama dengan Sora dengan tatapan terkejut.

Bisa-bisanya dia gak nyasar ke bus lain.

"Sihir"Jawab Natsume singkat sebelum akhirnya ia mengalihkan pandangannya ke arah jendela bus.

"Haah~ untung aja gak salah bus"

Mengalihkan perhatiannya ke arah pemilik suara, Tsumugi yang baru sampai, segera mendudukan dirinya di kursi samping Natsume.

Kasian daritadi dia harus dengerin bacotan [Name] sama Natsume, belum lagi bawa barang bawaan Natsume yang banyaknya gak ngotak dari bandara sampai terminal bus.

Beberapa menit kemudian, bus yang mereka naikipun akhirnya berangkat untuk menuju ke Bandung. Yeay ke Bandung, hora-hore akhirnya ke Bandung, waktunya ngedukun.g

Karena sudah kelelahan, mereka akhirnya memutuskan untuk tidur, kecuali [Name].

Sora menyenderkan kepalanya ke bahu [Name], sedangkan [Name] mengambil selimut yang berada di tasnya. Menaruhnya di tubuh Sora agar tidak kedinginan.

Bus mereka berangkat saat menjelang Maghrib, bisa dipastikan kalau mereka akan sampai di Bandung saat ingin menjelang Subuh.

Kalau jalanan gak macet-.