TCGD || CHAPTER 06

5 2 0
                                    

"Icha! Icha! Icha! Kakak kamu berantem tuh!" Teriak Intan, masih teman sekelas ku.

Saat ini waktu istirahat, aku dan teman-teman sedang berbincang bincang seperti biasa sambil memakan makanan kantin yang tadi kami beli. Tiba-tiba Intan datang dari arah luar sambil teriak-teriak.

"Kakak yang mana?" Tanya ku pura-pura tidak tahu. Pasalnya di kelas kami, hanya teman-teman terdekat ku saja yang tahu. Mungkin.

Intan: "Kak Arkan anak 12 MIPA 1, itu Kakak kamu kan?" Aku terdiam. Oke, berarti dia tahu. Masalah dia tahu dari mana, aku tidak peduli.

Aku: "Iya."

Intan: "Berantem tuh tadi pas aku ke kantin, makanya aku buru-buru kesini."

Aku: "Yaudah biarin ajalah, namanya juga cowok. Lagian dia udah gede."

Eva: "Berantem sama siapa?!" Tanya nya yang terdengar khawatir.

Oh God, aku melupakan bahwa Eva menyukai Kakak ku. Pantas saja ia khawatir.

Intan: "Sama Kang ompong anak 12 MIPA 2."

DEG.

Entah mengapa, kini aku merasa khawatir juga. Perasaan gelisah dan penasaran mulai menghantui diriku, aku takut Kakak ku mengeluarkan jurus taekwondo nya. Ehm, okay berlebihan. TAPI AKU BENAR-BENAR KHAWATIR!!

Aku: "Ng, liat yuk!" Ajak ku pada yang lain.

Rindu: "Tadi gak peduli, kenapa sekarang malah mau liat?" Katanya sambil memasukan cimol kedalam mulut.

Idot(Firda): "Jigana mah da pédah gelut jeung si ompong." (Kaya nya mah karena berantem sama si ompong.)

Aku: "Engges gandèng ih, buru bisi lanceuk urang kunanaon." (Udah berisik ih, cepet bisi Kakak aku kenapa-napa.)

Aku: "Intan, berantem nya dimana?"

Intan: "Di kantin, depan bu Ebah."

Akhirnya kami ber 6 pun menuju kantin.

Terlambat.
Saat kami sudah sampai di kantin, ternyata pertengkaran sudah selesai. Aku hanya melihat Zidan dan antek-antek nya di depan bu Ebah.

Rindu: "Ah gak rame, berantem nya juga udahan."

Aku masih fokus mencari keberadaan si Manusia Ice Cream, kemana dia?

Eva: "Cha, Kakak kamu mana?"

Aku: "Gak tau, ini juga gue lagi nyari." Padahal dalam hatiku aku sama sekali tidak peduli pada Kakak ku. Maaf kan aku Bang.

Zidan: "Nyari siapa?" Tanya nya padaku.

Aku: "Bukan urusan lu!" Akhirnya aku memutuskan untuk pergi dan kembali ke kelas. Akan aku tanyakan nanti pada Kakak ku kenapa mereka bisa berantem.

"Anjir wanieun kitu euy ka si Zidan némbal na." (Anjir berani gitu ke si Zidan nge jawab nya.) Samar samar aku mendengar suara itu, yang aku yakini itu salah satu teman Zidan yang aku yakini juga bahwa itu kepadaku.

Dea: "Tuhkan Icha."

"Santai." Jawabku sambil mengangkat bahu tak peduli.

Akhirnya sekolah pun bubar, kini waktu sudah menunjukkan pukul 15:30.

Aku pun berniat pergi ke toilet untuk ganti baju menggunakan baju basket. Damn, toilet sangat sepi. Tentu saja itu karena semua murid sudah pulang. Aku pun masuk ke dalam salah satu bilik toilet, buru-buru aku mengganti pakaianku, karena terus terang aku takut. Ya aku takut ada hantu toilet seperti di novel novel, argh terlalu parnoan.

THE CLOUD GIRL DIARIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang