14. Jangan lupa bersyukur

788 127 5
                                    

Sirine ambulan nyaring terdengar, supirnya mengendari mobil dengan kecepatan yang sangat cepat, berusaha untuk sampai tepat waktu agar pasien bisa selamat.

Klakson dibunyikan untuk memerintah kendaraan di depannya agar memberi jalan.

Sampai di tempat tujuan, petugas medis dengan segera memeriksa tubuh pasien. Hyunjin dan Hyewon berada di samping tubuh Karina yang berlumur darah.









Hai, Clarissa Putri Winter.

Akhirnya ketemu juga. Apa kabar??

Begini, rasanya agak aneh ya?

Aku......

Berniat untuk mati.

Oh, hari Minggu akan segera berakhir dan sebentar lagi akan berubah menjadi hari Senin.

Ternyata hari Senin engga begitu buruk, karena di hari Senin itu adalah hari dimana aku ketemu kamu.

Aku pamit,

Selamat tinggal, Clarissa Putri Winter.



















































































































"HAH"

Winter terbangun dari tidurnya, ia kesulitan bernafas karena mimpinya yang seperti kenyataan.

Tunggu, ini mimpi kan? Karina pamit dan berniat ingin mati itu hanya mimpi kan?

Winter segera mencubit pipinya dengan keras,

"Aww"

Benar, tadi itu hanya mimpi. Tapi mengapa rasanya seperti nyata? Melihat Karina yang tersenyum dan melangkah pergi keluar dari pintu berwarna putih,

Tidak-tidak, Winter tidak akan membiarkan mimpi yang baru saja  itu menjadi kenyataan.

Winter turun dari ranjang dan pergi mengambil jaket yang menggantung di belakang pintunya, ia melihat jam di dinding menunjukkan pukul 21.11 dan pintu pasti sudah dikunci.

Winter keluar dari kamarnya, masuk ke dalam kamar mandi hanya untuk mencuci muka, keluar lagi dan memakai jaketnya dengan terburu-buru. Ia melihat mamanya yang masih menonton sinetron di televisi.

"Mah, ini darurat. Winter harus ke rumah sakit buat ngecek kak Karina" Izinnya tanpa menatap mamanya, Winter mengambil kunci rumah dan membuka pintu yang terkunci.

"Hey-hey tenang, Karina kenapa??" Tanya mama.

"Winter engga bisa tenang ma, kak Karina berniat mau mati katanya!" Mama Winter membulatkan matanya.

"HAH??"





















Winter diantar oleh Jisoo ke rumah sakit, saat sampai di rumah sakit dengan buru-buru Winter turun dari motornya Jisoo.

Ia berlari memasuki rumah sakit, namun sayangnya ada satpam yang menahannya.

"Jika mba mau menjenguk, nanti siang kembali lagi. Jam besuk sudah habis, ini waktunya pasien untuk beristirahat" Kata satpam yang menahan Winter untuk naik ke lantai atas dimana pasien-pasien dirawat.

"Tapi pak, ini darurat pak!" Winter tetap berusaha untuk diizinkan masuk.

"Maaf mba, sudah peraturannya seperti itu, tolong taati peraturan yang berlaku"

Thank You MondayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang