{Awal mulai}

858 69 0
                                    

Karena Aut gabut, jadi buat book baru aja deh...



     Hiduplah seseorang remaja dengan Surai biru tua dan sepasang mata berwarna biru Sapphire yang membuat beberapa orang bisa terpesona dengan matanya.





   Cakra sedang berjalan menuju sekolahnya, ia sebenarnya bisa menggunakan motor atau mobil, tapi ia memilih untuk berjalan kaki saja, di karenakan sekolah dan rumahnya tidak terlalu jauh. Ia berjalan menelusuri Trotoar yang sedikit rame, tapi sebelum ia ke sekolah ia memutuskan untuk mampir ke toko buku langganannya.

Cklek

“selamat datang, apa yang bisa kami bantu?”
"Apa kalian punya sebuah novel romantis khusus remaja?" Tanya Cakra
“tentu ada, ini beberapa rekomendasi dari kami”
Mereka pun menunjukan beberapa buku yang direkomendasikan oleh toko tersebut kepada Cakra, setelah melihat lihat Cakra pun menemukan sebuah novel yang dia anggap sedikit bagus.
(Bagaimana Cakra tau? Ya karena ia melihat sampul dan deskripsi novel itu)
"Aku ambil yang ini" ucap Cakra sambil menyodorkan buku itu ke penjaga toko
“totalnya ******”
Cakra pun memberikan ****** kepada penjual tadi, dan ia langsung berjalan menuju keluar.

Cakra pun melanjutkan perjalanannya menuju sekolah, sesampainya di sekolah Cakra langsung berjalan menuju kelasnya, sesampai di kelasnya Cakra langsung duduk di kursinya dan mulai membaca novel yang tadi ia beli.

“Yo bro”
"Hm? Ah kau Bagas ada apa?" Tanya Cakra
"Tidak ada hanya ingin menemuimu, eh btw kau suka novel ya?"jawab dan tanya Bagas
"Ya sedikit" jawab Cakra
"Kebetulan aku bawa 1 novel terbagus menurutku" ucap Bagas langsung pergi menuju kursinya dan mengambil sebuah novel dari lacinya.
"Baca ini pasti kau suka" ucap Bagas sambil menyodorkan buku
"Emm, terimakasih" ucap Cakra
"Bacanya nanti aja kalo yang itu udah selesai oke?"ucap Bagas
"Oke" sahut Cakra
Bagas pun kembali menuju kursinya di karenakan sebentar lagi kelas akan masuk.

Kring kring
Waktu pulang sudah tiba sekarang Cakra sedang melihat Novel yang diberi Bagas tadi, ia membaca novel itu sambil berjalan pulang.

Tiba tiba sebuah truk melaju sangat kencang, truk itu sudah melanggar beberapa lampu merah di karenakan Rem blong. Truk itu melaju menuju Cakra, sedangkan Cakra masih fokus pada novel yang Bagas berikan, tanpa melihat kanan kiri Cakra langsung menyebrang jalan, banyak orang yang berteriak kepada Cakra, tapi Cakra tidak mendengarkannya karena terlalu fokus ke novel.

bruk

Truk tersebut pun menabrak Cakra, ambulan pun dipanggil menuju tempat itu, Tampa Cakra sadari Bagas juga ada di sana.

Bagas langsung berlari menuju tubuh Cakra.

"Cakra bertahan lah, ambulan akan segera datang" ucap Bagas
"Gas s-sepertinya aku akan pergi, maaf aku tidak bisa mengembangkan novel mu" sahut Cakra
"Sudah jangan di pikirkan, kau harus bertahan, aku tidak ingin kehilangan teman yang aku sayangi*hiks* bertahan lah Cakra*hiks*" Isak Bagas
"Bagas terimakasih, karena sudah mau berteman dengan ku, selamat tinggal Bagas aku menyayangimu" ucap Cakra yang semakin lama semakin lirih. Cakra pun memejamkan matanya untuk terakhir kalinya

"Tidak Cakra*hiks* kenapa kau *hiks* pergi *hiks* meninggalkanku *hiks* kenapa, Cakra *hiks*" ucap Bagas sambil menangis karena kehilangan teman terdekatnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cakra telah dinyatakan meninggal dan kini Cakra sedang dimakamkan, setelah Cakra dimakamkan Bagas memeluk batu nisan milik Cakra dan menangis lagi

"*Hiks* Cakra a-aku tidak akan melupakanmu *hiks* semoga kau tenang disana sobat" ucap Bagas yang masih memeluk batu nisan milik Cakra, sedangkan roh Cakra yang sedang melihat temannya Bagas menangis pun memeluknya, walaupun ia tahu Bagas tidak akan bisa melihatnya, tapi ia ingin memberikan pelukan terakhirnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Wuss
Tiba tiba Cakra berada di sebuah ruangan berwarna putih bersih
{Info kalau "..." Itu Cakra yang bilang kalo yang ini “....” itu seseorang yang belum Cakra kenal}

“halo cakra”
"Kau siapa?"
“ itu tidak penting, aku punya misi untukmu”
"Ha? Misi? Maksudmu?"
“hah kau masih ingat alur novel yang kau baca sebelum kau mati?”
"buku yang Bagas kasih?"
“iya”
"Em ingat ingat, tapi aku belum selesai membacanya, jadi aku tidak tahu semuanya"
“kalo begitu itu adalah misi mu, mengubah alur novel itu sesuai keinginanmu, tapi ingat kau tidak boleh memberi tahu asalmu dari mana, oke?”
"Oke"
“Silakan masuk ke portal itu, selamat menjalankan misi”

Cakra pun berjalan menuju portal putih, dan memasuki portal tersebut.

Wusss
Seketika dia berpindah lagi, tapi ia berpindah ke sebuah kamar dengan motif merah dan putih.

"Ini dimana? Apa aku di novel itu?, Bentar ku ingat ingat tokoh yang aku kendalikan ini adalah Indonesia, tokoh pendiam dan tidak pernah punya teman, kalo begitu aku akan mengubahnya bersiaplah ini akan menarik hahaha" ucap Cakra atau Indo kepada dirinya sendiri

enter the world of novelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang