Hari sudah berganti, kini adalah hari Senin, mari kita lihat tokoh utama kita. Terlihat Cakra sedang bersiap untuk sekolah, dan didampingi Indonesia
“kau yakin mau berangkat?” tanya Indonesia
"Ya, aku yakin, lagian seserem apa sih temen temen mu?" Jawab Cakra
"Awas dibully, aku gak mau nolongin lo" ucap Indonesia
"Tenang mereka akan berhadapan dengan mantan juara 1 silat satu negara hahaha" ucap Cakra bangga
"Hahahaha kau ini lawak ya" ucap Indo langsung menghilang
"Kebiasaan hilang gak bilang bilang, moga dia gak kembali lagi" ucap Cakra
'Woi gw masih bisa denger' ucap Indonesia dengan telepati
"Jir lah" ucap Cakra yang langsung membuka pintu dan langsung pergi dari kamarnya menuju pintu depan, dan mulai berangkat ke sekolah.Di tengah tengah perjalanan, ia tidak sengaja melihat beberapa orang susah.
"Ini untuk nenek" ucap Cakra sambil memberikan 2 lembar uang berwarna merah "maaf ya cuma segitu"
“tidak apa apa, ini bahkan lebih dari cukup, makasih ya nak”
"Sama sama nek, aku pergi dulu ya"
“iya, Sekali lagi terimakasih ya, oh iya namamu siapa nak?”
"Nama saya Indonesia nek, bayy nek" ucap Cakra sambil melambaikan tangan dan tersenyum sedikitSetelah lama Cakra pergi nenek itu langsung menyalakan alat komunikasinya
"Lapor, aku sudah menemukannya orang yang tepat"
“apa kau yakin?”
"Ya aku yakin"
“sebelum kau terlalu yakin, kau harus mengujinya”
"Baik, laporan selesai"*Tut*
~di tempat Cakra~
Cakra sudah sampai di depan gerbang sekolah, ejekan ejekan sudah dilayangkan ke Cakra, sedangkan Cakra dia sedang mencoba bersikap seperti biasa
'jadi ini beban lo' ucap Cakra di telepati
‘hehehe moga gak sulit ya’
'lo cuma bisa berdoa doang apa? Gantiin gw dulu, nanti pas lo di bully gw yang ngadapin'
‘Gak bisa’
'enteng banget lo ngomong'
‘dah lah fokus aja’
'iya iya bawel'Dan tanpa di sengaja Cakra menabrak seseorang.
“gimana sih jalan lo, baju gw jadi kena kuman kan”
‘Kra dia itu Amerika, jangan berani beraninya kau’
'tenang saja'
"Memang aku peduli? Oh tentu tidak" ucap Cakra sambil mencoba berdiri
“jadi lo udah mulai berani ya” ucap Ame sambil menarik baju milik Cakra
"Buat apa aku takut" ucap Cakra sambil mengeluarkan senyum mengerikannya walau tidak membuat Amerika takutBruk
Tanpa aba aba Cakra memukul Perut Amerika dengan tangan kiri nya, yang membuat Amerika kesakitan
"Rasakan itu hahahah" ucap Cakra yang di akhir dengan tawa khas sang Cakra sebelum masuk ke tubuh Indonesia
"Dah lah, sini gw bantu dasar sok kuat" ucap Cakra yang di akhir oleh guman
"Gw masih bisa dengar oi, gak usah bantu bantu, paling cuma mau kasih sayang" ucap Amerika yang masih mencoba untuk berdiri, sedangkan Cakra hanya menyenderkan tubuhnya di tembok dekat dengan Amerika berada"Mau dibantu malah nolak, ya udah gw mau ke kelas aja" ucap Cakra sambil membalikkan badan dan mulai berjalan, sedangkan Amerika sedang melihat Cakra pergi. Merasa di lihat terus menerus Cakra pun berhenti.
"Gw tahu lo butuh bantuan, kalo mau tinggal bilang napa dah" ucap Cakra sambil kembali menuju Amerika dan mencoba mengangkatnya.
"Gak usah sok peduli lo, gw tahu lo pasti lagi modus" ucap Ame sambil ingin melepaskan tangan Cakra yang sedang merangkulnya
"Udah lah gak usah sok keren disini, lo aja langsung tumbang padahal cuma pukulan kecil" ucap Cakra sambil membawa Amerika menuju Uks.Setelah sampai di Uks Cakra langsung masuk dan mendudukkan Amerika di salah satu kasur di uks, ia pun langsung memanggil seseorang.
"Wah sekarang sudah berubah ya, dulu Indonesia yang di sini, sekarang Amerika" Ejek Who
"Aku ke kelas dulu ya, udah hampir masuk" ucap Cakra yang berada di depan pintu
"Ya, hati hati ya, jangan masuk Uks lagi" ucap who
"Iya nyonya Who" ucap Cakra sambil berjalan keluar dari Uks
"Bersyukurlah Indo masih mau membantumu" ucap Who saat sedang mengobati Amerika
"Buat apa aku bersyukur" Ucap Amerika dengan laga sok dingin
"Kau bilang untuk apa? Apa kau tidak tahu setiap saat Indonesia harus pergi ke Uks setiap saat, karena apa? Itu karena salah mu dan teman teman mu, bahkan kau tidak tahu kejadian yang sebenar" jelas Who
"Memang aku peduli" ucap Amerika
"Sudahlah sana pergi" ucap Who setelah mengobati Amerika
"Tanpa kau suruh, aku juga akan pergi" ucap Amerika dan langsung pergi dari Uks.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cakra sudah berada didepan kelasnya ia langsung membuka pintunya dengan sedikit kasar, karena apa? Ya itu udah kebiasaannya Cakra waktu dulu sebelum modar.Bruk
Cakra menendang pintu yang tidak bersalah itu hingga membuat para penghuni kelas itu langsung menengok ke arah sumber tersebut.
Tanpa bersalah Cakra langsung masuk dan duduk di bangkunya.“jir ngeri banget tadi lo cak” ucap Indonesia dalam telepati
"Biasalah gw gitu lo"
“kebiasaan lo gak baik, pintu ada salah kagak di tendang, untung aja gak rusak kalo rusak udah di suruh ganti rugi lo”
"Hehehe"Telepati pun terputus dan guru sudah berada di depan dan sudah mulai mengajarkan ilmu yang mematikan ya itu matematika.
'jir bosen cuk' batin Cakra yang merasa bosan
Sedangkan guru yang selesai menjelaskan dan sudah memberi tugas, melihat Cakra yang seperti malas belajar ia langsung menanyakan pertanyaan yang ada di papan tulis ke Cakra
"Indonesia coba kau jawab soal nomor 1" ucap sang guru yang bernama Pak Eu
Cakra pun memandang soal itu sebentar dan langsung menjawabnya"Jawabannya 26√3" ucap Cakra
Sang guru pun langsung terdiam melihat anak yang dulunya bodoh sekarang sudah pintar"Benar kalo nomor 5?" Ucap pak Eu
"10√3+10√2" jawab Cakra dengan benar lagi
Sang guru pun membuka buku yang besar dan mulai menulis soal yang belum ia ajar sama sekali, bahkan soal itu adalah soal untuk kakak kelasnya"Wah gampang tuh, himpunan perangkat tanya itu -8 dan 2" ucap Cakra dengan pedenya
"Wah ternyata kau anak pintar, pantesan pas tadi saya berangin kamu gak memperhatikan, malah gambar gambar di buku" ucap pak Eu
"Oh ya jelas dong, lagian Indo udah sering ngitung kaya gitu, jadinya mah gampang, lagian ini gambar yang Indo buat bukan sembarang gambar kok" ucap Cakra dengan logat bangganya"Gw gak yakin kalo itu bukan sembarangan gambar, paling cuma gambar jelek, gak akan sebagus aku" ucap sombong Jepang
"Yakin lo" ucap Cakra sambil mengangkat bukunya dan menghadapkan ke depan, seketika Jepang langsung terdiam ketika melihat gambar Cakra yang mengolabkan Hatsune Miku dan pemandangan di bukit tinggi."Jir itu gambar apa, ada animenya yang Jepang pernah gambar, tapi latar belakangnya beda banget" ucap sang Adik AKA Malaysia
"Ini kan gambar colab ya beda lah, lagian itu pemandangan ngambil dari salah satu di provinsi ku" ucap Cakra dengan bangga lagi"Emang itu tempatnya di mana" tanya Jepang dengan nada yang sedikit iri
"Ini di bukit tinggi, provinsi di Negaraku" jawab Cakra
"Pantes gak pernah lihat" ucap Jepang yang masih merasa iri dengan gambaran CakraTBC dulu Cok
Udah gak ada ide, mohon maaf ya jika ada kesalahan kata atau ceritanya terlalu gaje
KAMU SEDANG MEMBACA
enter the world of novels
RandomSampul tidak penting👍 Menceritakan tentang remaja yang bernama Cakra, yang meninggal karena ditabrak truk Apakah Cakra akan baik baik saja? Jika anda ingin tahu silakan baca saja