{Bertemu pemilik tubuh}

216 22 1
                                    

        Hari ini adalah hari Minggu, berhubung masih Minggu pagi, Cakra memutuskan untuk beraksi, dia bersiap siap, dan mengenakan hoodie hitam dan celana jeans hitam keabu-abuan tidak lupa juga dia memakai topeng untuk menutupi wajahnya.

    Cakra mengawali aksinya di sebuah Bank terkenal, sebelum masuk ke bank tersebut dia menyempatkan memanggil senjatanya, sebuah clurit bewarna hijau tua, yang sudah terlapisi dengan sedikit darah yang sudah mengering, dan tidak lupa dia memanggil sebuah pedang yang jarang ia keluarkan.

Tap tap tap

Dia memasuki bank tersebut dan yak hanya beberapa orang yang ada disana, dengan santainya dia berjalan menuju petugas bank

"Serahkan semua uang yang ada" ucap Cakra sambil menyodorkan pedangnya sedangkan celuritnya ditaruh di punggungnya

   Petugas bank itu hanya menurut saja, tapi selagi mengambil uang yang diminta, petugas itu menghubungi kantor polisi untuk mendapatkan bantuan.  Tak lama kemudian sang petugas selesai memasukannya sirine polisi tiba tiba berbunyi, menandakan polisi sudah datang, petugas itu pun tersenyum. Saat dia ingin membalikan badannya tiba tiba ada yang menyenderi bahunya.

"Kau sungguh nakal, berani beraninya memanggil polisi" bisik Cakra dengan suara lembut yang mampu meluluhkan hati sang pendengar

"Apa yang kalian lakukan?" Teriak salah satu polisi
"Aku hanya mengambil uang yang aku minta saja, tidak ada yang lain" ucap Cakra sambil mengambil sekoper uang
"Udah ya, aku mau pergi" ucap Cakra dengan tenang serasa tidak terjadi masalah
"Tidak semudah itu kau dapat pergi"
"Hm? Tidak mudah ya, baiklah apa mau kalian? Mau uang ini? Aku akan berikan"
"Bukan itu, kami ingin kau menyerahkan diri sekarang juga"
"Huh? Sekarang juga? Ah, itu mustahil, aku bakal menyerah pada waktu yang tepat, tentu saja bukan hari ini, sudahlah minggir" ucap Cakra sambil mencoba melewati kumpulan polisi itu, namun tangan kirinya malah di borgol

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganku cepat" tegas Cakra
"Tidak akan"
"Apa yang kau bilang? Coba ulangi" ucap Cakra sambil mengambil pedangnya menggunakan tangan kanan dan mulai mearahkan ke leher sang penjawab
"Cepat ulangi kata katamu" tegas Cakra
"Hah baiklah kau tidak ingin mengulanginya ya, maka terimalah hukumanmu"
"Kami tidak takut dengan ancamanmu"
"Bodmat, aku gak peduli, setidaknya lepaskan borgol ini, bisa bisa tanganku yang putih ini akan terluka" ucap Cakra dengan nada yang lembut, atau bisa kita bilang itu taktiknya, seketika polisi itu pun membuka borgol itu dan membiarkan Cakra kabur

"Terimakasih telah melepaskan ku" ucap Cakra yang sudah mulai mengepakan sayapnya dan mulai pergi dari sana

~Skip~

Setelah sampai di rumah, Cakra langsung menuju kamarnya tanpa mengucapkan salam dulu

"Dari mana aja kau" ucap sang kakak dari atas tangga
"Seperti biasalah" ucap Cakra
"Mana hasil nya?" Tanya Pki
"Nih" ucap Cakra sambil menyodorkan sebuah koper hitam
"Isinya apa?"
"Uang"
"Ngerampok bank lagi ya"
"Bukan ngerampok, tapi meminta baik baik"
"Apa iya? Kak gak percaya"
"Dih gak percaya, dah lah aku mau ke kamar"
"Ya sana"

Setelah percakapan terakhir itu, Cakra pun langsung merebahkan dirinya, sambil mengotak atik hpnya
Hingga akhirnya ada seseorang yang mengechatnya

_08**********_

ketemuan nanti ditaman ****
Jam 3 sore
Kalo gak datang gw bakal sebar rahasiamu
Ingat itu

"Huh? Siapa ini? Apa dia tau tentang diriku? Sebaiknya nanti aku bakal datang" Guman Cakra

~skip jam 2.40 sore~

Cakra sedang bersiap siap untuk bertemu orang yang tadi chat dia, tak lama dia bersiap siap karena hanya butuh berpakaian rapi tanpa format

  Setelah selesai bersiap siap ia pun pergi ke garasi untuk meminjam motor sang kakak, hanya beberapa menit untuk sampai tempat yang dituju, setelah sampai ia langsung memarkirkan motornya dan langsung pergi ke tempat dimana ketemuan itu terjadi, setelah sampai ia duduk sebentar di bangku dan menunggu orang yang ingin bertemu dengannya

"Wah gak nyangka lo datangnya begitu cepat" ucap orang itu
"Dih sok kenal aja, lo siapa sih an*ing?"
"Yakin lo gak tau?"
"Ya iya lah, kalo gw tau, gw gak bakal tanya lah Baka"
"Yakin gak pernah dengar suara ini?"
"Kalo didenger denger sih kaya pernah tapi kapan dan siapa ya hm?"
"Ya udah gw buka nih hoodie" ucap nya sambil membuka Hoodienya

Dan tak itu membuat Cakra terdiam untuk sementara, tidak bukan hanya sementara bahkan bermenit menit bahkan hampir setengah jam

"K-kau, kenapa bisa hidup lagi"
"Kalo aku jawab, nanti lo malah ngehalangin, tapi gak apa apa lah, jadi gw mau bongkar rahasia lo" ucapnya lirih di akhiri
"Aku tak akan biarkan itu terjadi!!!"
"Ya mungkin kalo lo bisa cegah gw hahaha"
"Aku bakal cegah lo dengan cara apa pun, bahkan kalo bisa bakal aku penggal kepala mu"
"Ya silakan, ayo sini penggal aku"
   Karena emosi Cakra pun langsung mengeluarkan senjatanya, tapi bukan yang celurit maupun pedang, hanya sebuah pisau.
"Baik bakal aku buktikan" ucap Cakra sambil melempar pisau tersebut, namun pisau itu langsung melesat ke tanah
"A-apa?"
"Hahaha bagaimana?, Kau bahkan gak bisa buat goresan dikit pun"
"Cih" ucap Cakra pergi
"Gw bakal mulai dari teman baikmu" teriaknya
"Gak bakal aku biarin kau Indo"
"Hahaha, gw bakal bongkar ini semua, bahkan gw bakal buat apa pun yang lo lakukan gak bakal berhasil, ingat itu" ucapnya atau bisa kita sebut Indonesia sambil mengambil pisau yang tadi tertancap.

"Hah apa ini waktunya ya, baiklah bakal gw mulai dari-"






TBC
Sengaja dibuat kaya gini biar pada penasaran hihihi

enter the world of novelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang