{hampir ketahuan}

243 23 0
                                    

Maafkan Author kalian ini yang sudah Berhari hari gak up bahkan hampir 1 bulan atau lebih, itu karena ada beberapa kecelakaan yang membuat tertunda up, tapi tenang saja aku bakal up 2 atau 3 bab sekaligus atau bahkan lebih, okelah enjoy the story✨

     Berhari hari kemudian banyak berita tentang pencurian, penyiksaan sampai sampai ada kasus pencabulan.

  Itu membuat beberapa orang takut untuk keluar malam, tapi tidak dengan satu orang ini.

__________

Di suatu atap sebuah gedung tinggi dipusat kota, berdirilah seorang berumur sekitar 18 tahun nan dengan menggunakan pakaian serba hitam, dan tak lupa ia menggunakan sebuah topeng {topengnya bayangin sendiri sendiri ya} , dan jangan lupa juga dia memiliki sayap Emas dan juga ekor komodo, siapa lagi kalo bukan Indonesia yang sudah dimasuki oleh rohnya Cakra

"Hah sudah waktunya" ucap Cakra sambil melompat dari gedung yang tinggi itu dan mengepakan sayapnya.

   Dia pun mendarat di depan minimarket yang agak sepi, sebelum dia masuk ia menyempatkan mengeluarkan senjata clurit {btw aku ganti aja ya senjata yang dipakai, biasanya kan bambu runcing}

Tap
tap
tap
Terdengar Cakra yang masih berjalan menuju dalam minimarket sambil menyeret clurit nya

"Oi berikan semua uang yang ada" ucap Cakra sambil mengangkat cluritnya dan menyangganya di bahunya

  Semua orang langsung panik, dan penjaga bank tersebut langsung menghadang Cakra yang sedang berjalan menuju arah kasir

"Mohon berhenti, atau kami akan tembak" ancam salah satu penjaga
"Tembak saja kalo bisa" ucap Cakra santai

Dor dor dor

   Beberapa peluru pun ditembakkan ke arah Cakra, dengan sekali kedipan dia langsung berpindah tempat menjadi di belakang para penjaga

"Apa kalian masih ingin menembak ku?" Tanya Cakra dari belakang
"A-apa bagaimana bisa" ucap salah satu dari penjaga itu

Namun tanpa Cakra sadar, kasir tersebut telah menghubungi bala bantuan.

Tap
Tap
Tap

Suara beberapa orang berlari menuju arah pintu minimarket, yak itu adalah polisi

"Angkat tangan" ucap salah satu polisi
Dengan gercep Cakra langsung berteleportasi kebelakang pagawai kasir, dia mengarahkan pucuk cluritnya ke arah leher sang kasir

"Biarkan aku bebas dengan barang curian, atau aku akan membunuhnya" ucap Cakra
Tapi bukannya memilih salah satu pilihan, salah satu polisi malah menembaknya

Dor dor dor

Tapi tubuh Cakra sudah tahan dari tembakan, bahkan peluru itu hanya menggores kulit Cakra

"Oh mau aku bunuh ini orang ya" ucap Cakra sambil mendekatkan celuritnya kearah leher sang kasir

"Tolong jangan bunuh adikku" ucap seseorang dari belakang para polisi

"Wah sang kakak langsung datang, kalo kau tidak mau adikmu ku bunuh, maka suruh minggir semua polisi itu" ucap Cakra

"Bagaimana jika aku menolaknya?" Tanyanya
"Maka ini akan terjadi" ucap Cakra sambil mendekatkan ujung clurit yang tajam itu
"Lepaskan adikku atau kau akan mati duluan" ucapnya lagi
"Yakin dek?" Ucap Cakra sambil memajukan ujung clurit itu
   Namun akhirnya kakak dari sang adik tersebut menyerah, dan meminta agar para polisi mundur, Cakra dengan santai membawa barang rampokan itu dan berjalan keluar, tapi sebelum itu

"anak yang baik" Guman Cakra sambil mengelus rambut sang kakak dari adik tersebut
Sedangkan orang yang dielus rambutnya terdiam bahkan hampir semua terdiam, dengan perlakuan sang penjahat.

~~beberapa waktu kemudian~~

"Kakak aku pulang" ucap Cakra sambil membuka pintu depan
"Dah pulang hm?" ucap Pki sambil melihat ke arah Cakra
"Iya lah, kan udah malem, dah lah Indo mau tidur dulu, oh ya ini hasilnya kakak yang urus aja" ucap Cakra sambil mengulurkan sebuah karung yang tadi ia buat memasukan barang hasilnya.
"Eh belum boleh tidur dulu, sini" ucap Pki menyuruh Cakra untuk mendekat, Cakra pun hanya menurut saja karena ia udah lelah pengin cepet cepet tidur.

Setalah sampai di depan Pki pas, Pki langsung menarik dagu Cakra agar mendekat.

Cuppp

Pki pun mencium bibir Cakra yang lembut itu. 5 menit kemudian Pki langsung melepaskan ciumannya

"Nah ini baru boleh tidur" ucap Pki
Tanpa mendengar kata kata lagi Cakra langsung pergi menuju kamarnya yang berada di lantai 2.
Karena lelah Cakra langsung membaringkan tubuhnya ke kasur sambil mengatai kakaknya atau Pki

"Kak an*ing, berani beraninya nyium gw, an*ing lah, kak mesum untung aja pintu kamar dah dikunci kalo gak takut dimacem macemin, hah capek dah lah tidur" ucap Cakra sambil memejamkan mata




TBC
Segini dulu ya, Idenya dah ilang, apa lagi nih hp ngelag banget padahal belum dinyalain kuotanya, udah memo mau penuh,

enter the world of novelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang