{Sebuah perasaan}

445 47 2
                                    

     Waktu pelajaran telah di gantikan dengan waktu istirahat, Cakra sedang berjalan jalan mengelilingi Sekolahnya itu, dan tanpa tidak sengaja ia menabrak seseorang

Bruk
"Aduh" ucap Cakra yang terjatuh setelah menabrak seseorang, sedangkan seseorang itu hanya memandangnya datar.

"Ah maaf, aku benar benar tidak sengaja" ucap Cakra sambil berdiri

Orang yang di tabrak Cakra hanya diam dan tanpa sepatah kata pun dia pergi dari sana, Cakra yang melihat itu seketika merasa geram

"Cih, orang minta maaf kok malah di tinggal, apa lagi dia gak bilang apa apa lagi, cih menyebalkan rasanya pengin gw pukul" Guman Cakra yang masih bisa di dengar oleh seseorang yang tadi Cakra tabrak

"Dah lah ke kelas aja, capek banyak orang yang seperti kulkas berjalan" Guman Cakra sambil berjalan menuju kelasnya

   Sebelum Cakra ke kelas ia tidak lupa untuk membeli beberapa cemilan untuk di makan di kelas, setelah ia selesai membeli cemilan Cakra tanpa sengaja melihat orang yang tadi ia tabrak berada di depan kelasnya.

"Cih menyebalkan, kenapa aku ketemu kulkas berjalan lagi, dah lah masuk aja" Guman Cakra sambil berjalan menuju pintu dan masuk ke dalam kelas.
Sebelum dia masuk orang yang tadi di tabrak oleh Cakra memegang bahunya dan sedikit mencengkeramnya

"Akh" reflek Cakra kesakitan
Cakra pun menepis tangan orang itu dan membalik kan badan Cakra

"Gw ada masalah apa sih, kok lo cengkram bahu gw kenceng banget, padahal tadi gw tuh cuma gak sengaja na-" ucap Cakra di sela karena tiba tiba orang tersebut memasukan permen ke mulutnya agar berhenti bicara dan melepaskan cengkramannya

"Rus gw balik dulu ya" ucap orang itu kepada teman sekelas Cakra yang bernama Rusia
"Ya" ucap Rusia singkat

Sedangkan Cakra hanya bisa diam di tempat
"Lo mau sampai kapan ngalamun di sana, pergi aja sana ke tempat duduk mu, lagian itu permen udah kena ludah si N.k" ucap Rusia yang di akhiri dengan bisikan
Seketika Cakra pun mengeluarkan permen yang tadi N.k masukan, dan langsung membuangnya di tempat sampah dan langsung pergi ke tempat duduknya. Dan memikirkan hal yang tadi atau bisa di bilang ciuman tidak langsung.

'jir gw gak nyangka' batin Cakra
'gw juga gak percaya' ucap Indonesia yang membuat Cakra langsung kaget karena Indo langsung muncul secara mendadak.
'bikin kaget aja lo do' ucap Cakra dengan nada kaget
'hehehe, lo gak apa apa kan? Pas Di cium tidak langsung sama si N.k?, Gw kawatir lo gak suka, kalo gak suka sini gw gantiin' tanya Indo
'la kalo lo gantiin gw, la gw mau di mana?' tanya Cakra
'lo kan dah mati, ya tinggal ke Alam akhirat aja' ucap Indo dengan nada polos
'lo gak membantu banget jadi orang'-cakra
‘gw bukan orang, jelas jelas gw ini arwah’-Indonesia
'sana pergi aja'-cakra
'tak nak'-Indonesia
'kalo gak mau, nanti tubuh ini gw bikin luka penuh satu tubuh'-Cakra
'eh jangan dong, ya udah gw pergi nih, jangan sampai tubuh gw lecet lo'-indonesia
'iya iya bawel'-Cakra

Seketika Indonesia pun menghilang dari samping Cakra

"Ah ngantuk banget" ucap Cakra dengan nada bosan
"Kalo ngantuk tidur lah" ucap seseorang dari belakang
Cakra pun seketika menengok ke belakang dan mendapati ada Pak Nato yang ada di belakangnya
"Eh pak Nato" Ucap Cakra dengan nada sedikit kaget
"Hm?"-pak Nato
"Anu pak, Emm" ucap Cakra bimbang
"Kenapa? Mau tidur? Di jam bapak gak ada yang boleh tidur, kalo tidur awas aja nanti bapak kasih hukuman" ucap Pak Nato dengan di akhiri bisikan di telinga Cakra
"B-baik p-pak" ucap Cakra
Tanpa sepatah kata lagi, Pak Nato pun pergi menuju ke depan kelas dan mulai mengajar sebuah ilmu yang sulit

Berlama lama kemudian bel pulang pun berbunyi dan para murid murid penghuni kelas tersebut sudah bersorak sorak gembira karena sudah jam pulang.

"Yes akhirnya pulang juga" Guman Cakra

Cakra pun memasukan peralatan tulisnya ke dalam tasnya, dan berjalan menuju keluar sekolah. Ia berjalan sangat santai, padahal sedang di ejek, sampai sampai ada yang melemparinya kertas dan botol kosong, tapi Cakra tetap santai.

Hingga saat sudah beberapa langkah lagi keluar dari sekolah ada seseorang yang menariknya, dan membenturkan tubuhnya ke tembok di dekatnya.

"Berikan uangmu, dasar anak beban" ucap salah satu dari ke4 orang tersebut, sedangkan Cakra ia tetap santai

"Untuk apa aku memberikan uang jajanku?" Tanya Cakra sambil mencoba berdiri
"Lo gak tau siapa kami?" Tanya orang itu lagi
"Enggak memang kenapa?, Untuk apa juga aku harus mengenalmu, dasar pemalak, sekolah elit kok malak anak orang cupu" ucap Cakra
"Apa lo bilang? Coba aku denger sekali lagi" ucap orang itu yang sudah bersiap siap ingin memukul Cakra
"Memang kamu tuli kah? Kok bisa gak denger" ucap Cakra memanas manaskan pemalak itu
"Apa kau bilang" ucap orang itu sambil melayangkan pukulannya, Cakra dengan mudah menghindarinya

"Gerakan mu terlalu lambat sayang" ucap Cakra sambil menggoda ke4 pemalak itu, sedangkan mereka ber4 langsung terdiam
"Awokwok langsung diem dong, jir aku pinter gombal juga ya hihihi" ucap Cakra sambil tertawa
"Awas kau Indo, kami akan kembali, ayo cabut semua" ucap ketua mereka
"Anjir lawak banget mereka hahahaha" ucap Cakra di akhiri tertawa

Setelah selesai tertawa tiba tiba ada yang berlari mendekatinya ya itu papanya

"Nak kamu gak apa apa kan?, Papa denger tadi kamu di palak" Ucap sang papa panik
"Indo gak apa apa pah, Indo kan anak kuat" ucap Cakra
"Huh sukurlah, kalo gitu Indo pulang sama papa ya, tadi kan kamu berangkat sendiri, apa lagi jalan kaki" tawar Asean
"Gak usah pah, Indo mau pulang sendiri, takut ngerepotin papah" ucap Cakra
"Wah udah mulai baik, kalo gitu hati hati di jalan" ucap Asean
"Oke pah, Indo pulang dulu" ucap Cakra
"Ya" ucap Asean sambil pergi dari tempat tadi

    Cakra masih berjalan menuju rumahnya, ia sempat mampir ke supermarket untuk membeli makanan dan cemilan

   "Cih dimana nenek tadi, apa udah pergi? Padahal udah di beliin makanan" Guman Cakra
"Em nak Indo" ucap seseorang dari belakang
"Eh nenek, nenek dari mana? Tadi Indo cariin lo"
"Hehehe tadi nenek pergi dulu sebentar"
"Oh gitu, oh ya ini nek"
"Apa ini?"
"Makanan nek, kalo nenek gak mau Indo bakal maksa nenek buat nerima"
"Ah iya iya nenek terima kok"
"Info hampir lupa, nek ayo ke rumah Indo, nanti Indo bakal kasih tempat tinggal ke nenek"
'wah kesempatan bagus, tuan pasti suka dengan nak Indo' batin nenek itu
"Ah baik lah, tapi bagaimana kalo keluarga nak Indo gak terima?"
"Kalo gak terima Indo bakal sewaiin kos kosan di sekitar rumah Indo biar mudah"
"Baik lah nak"
"Hore, ayo nek" ucap Cakra sambil menarik Tangan nenek itu
"Nak pelan pelan"

     Mereka pun berjalan menuju rumah keluarga Asean, tapi sebelum itu mereka sempat membeli beberapa pakaian untuk nenek itu
Mereka pun sampai di depan rumah keluarga Asean
'wah ternyata anak ini salah satu dari anak Asean' batin nenek itu
"Ayo nek, kita masuk" ajak Cakra
"Emm iya"
Mereka pun berjalan menuju pintu depan dan membukanya dan di sambut oleh para pelayan di depan pintu

"Selamat kembali tuan muda Indonesia"
"Siapkan 1 kamar untuk nenek ini, dia akan tinggal di sini"
"Baik tuan muda"

Berjam jam pun sudah terlewat sekarang sudah jam 11 malam, tapi nenek itu masih bangun, sedangkan Cakra sudah tidur dari tadi. Nenek itu langsung menyalakan hpnya dan mulai melihat nomor nomor dan menekan salah satu

"Halo bos, aku sudah mengetahui alamat anak itu, dia adalah salah satu anak dari keluarga besar Asean"

“kerjamu bagus juga Ren, aku akan menjemputmu besok pagi”

"Kenapa besok pagi?"

“aku ingin mengejutkan mereka hihihi”

"Baik lah bos, aku tunggu kau datang besok"

Tit tit tit
Hp itu pun dimatikan oleh sang bos

"Hihihi aku tidak sabar melihat kejadian bos ku bertemu dengan teman masa kecilnya hihihi"

TBC BRO

Hayo siapa coba teman masa kecilnya Pak Asean?

Kalo penasaran tunggu saja kelanjutannya.........
Ok bay

enter the world of novelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang