‹𝙳 𝚄 𝙰

619 137 12
                                    

Jisung menyadari bahwa dirinya memeluk Jaemin, dengan terburu-buru pemuda yang merupakan sang dewa cinta itu langsung melepaskan pelukannya dari Sang penguasa dunia bawah.

"Maaf kakek Jisung tidak sengaja, hehe"

Jaemin merasa ada yang aneh, kenapa Jisung tiba-tiba memanggilnya kakek? Bukankah awalnya dia memanggil dirinya dengan sebutan paman tapi kenapa sekarang berubah.

"Kenapa kau memanggilku dengan sebutan kakek?" Tanya Jaemin bingung.

"Karena kalau dilihat dari silsilah keluarga kau adalah kakeknya Jisung, jadi kenapa Jisung tidak boleh memanggil mu dengan sebutan kakek?" Tanya Jisung lugu.

Sebelum kesini, dirinya sudah di berikan wejangan dari sang Papa untuk membuat Jaemin emosi sampai akhirnya Jaemin akan memulangkan Jisung.

Padahal tujuan Jeno sebenarnya adalah agar pamannya itu tidak menyukai anaknya yang masih lugu itu. Sungguh Jeno belum puas memanjakan anaknya karena dia sibuk berperang.

Jaemin menggeleng tidak terima, "Jangan panggil aku kakek! Aku belum setua itu" protes Jaemin.

"Tapi kan..."

"Semua ini gara gara Zeus yang suka menikah dan akhirnya dia memiliki banyak cucu dan anak! Dan kau bocah ku peringatkan jangan memanggilku dengan sebutan kakek" Gumam Jaemin.

"Jadi kalau Jisung tidak boleh memanggil mu dengan sebutan kakek, berarti Jisung harus memanggil mu dengan sebutan Eyang?" Tanya Jisung bingung.

Jaemin mendecih, "Panggil aku paman saja! Jika kau melanggar atau membantah ucapan ku maka kau akan ku taruh di kandang Cerberus"

Jisung langsung menggeleng, lebih baik dia diganggu Zeus daripada bersama Cerberus.

*:..。o○I'm Eros○o。..:*

Jisung sedari tadi mengikuti kemanapun Jaemin pergi, dirinya bagaikan seekor anak bebek yang akan terus mengikuti induknya. Jaemin menatap Jisung dengan tatapan kesal, peliharaan Aphrodite ini ternyata sangat pandai membuat dirinya kesal.

"Kenapa kau mengikuti ku?" Tanya Jaemin.

Jisung berhenti sejenak, matanya berkedip beberapa kali berusaha memikirkan sesuatu. Pemuda yang lahir dengan keindahan dunia itu kelihatan sedang berpikir keras untuk menjawab pertanyaan yang menurut Jaemin adalah pertanyaan yang sangat sangat mudah.

"Karena, pertama! Jisung tidak tau jalan! Kedua Jisung takut dengan tempat ini! Ketiga Jisung hanya kenal paman! Keempat Jisung harus memastikan paman mendapatkan cintanya" Jisung memberikan alasan dengan senyuman manis di ujung ucapannya.

"Memangnya kapan aku bilang akan menerima dirimu bocah?"

"Ish! Jisung tuh bukan bocah! Asal paman tahu ya, kalau Jisung mau seluruh dewa pasti bakal jatuh cinta sama Jisung" seru pemuda itu agak kesal.

Jaemin mendengus, tidak ibunya tidak anaknya keduanya sama saja menyebalkan dan penakut, "Kau tidak ingin kembali?"

Jisung menggeleng, dia telah mengumpulkan keberaniannya walaupun sebenarnya keberaniannya tidak lebih dari sebiji apel. "Walaupun Jisung takut! Misi tetap nomor satu, lagipula ada Paman Jaemin yang tentunya akan mengasuh Jisung kan?" Tanya Jisung memasang wajah berharap nya yang tampak sangat imut.

Sesaat Jaemin sempat terpana, ternyata bocah peliharaan Renjun imut juga. Jaemin jadi agak suka melihat bocah ini dan sepertinya dunia bawah tidak akan sepi dan membosankan lagi dengan adanya bocah peliharaan Renjun ini.

"Aku bukan pengasuh mu bocah! Lebih baik kau pulang sekarang juga"

"Tidak mau!" Jisung menyilangkan tangannya tanda penolakan, dirinya sudah bertekad akan kembali setelah pamannya mendapatkan jodoh.

"Terserah! Sekarang tinggalkan aku sendiri" usir Jaemin.

Jisung menggeleng dirinya memegang tangan Jaemin, kepalanya menunduk menatap tangannya dan tangan Jaemin.

"Ada apa?" Tanya Jaemin dengan tatapan agak kesal.

"Jisung takut sendirian, bisakah Jisung selalu bersama paman? Jisung janji tidak akan nakal dan akan mencarikan calon istri yang baik untuk paman" mohon Jisung.

"Hm, baiklah tapi ada syaratnya"

"Apa?" Tanya Jisung dengan semangat.

"Kau boleh terus bersamaku dan tinggal disini, tetapi kau harus menuruti peraturan dan segala perintah ku, kau mengerti bocah?"

Jisung tidak berpikir panjang yang dia pikirkan adalah dirinya tidak akan ketakutan pada makhluk makhluk aneh di bawah tanah karena pamannya akan selalu menemani dirinya, "Ay! Ay! Paman Jaemin!".

Mendengar persetujuan Jisung, Jaemin diam diam tersenyum sepertinya bocah peliharaan Renjun sangat mudah untuk dikelabui, lihat saja Jaemin akan membuat bocah ini beta- eh bukan maksud Jaemin dia akan membuat Jisung tidak betah disini.

"Baiklah sekarang kau ikuti aku bocah"

"Kemana?" tanya Jisung heran.

"Ikut ketempat aku bekerja!"

*:..。o○I'm Eros○o。..:*

Bersambung.....

I'm ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang