Sabtu/06-Agustus-2022
Pukul = 06:17******
Pagi ini Gladis sudah siap dengan seragam sekolahnya dihari Sabtu. Jujur Arsy dulu adalah tipikal gadis teladan di sekolahnya.
"Hari ini semuanya akan dimulai, so bersiap-siaplah." Gumam gadis itu menatap penampilannya di depan cermin dengan wajah datar.
Gladis beralih ke meja belajarnya, ia mempersiapkan buku-buku untuk pelajaran hari ini. Karena sekarang hari Sabtu, maka hanya akan ada 3 mata pelajaran. Yaitu Matematika, Agama, dan Bahasa Inggris.
Setelah selesai, Gladis langsung keluar dari kamar menuju meja makan. Di sana tampak kedua orangtuanya yang tengah duduk menunggunya.
Gladis tersenyum ceria. "SELAMAT PAGI MAMI, PAPI!!" Seru Gladis membuat kedua orangtuanya terkejut.
Kedua paruh baya itu saling pandang. "Se-selamat pagi." Balas keduanya terbata-bata.
Selama ini Gladis selalu mengacuhkan keduanya karena keduanya selalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Mereka selalu bolak-balik ke luar negeri seakan-akan melupakan fakta bahwa mereka mempunyai anak yang masih membutuhkan kasih sayang mereka.
Dalam hati Gladis berbicara. "Untung saja Gladis anak tunggal, jadi aku bisa leluasa dan lebih bebas dengan harta yang dimiliki keluarga ini. Dan juga aku tidak perlu memperbanyak drama." Batinnya.
Gladis langsung duduk di samping mami-nya. "Kok pada diem sih? Ayok cepetan makan, Gladis udah laper banget tau." Gladis merengek dengan bibir mengerucut.
"Eh-, iya sekarang makan." Ucap papi Gavin sedikit salting dengan tingkah anaknya.
Merekapun makan dengan tenang karena itu memang sudah menjadi peraturan di dalam rumah ini.
Selesai makan Gladis berpamitan kepada kedua orangtuanya. "Papi, mami. Gladis berangkat ke sekolah dulu ya, do'ain semoga Gladis cepat dapet pacar di sana oke!" Seru Gladis.
"Eitss, no no no!! Kamu masih kecil, jadi gak boleh pacaran." Tolak mami dari Gladis yang bernama Geya.
Gladis mengerucutkan bibirnya sebal. "Ish, mami tuh harusnya senang karena Gladis mau cari pacar. Otomatis kan mami bakalan cepet-cepet dapet mantu." Kesalnya.
"Sttt udah jangan berantem dong, kamu boleh cari pacar yang penting dia harus tampan kayak papi dan bisa jagain plus cinta mati sama kamu." Lerai Gavin.
"Mas, kok dibolehin sih?" Kesal Geya.
"Gapapa sayang, lagian Gladis juga udah besar." Balas Gavin.
"Tuh kan, Gladis itu emang udah gede mami." Sahut Gladis.
******
Setelah melewati perdebatan yang panjang, akhirnya sekarang Gladis sudah berada di dalam mobilnya. Melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang sembari mengobrol dengan sistem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsy's New World
Fantasy"𝐵𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛𝑦𝑎, 𝑑𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑘𝑒𝑏𝑎ℎ𝑎𝑔𝑖𝑎𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎." -𝐴𝑟𝑠𝑦 𝐴𝑛𝑖𝑛𝑑𝑖𝑟𝑎. ****** Bagaimana jika seorang mama muda sekaligus CEO yang terkenal dengan kekejamannya dan ketegasannya tiba-tiba mati lalu bertransmi...