Setiap manusia mempunyai Hawa Nafsu. Dengan begitu, kerap kali manusia jatuh ke dalam jurang pengharapannya sendiri.
Sayyidina Ali pernah berkata:
“Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.” (Ali bin Abi Thalib)
Harapan itu wajar, setiap manusia pasti mempunyai Harapan, dan Harapan itu sendiri termasuk kedalam Nafsu Manusia.
Tetapi, perlu di ingat bahwa Allah menciptakan harapan itu bukan untuk diberikan pada selain-Nya. Jadi, letakkanlah Harapan itu di tempat yang semestinya.Seseorang sering kali bergelut dengan harapannya sendiri, bahkan kebanyakan orang selalu terpleset dengan harapan-harapannya.
Harapan tidak menjanjikan akan selalu berakhir manis. tetapi, justru harapanlah yang memberikan kekosongan. Jika harapanmu itu tidak tertaut dengan penciptanya.
Imam Syafi'i pernah berkata:
“Ketika kamu berlebihan berharap pada seseorang, maka Allah akan timpakan padamu pedihnya harapan-harapan kosong..."
Coba deh belajar untuk berfikir lebih realistis lagi, bahwa kita hidup dan berkembang atas campur tangan Allah, oleh sebab itu jika kau berharap hanya pada-Nya, apa sih yang nggak Allah berikan padamu? Bukankah manusia adalah tempatnya salah? Dan mengapa engkau sering berharap dengan yang selalu salah?
Allah berfirman dalam surat Al insyirah ayat 8:
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
“dan hanya kepada Rabb-mu hendaknya kamu berharap”.
Udah deh ya mulai sekarang serahin aja sama Allah, Allah SWT adalah Rabb sang Pencipta ummat manusia dan seluruh makhluk di dunia ini. Dia Maha Mendengar Do'a para hamba-Nya. Dialah Allah Khalik di alam semesta ini.
Apabila seseorang hanya berharap kepada Allah, maka In syaa Allah apapun hasilnya, kita akan pasrah dan tenang, karena itu sudah menjadi kehendak-Nya.
Terwujud atau tidak terwujud, tetaplah bersujud.
Insta || @Septyyn_
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Qur'an
Sachbücherhiduplah seperti air mengalir yang dibersamai dengan indahnya tuntunan dari Langit.