3

869 114 18
                                    

Suasana ricuh diluar gedung sekarang berpindah kedalam ruang kelas, mereka para calon ninja mulai sibuk membahas segala hal kepada teman baru mereka.

Hinata mengintai seluruh kelas dengan teliti, tatapannya jatuh kepada tiga sosok yang ia ketahui akan menjadi penerus sang sannin legendaris.

Lalu ia mulai memfokuskan tatapannya kepada uchiha kecil, tangannya mengepal keras ketika ingat apa yang akan terjadi pada klan uchiha.

Pembataian terbesar dalam sejarah dunia shinobi, yang dilakukan oleh uchiha itachi.

Hinata jelas sadar bahwa ia tidak dapat membuat itachi membatalkan pembataian tersebut, tapi perasaan aneh selalu datang ketika ia jelas sadar hal buruk akan terjadi namun ia hanya diam.

Lamunannya buyar ketika seseorang menguap lebar disebelahnya.

"Shikamaru nara?"

Lelaki dengan kepala nanas itu melihat kearah sipemanggil.

"Kau?"

"Aku hyuga hinata"

Hinata mengalihkan tatapan saat seseorang yang diyakini adalah guru mereka datang.

"Seorang hyuga ya, apa aku harus memanggilmu dengan hormat?"

Hinata diam.

"Yang ku ketahui klan mu adalah klan bangsawan yang memiliki harga diri yang tinggi"

"Dan?"

"Dan kau merupakan pewaris utama klan hyuga"

Hinata menatap kearah shikamaru, kepalanya miring kesamping dan seringai kecil timbul dengan alami.

"Itu kau sudah tau, kenapa masih bertanya?"

Shikamaru tersenyum geli.

"Panggil namaku shika"

"Hinata-sama?" Hinata mengangguk pelan lalu fokusnya ia arahkan kembali kepada guru didepannya.

Disisi lain shikamaru diam, ia baru tersadar bahwa seorang perempuan didepannya akan sangat merepotkan.

---

---

"Pembentukan tim akan dilakukan setelah beberapa pelatihan dilakukan, apa ada pertanyaan?"

Perempuan dengan surai pink mengangkat tangannya.

"Bagaimana jika kita tidak setuju dengan tim yang dibuat nanti?"

Beberapa murid mengangguk menyetujui ucapan yang dilontarkan oleh sakura.

"Keputusan akademi adalah mutlak jika kalian tidak setuju makan kalian bisa keluar"

Kali ini semua murid mengganguk mengerti.

"Baiklah siapkan diri kalian"

-

-

-

-

Pelatihan dan pembelajaran akan dimulai esok hari, oleh karena itu mereka para murid diperbolehkan untuk pulang.

Dengan gerak cepat sasuke segera berdiri tegap lalu berjalan keluar dari pintu kelas.

Ia berjalan dengan santai menuju kawasan perumahan klan uchiha, langkahnya berhenti didepan rumah yang lumayan luas dengan lambang khas para uchiha.

"Kau sudah pulang?"

"Nii-san dari mana?"

Lelaki yang dipanggil nii-san itu tidak menjawab, ia hanya menatap sasuke dengan tatapan yang ambigu.

"Nii-san"

"Sasuke mau berlatih bersama?"

Kalimat tersebut membuat sibungsu uchiha itu merasa senang bukan main.

"Tentu!" Senyum manis tercetak dengan sendirinya tanpa diminta.

Itachi tersenyum, senyum layaknya lukisan monalisa yang tak terbaca.

---

Sebuah shuriken melesat dengan indah mengenai target, sasuke menatap kagum kepada sosok tangguh didepannya.

"Hebat"

Itachi tertawa kecil melihat wajah cengo miliki sasuke.

"Bagaimana bisa nii-san dengan mudah melemparkan 5 shuriken secara bersamaan dan semuanya menyentuh target?" Sasuke bertanya dengan mengebu ngebu penasaran.

"Banyak berlatih dan"

"Dan apa?"

"Kurasa itu bakat alami"

sasuke mendecih ketika mendengarnya, melihat itu itachi mendekat dan menyentuh bagian dahi sasuke.

Tak

"Sasuke kau harus menjadi kuat"

"Tentu saja suatu saat nanti aku akan mengalahkan nii-san"

Itachi mengangguk lalu ia mengelus pelan surai lembut milik adiknya.

"Kalahkan aku"

-

-

-

-

-

Bulan tengah duduk disingasananya, membuat langit menjadi gelap.

Surai indigo itu menari dengan indah dibantu angin malam yang dingin, matanya hanya terfokus kepada sosok tinggi bersurai hitam 5km didepannya.

Disisi lain itachi merasa seseorang sedang mengamatinya.

Dengan sekejap mata itachi menghilang dari penglihatan hinata.

"Kau siapa?"

Hinata berbalik.

"Hyuga hinata"

Dahi milik itachi berkerut binggung.

"Kau memiliki urusan denganku?"

Hinata menggeleng mengartikan bahwa ia tidak memiliki urusan dengan sisulung itachi.

"Kau mengamatiku sedari tadi"

"Lalu?"

Itachi menatap hinata denga lekat sedangkan yang ditatap hanya diam tidak bergeming.

"Apa urusanmu denganku?"

Hinata mendesah kecil, ia tidak pernah menyangka bahwa ia akan bertemu dan berbicara langsung dengan sosok didepannya.

Niat awalnya hanya untuk mengamati saja, namun kesialan sepertinya sedang menempel kepada jiwanya.

"Uchiha itachi"

Itachi mengaktifkan sharingannya, mendapati hal tersebut hinata melangkah mundur.

"Siapa kau?"

"Apa maksudmu? Apa mengetahui mu adalah sebuah kesalahan? Kau ninja berbakat tentu semua orang akan mengenalimu"

Sharingan itu masih aktif dan kini masalah kembali datang saat itachi berjalan mendekat kearah hinata.

"Byakugan"

aura agung mengguar keluar saat hinata mengaktifkan matanya, itu membuat langkah sang uchiha harus terhenti.

'Perempuan ini kuat'











Princess of hyuga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang