Waktu berjalan dengan cepat, tak terasa kini hinata sudah memiliki ikat kepala berlambang desa konoha yang tersemat indah di lehernya.
Hubungan persahabatan hinata dengan naruto dan shikamaru pun berjalan dengan baik, mereka sering kali menghasbiskan waktu bersama.
Tentang sasuke hinata pikir ia mulai menjalin tali pertemanan yang sangat dekat, walau memang masih ada beberapa hal yang menjadi batasan.
Sasuke pun semakin terbuka, karena ia tidak menampik perasaan nyaman saat didekat hinata. Perasaannya terlalu jelas untuk dilihat oleh dirinya sendiri.
"Aku ingin satu tim denganmu" sasuke menatap hinata dengan tatapan serius.
"Sasuke naruto dan sakura tidak terlalu buruk" hinata berusaha menenangkan sasuke yang sedari tadi tengah dilanda kekesalan.
"Kau tau mereka berdua itu sangat berisik"
Hinata mengangguk menyetujui ucapan sasuke, toh memang hal tersebut merupakan sebuah fakta.
"Tim tidak bisa diubah"
"Hinata"
Hinata menghela nafas berat, sasuke yang seperti ini sungguh sangat menjengkelkan sekaligus mengemaskan.
"Sasuke para sensei tau yang terbaik untuk kita, jadi kau harus percaya kepada tim mu"
Sasuke diam tidak mau menjawab, melihat itu hinata semakin bingung.
"Kau mau sup tomat?"
Lihat mata itu mulai menatap penuh binar kearah hinata.
"Kau mau atau tidak?"
"Hmm"
Hinata tersenyum geli, lalu ia mengangkat tangannya guna mengelus pelan rambut hitam milik sasuke.
Elusan itu membuat sasuke menegang. sebenarnya ini bukan kali pertamanya tapi tetap saja dirinya belum siap merasakan setiap sentuhan hinata yang mampu membuatnya melemah.
"Sasuke kau ingatkan apa yang pertama kali aku katakan ketika pertama kali kita bertemu?"
Hinata menatap dalam sasuke entah apa maksud dari tatapan itu.
"Kau akan selalu mendukungku"
Senyum terbit dari bibir ranum itu, dan itu selalu sukses membuat sibungsu uchiha tertegun.
"Sasuke lakukan apapun yang kau inginkan aku akan selalu mendukungmu"
"Bahkan jika itu hal buruk sekalipun benar kan hinata"
"Tentu, bahkan jika kau mau memulai perang sekalipun aku akan selalu mendukungmu"
Sasuke selalu berpikir mengapa hinata selalu mengatakan hal tersebut kepadanya, bukannya kenapa hanya saja jantungnya belum siap menerima serangan tersebut.
Singkatnya sasuke salah tingkah.
"Mengapa?"
"Karena sesuatu didalam diriku mengiginkannya"
Entah sejak kapan hinata menjadikan sasuke sebagai salah satu orang spesial didalam hatinya, tapi yang pasti hati hinata selalu mengiginkan yang terbaik untuk sasuke.
Seperti yang sebelumnya ia katakan bahwa apapun hal buruk yang dilakukan oleh sasuke ia akan selalu mendukungnya.
Sama seperti hinata sasuke pun akan melakukan apapun untuk sisulung hyuga, bahkan jika hinata meminta matanya ia akan dengan senang hati memberikanya.
"Aku tidak tau harus mengatakan apa namun jika terjadi hal buruk kepadamu tentu aku tidak akan diam saja"
Mata itu menatap satu sama lain mencoba menyelami lebih dalam perasaan masing masing.
"Aku akan melindungimu"
Tepat saat itu angin berhembus lembut menerpa permukaan wajah mereka.
Bunga yang bermekaran merupakan perumpaan yang tepat untuk perasaan yang menyelubungi hati mereka.
-
-
-
-
Suara tangkisan dan pukulan terdengar jelas didalam ruang latihan. terlihat neji dan hinata yang saling menyerang satu sama lain secara brutal.
"Hentikan!"
Secara bersamaan keduanya berhenti menyerang, seseorang yang berteriak tadi merenggut marah melihat kedua kakaknya yang berada ditengah ruangan.
"Kalian itu mau berlatih apa mau saling membunuh sih?"
Hinata berjalan menghampiri hanabi.
"Tentu saja berlatih"
Pipi gembul milik hanabi menggembung hebat saat hinata berbicara.
"Tou-sama menyuruh kalian untuk membersihkan diri lalu makan malam bersama"
Neji mengambil langkah mendekat saat mendengarnya.
"Aku juga?"
"Iyaa neji-nii juga, jadi bergegas lah" usai mengatakan hal tersebut hanabi segera melangkah keluar ruangan.
"Sayang sekali padahal tadi sangat menyenangkan"
"Bagaimana tim mu?" Hinata mencoba untuk memulai percakapan.
"Mereka baik tapi sensei ku terlalu bersemangat"
Mendengar itu hinata tersenyum lalu pikirannya menerawang jauh ketika pertama kali bertemu dengan guy.
"Ya dia penuh semangat"
Neji mengangguk sebagai balasan.
"Timku juga baik, ada anjing yang sangat lucu dan serangga kecil. Lalu untuk sensei ku dia sangat cantik dan kuat dalam genjutsu"
Lipatan muncul didahi neji, pasalnya ia sama sekali tidak bertanya tentang tim yang dimiliki hinata.
"Di tim ku ada kiba dan shino lalu anjingnya bernama akamaru, soal serangga mereka tidak memiliki nama"
Hinata masih berbicara tanpa menghiraukan neji yang menatapnya bingung.
"Aku akan memulai misiku sebagai genin besok, ini pertama kalinya aku akan melihat hokage ke 3 Kudengar dia itu memiliki uban yang sangat banyak"
Neji hanya diam memperhatikan hinata yang terus mengeluarkan suaranya.
"Naruto sasuke dan sakura ada di tim yang sama, lalu shikamaru satu tim dengan ino dan chouji"
"Hinata-sama ak.."
"Jadi bisakah aku memanggilmu neji-nii?" Dengan cepat kalimat itu terlontar diiringi mata yang tertutup rapat.
Karena tidak mendapatkan reaksi apapun dari neji akhirnya hinata membuka matanya.
Terlihat neji yang mematung sembari menatapnya aneh.
"Lupakan aku hanya asal bicara!"
Hinata menghilang membuat neji tersadar.
"Dia lucu"
##
Udah vote kan? >3
Tadinya mau kemarin malem up tapi ternyata harus ada beberapa yang direvisi + lupa hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of hyuga
FantasyIa tumbuh dengan mengetahui segala hal, karena itu ia mulai merangkak maju untuk menjadi yang terkuat. ** Naruto disclaimer to Masashi Kishimoto ❗❗❗❗❗ [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️⚠️⚠️ - karakter bukan milik saya - Alur tidak mengikuti anime