5. pengadilan(?)

1.8K 124 0
                                    

-bXb area
-homophobic harap menjauh
-fake situation
-murni hasil pikiran sendiri(jika ada alur yang sama dalam penulisan dengan cerita lain akan saya cantumkan judul dan penulis terkait)
-jangan lupa vote💚
--------------------------------------------------

Jaemin pov on

Aku terbangun karna suara ketukan pintu, ketika aku membuka mata aku melihat sekeliling, sungguh kepalaku rasanya mau pecah, dan tunggu apa aku tidur di lantai?

Tok tok tok

"Na? Na kamu ngapain di dalam? Na buka"

Suara haechan ah aku lupa aku tadi memintanya untuk mengantarku ke pengadilan, dia pasti khawatir karna aku belum menghubunginya. Ku lihat jam menunjukan pukul 3 sore aku bangkit dan membukakan pintu untuk nya jika tidak mungkin pintu ku yang akan rusak

"Kenapa lama sekali? Aku mengetuk disini selama 40 menit lihat tangan ku"

Tanganya merah, siapa suruh juga di mengetuk pintumu ais dasar

"Maaf aku ketiduran, bagaimana caranya kau masuk?"

"Jisung membukakan pintu, ah tidak ketika dia membuka pintu aku datang makanya aku bisa masuk"

Haechan langsung masuk dan duduk di kasur ku, ya itu sudah biasa

"Jadi perginya?"

Aku diam ketika pertanyaan itu haechan lontarkan padaku, entah aku ragu untuk ke sana tapi melihat kondisi sekarang kurasa aku harus benar-benar melakukannya

"Hm tunggu lah aku mandi dulu"

Setelah itu aku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi, tidak butuh waktu lama aku untuk mandi, aku mulai bersiap dan turun ke bawah sementara haechan? Dia sudah di bawah sejak aku mandi tadi

"Sudah? Ayo"

Aku diam sejenak, aku ragu

"Na? Kenapa?"

Aku lihat haechan dan menunduk aku ragu dengan keputusan yang ku ambil

"Duduk sekarang, aku tau kau masih ragu saat ini, lihat aku dan katakan apa yang kau mau keputusanmu sekarang adalah penentu untuk hidupmu. Dengarkan aku na, aku tau kau tidak bisa meninggalkan jeno dengan begitu saja setelah apa yang kalian lalui, Tapi na coba pikirkan kondisimu, kau lihat bagaimana jeno memperlakukan mu selama 2 tahun terakhir kan? Kau lihat bagaimana dia mencarimu hanya karna nafsunya, begini Oke kita lihat dari pandangan mu kau mencintainya sangat bukan? Tapi mari kembali kita lihat dari pandangan jeno, apa dia mencintaimu sekarang? Apa dia masih mencintaimu atau cinta nya telah terbagi? Jika dia masih mencintaimu dan cinta tidak terbagi dia tidak akan pernah melakukan ini padamu....
Na aku tau perasaan seseorang sering berubah seiring berjalan waktu, tapi bukankah kita juga masih bisa mempertahankan rasa itu seiring berjalannya waktu juga?
Tatap mataku dan katakan apa yang kau inginkan, apapun keputusan mu aku tidak akan melarang mu walaupun keputusan mu itu aku yakin tidak akan bisa aku Terima"
Haechan menangkup wajahku dengan kedua matanya, aku melihat kedua matanya entah kenapa mata ku memanas dan air mataku tumpah begitu saja aku terisak, dan haechan menarik ku dalam pelukannya sungguh aku rasa pelukan haechan sangat aku butuhkan sekarang

"Tak apa kita tidak perlu ke pengadilan hm, aku tidak ingin memaksamu jika bukan dari dirimu sendiri. Aku memang benci jeno karna dia terus menyakitimu tapi tidak bisa aku pungkiri kau sangat membutuhkannya bukan? Jadi tak apa tapi kau tau kan kalau kau membutuhkan sesuatu ada aku, kau bisa menghubungi ku, aku 24 jam siap untukmu sudah berhenti menangis dasar bocah"
Aku hanya bisa mengeratkan pelukanku pada haechan aku butuh dia saat ini bahkan ke depannya

Setelah sesi curhat tadi selesai aku dan haechan memutuskan untuk keluar dan mencari makan sebenarnya aku sudah memasak tadi, namun entah kenapa aku ingin sekali ramen pedas haa mengingat nya saja aku sudah ngiler.
Dan disini lah kami, aku dan haechan berada di rumah makan ramen dekat rumah haechan ini adalah rumah makan yang sudah lama sekali ada bahkan dulu saat aku dan haechan masih SMP rumah makan ini sudah berdiri, dan bibi disini sudah kenal aku dan haechan tentunya

"Ahhhh... nana dan ecan? Wah sudah lama sekali bibi tidak melihat kalian bagaimana kabar kalian?"

Bukan kah sudah ku katakan bibi sudah mengenal kami bahkan sangat mengenal kami.

"Kami baik bi, bibi bagaimana? Lalu paman dimana?"

Aku bertanya karna memang sejak masuk aku tidak melihat paman disini

"Dia ada di gudang pesan akhir-akhir ini sangat banyak, kalian mau makan seperti biasa kan?"

"Iya bi tapi punya nana pedas ya bi nana mau yang pedas"

"Na? Kamu gak bisa makan pedas bibi jangan beri dia yang pedas"

Oh aku lupa tentang yang satu ini, aku punya penyakit maag aaa astaga

"Aaaa hanya sekali caniee janji kok makanya gak banyk sedikit saja ya ya ya nana mohon"

Oke mari keluarkan jurus jitu

"Ais na kau bisa sakit perut"

"Tidak nana janji tidak akan banyak ya ya ya plissss"

"Ais yasudah"

Yes bukan kan sudah ku bilang jurus ini akan berhasil?

"Na? Kamu seperti orang ngidam saja, atau kau memang sedang isi?"

Sejenak pertanyaan bibi membuatku mematung, tunggu aku memang melakukannya dengan jeno waktu itu tapi aku tidak yakin karna aku rasa dia memakai pengaman

"Tidak kok bi nana cuman lagi pengen pedas hehe"

"Yasudah tungga ya akan bibi buatkan"

Aku melihat haechan yang juga sedang melihat ku, oke tenang na

"Kalian melakukannya?"

Aku hanya menganggukan kepala, haechan memang tau aku mempunyai keistimewaan namun dokter mengatakan bahwa aku hanya bisa mengandung 1 kali saja, ya karna aku laki-laki berbeda dengan wanita kondisi ku lemah jika harus mengandung lagi setelah mengandung jisung dulu

"Kalian menggunakan pengaman kan?"

Aku diam, aku tidak yakin juga jeno memakainya atau tidak

"Iya tenang saja caniee dia memakainya kok"

Aku melihat haechan menghela nafas lega, tapi jujur saja aku yang sekarang takut karna aku juga tidak yakin waktu itu jeno memakai pengaman atau tidak.
Setelah ramen kami datang aku langsung melahap nya, setelahnya aku dan haechan langsung pulang ke rumah, tentu saja ke rumahku

Oke sekarang aku sendiri lagi selalu seperti ini bukan? Sebaiknya aku tidur saja

Akua naik ke kamar dan mengganti pakaian ku setelah itu mencuci muka, kaki lalu aku langsung tidur

Jaemin pov off










































Segini dulu ya heheh lop you💚

papa [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang