33. Back to you?

54 7 76
                                    

Shraddha baru saja kembali dari lokasi pemotretannya berlangsung. "Huh... Ingin cepat-cepat makan." ucap shraddha sembari membuka pintu apartemennya.

Ketika ia masuk keapartemennya, shraddha terdiam terkejut melihat seorang pria yang tengah duduk disofa ruang tamunya seolah menunggunya. Siapa lagi kalau bukan sid.

Sid menengok dan langsung bangkit, shraddha menatap datar dan dingin pada sid. "Beginikah caramu datang kerumah orang dengan langsung masuk dan duduk begitu saja?" ucap shraddha dengan begitu dingin.

Sid terdiam mendengar ucapan shraddha yang begitu dingin padanya. "Dia tak sembarangan masuk, aku yang mengijinkannya." ucap siddhanth kakak shraddha.

Shraddha menengok, menatap kakaknya dengan penuh tanda tanya. "Aku akan keluar sebentar, kau jaga diri. Adik laki-lakiku sedang berkunjung, jadi perlakukanlah dia dengan baik." ucap siddhant lalu menepuk pundak sid dan pergi keluar.

Kini diapartemen hanya ada sid dan shraddha, "Mau apa kau kemari? Aku sudah bilang, ketika kau pergi jangan pernah kembali." ucap shraddha pada sid.

Sid menarik napasnya, "Bukankah kau juga pernah bilang... Kemanapun dan sejauh apapun aku pergi, aku harus kembali kerumah.. Dan kau bilang, kau adalah rumahku." ucap sid.

Shraddha tersenyum sinis sembari melipat kedua tangannya, "Yaa benar. Karena kau bisa keluar masuk kapan saja sesuka hatimu." ucap shraddha.

"Apapun yang terjadi.. Kita pasti akan tetap kembali kerumah bukan?" ucap sid, shraddha menatap sid. "Kenapa kau kembali? Apa kau luka? Atau kau sudah bosan dengan yang baru?" tanya shraddha dengan pedasnya.

Jujur saja, didalam lubuk hatinya ia sendiri justru merasa terluka mengatakan hal itu. Ia ingin menangis, ia sangat ingin memeluk sid untuk melepas semua kerinduan yang terpendam.

Sid hendak memegang lengan shraddha, namun shraddha mundur seolah menjauh. "Jangan pernah menyentuhku tanpa seizinku..." ucap shraddha pada sid.

Shraddha menahan sakit untuk menangis, namun ia tak ingin menjadi lemah dihadapan sid, ia ingin terlihat tegar dan kuat agar sid tak merasa terbebani oleh kesedihannya.

Sid menatap shraddha, "Sampai kapan kau terus begini? Sampai kapan kau terus menutupinya?" tanya sid yang membuat shraddha terdiam, 'Apa sid sudah tau yang sebenarnya?' guman shraddha dalam hati.

Shraddha memalingkan wajahnya, "Apa yang kau katakan? Aku tak tau apapun, lagi pula aku juga tak perduli apapun itu." ucap shraddha.

"Lagi pula semuanya sudah berakhir, aku juga sudah bilang bukan? Aku tak ingin lagi bertemu denganmu." lanjut shraddha yang masih memalingkan wajahnya.

Sid justru tersenyum, "Seharusnya kau tak jadi aktris bollywood shra... Kemampuan aktingmu itu sangat luar biasa, kau lebih cocok menjadi aktris hollywood. Bahkan aktris hollywood saja kalah jago aktingnya denganmu, aku yakin mereka sangat takut kalah saing denganmu." ucap sid.

Shraddha menatap sid sinis, sid hanya tersenyum. "Aku sudah tau segalanya shraddha, berhentilah. Aku mohon." ucap sid pada shraddha, namun shraddha masih memilih untuk diam dan mengelak.

Sid pun menceritakan semua rahasia yang selama ini disimpan shraddha rapat-rapat, shraddha langsung terkejut mendengarnya. Namun ia masih mencoba untuk biasa saja seolah masih tak tau dan tak perduli.

"Shraddha, please... 1 chance." ucap sid pada shraddha. Shraddha mencoba tak menghiraukan dan justru berjalan pergi begitu saja kearah lantai atas.

Sid tak menyerah, ia menarik tangan shraddha yang membuat shraddha terkejut, sid membuat sengaja membuat shraddha jatuh terduduk disofa dengan sedikit kencang.

Secret Relationship [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang