05. Sweet Dream

500 71 21
                                    

Terakhir kali, Soobin bilang dia akan datang lagi ke apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terakhir kali, Soobin bilang dia akan datang lagi ke apartemen. Yeonjun masih mengingatnya dengan jelas. Oleh sebab itu, meski hari belum dirundung gelap, Yeonjun memilih menyelesaikan acara packaging-nya dan sesegera mungkin meninggalkan bangunan mewah itu.

"Taeh, temui aku di Montana Cafe," ucapnya pada sambungan telepon.

Setelah pria di seberang panggilan mengiyakan, Yeonjun pun menutup teleponnya dan kembali berfokus pada es americano. Sesekali merapatkan topi hitam yang bertengger di kepala sambil membuka laman sosial media.

Beberapa minggu terakhir, salah satu grup girl dari agensi sebelah telah merilis album baru dengan lagu dan musik yang super keci. Yeonjun mendengarkannya sambil menggigit bibir -iri. Terutama pada konsep album mereka.

"Kita adalah tawanan dari lawan jenis kita." Yeonjun menyeringai setelah mengulang lirik lagu tersebut.

Ditutupnya video musik yang sempat dia lihat. Disandarkan punggungnya ke lidah kursi sambil melipat kedua tangan di dada. Kedua manik kelamnya bersembunyi dalam pejaman. Napasnya terhela berat, seberat perasaan yang terpenjara sekian lama di dalam hatinya.

"Bukan kodrat yang memenjarakan kita. Tapi cinta kita sendiri." Perlahan, kedua matanya terbuka. "Manusia berbondong-bondong mengagungkan cinta sampai mereka tidak menyadari cinta telah memasung hidup mereka. Konyol sekali."

Seringai yang tadinya tersirat sebuah hinaan kini berubah menjadi senyuman tipis yang sangat miris.

"Apa pentingnya cinta sejati?" desisnya lagi.

Sekali lagi, gelas tinggi diraihnya. Mengaliri tenggorokannya dengan pahitnya Americano. Lalu dipandanginya gelas di tangan sambil berpikir, "sejak kapan americano terasa manis di lidahku?"

"Apa kau menunggu lama?"

Lamunan Yeonjun tentang pahitnya cinta dan manisnya kopi tanpa gula seketika buyar sedetik setelah sebuah tangan menepuk bahunya.

Taehyun. Pria tinggi itu mengumbar senyuman, kemudian duduk di hadapan Yeonjun.

"Tidak juga." Yeonjun menggeleng.

"Kau mau pergi?" tanya Taehyun setelah retinanya memindai adanya sebuah koper besar di samping tempat duduk Yeonjun.

Yeonjun mengangguk. "Besok aku akan ke Dubai."

"Wow, daebak!" Taehyun bertepuk tangan kecil. "Tapi bukankah masih besok?"

"Memang."

"Lalu?"

"Malam ini izinkan aku menginap di tempatmu."

Taehyun mengerjap beberapa kali. Dia bertanya-tanya, "bukankah asrama kita ada di gedung yang sama? Kenapa tidak langsung datang dan justru memintaku bertemu di sini?"

"Bukan asrama." Yeonjun menatap Taehyun dalam-dalam. "Aku tahu kau punya apartemen di dekat sini."

"Ah..." Taehyun menggaruk tengkuk. Rupanya dia sudah ketahuan. "Tapi di sana cukup berantakan. Aku khawatir kau tidak akan merasa nyaman."

Domine || Soojun BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang