The Seven Lives || NCT Dream [end]

06 : Jangan Jadi Dia

Happy Reading 🌙

Kali ini materi olahraga adalah tentang teknik dasar bola voli, para siswa dan siswi mempraktekkan secara bergiliran.

"Sya, gue tungguin di gazebo, ya." pamit Prama mendapat anggukan dari Risya.

Prama menunggu Risya dengan duduk di gazebo depan kantin.

Dari kejauhan datang seorang cowok bermata sipit yang juga ingin duduk digazebo itu.

"Panas banget hari ini," ucap cowok itu sambil naik keatas gazebo.

"Lo udah praktek?" tanya cowok itu.

"Udah, ini lagi nungguin gebetan lo," balas Prama dengan tetap memandang kearah lapangan.

"Dih, siapa?" tanya cowok itu sambil terkekeh.

"Risya, kan?"

Setelah mengatakan itu, Lantas Bayu melirik ke arah Prama, sebaliknya Prama pun menatap Bayu.

Mata mereka berdua bertemu, Bayu memalingkan pandangannya ke sembarang arah lalu bertanya,

"Siapa yang bilang?"

Prama hanya menyungging senyumnya, helaan napas pelan terdengar diantara heningnya percakapan mereka berdua.

"Gue gak naksir dia, dan gak akan. Kita cuma temenan dari kecil," jawab Bayu, dangan memandangi teman-temannya yang masih berada dibawah terik matahari.

"Yakin? gue tau saat ini hati sama otak lo lagi ber-adu," celetuk Prama, membuat Bayu tak bisa mengatakan apapun.

Disaat yang bersamaan, Yaksa lewat di belakang mereka berdua yang sedang berbincang. Yang awalnya hanya lewat, Yaksa malah curi-curi kesempatan untuk menguping pembicaraan antara Bayu dan Prama.

"Udah deh, lo bilang aja yang ada dilubuk hati lo," ucap Prama. "Gue tau, sebenernya lo suka kan sama Risya?" sambungnya.

"Apa lo bisa jaga rahasia ini buat gue?" tanya Bayu menatap Prama.

"Lo bisa percaya sama gue."

Lagi-lagi Bayu menghela napas, dia sedikit bimbang tentang ini semua. Tapi ia juga tak bisa merahasiakan ini untuk waktu lama.

"Iya."

Kalimat singkat yang barusan keluar dari mulut cowok itu membuat Yaksa--dibawahnya, terkejut mendengarnya.