The Seven Lives || NCT Dream [end]

22: Under the Rain

Happy Reading 🌙

"Kapan cobaan ini berakhir, Tuhan?" —Ramansi.

━━━°❀•°✮°•❀°━━━

"Halo, Tan, ini Marcel temennya Prama. Prama ada dirumah gak?"

"Kebetulan Prama baru aja keluar, Ada perlu apa ya?"

"Anu, Tan-"

"Tante, Marcel naksir anak tante!" itu Ravvy.

"Hah?"

"Enggak, Tante mereka bohong!" Marcel langsung membekap mulut Ravvy disana.

Sedangkan Bayu hanya menyimak dan tertawa terbahak-bahak melihat kawan-kawannya.

Tiba-tiba Yaksa mengambil alih ponsel itu, "Tante, ini Yaksa temennya Prama juga. TAN KEMARIN MARCEL KASIH BUNGA KE PRA—"

Tangan Marcel dengan cekatan menyaut kembali ponselnya membuat ucapan Yaksa terpotong.

"Halo tante, ini Marcel lagi, karna Prama gak ada yaudah gapapa, tan, ini tadi mau tanya soal kerkom aja. Tante gausah denger omongan bocah kurang hajar itu tadi, makasih Tant-" telepon diakhiri oleh Marcel karena keadaan yang sangat tidak memungkinkan.

Riuh sekali.

"Lu semua ngapain sih?! Malu-maluin aja, nanti kalau ada rumor disekolah gimana coba?" cercah laki-laki itu.

"Ya bagus! Mending kena rumor lu suka temen sendiri dari pada suka tante-tante bersuami tiga!" Ravvy nyolot disana.

Kini Marcel yang selama ini dipandang sebagai anak polos sudah pudar dikalangan kawan-kawannya setelah Cece cepu pada Bayu tentang Marcel yang menjalin hubungan dengan wanita yang jarak umurnya terpaut jauh darinya.

Sebenarnya bukan sengaja Cece menyebar hal itu, namun saat itu ia tak sengaja mengatakannya pada Bayu saat Ravvy dan Yaksa juga berada disana. Walaupun sebenarnya Cece sudah mengajak Bayu untuk membicarakan hal ini empat mata, namun bukan Ravvy dan Yaksa namanya kalau gak kepo. Ya, mereka menguping dan mendengar semua hal yang dibicarakan antara Bayu dan Cece.

"Lagian kan aku gak tau kalau dia udah bersuami, " ucapan Marcel terdengar memelas.

"Emang lo gak curiga apa liat foto profil tuh tante-tante pas awal ngechat," tanya Yaksa dibalas gelengan pelan dari Marcel.