Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kita bagaikan sujana yang nyata, bahkan lebih baik mangata, apakah kita dapat dikatakan nirmala? Dia yang ku anggap arunika." -? ━━━°❀•°✮°•❀°━━━
"Yaksa!" sebuah panggilan masuk kedalam indra pendengarannya, laki-laki yang dipanggil Yaksa itu menoleh.
Seseorang yang memanggilnya langsung berjalan kearahnya. Sebuah seragam yang tak asing dalam ingatan Yaksa.
"Moza?" batin Yaksa masih bertanya-tanya.
"Apa kabar?" ucap perempuan itu.
Yaksa menjawab, " Kabar baik. Kamu sendiri?"
Perempuan didepannya itu sesekali mengangguk, "Jauh lebih baik saat aku tau, aku akan resmi pindah ke sekolah ini beberapa bulan lagi."
Yaksa mengernyitkan dahinya penuh tanya. "Pindah?" batinnya.
Moza tersenyum simpul, terlihat sangat manis. "Mau ngintilin Kak ketos."
Di SMP nya dulu Yaksa adalah seorang Ketua Osis. Laki-laki yang kini kerap dipanggil dengan sebutan beruang oleh Rama itu ternyata sangat populer, apalagi dikalangan adik kelas. Salah satu pengagum paling beruntung, ya yang jadi lawan bicara Yaksa saat ini.
Yaksa berdeham setelah mendengar ucapan Moza tadi, ia berusaha untuk tidak GR.
Yaksa mengangguk pelan, "Yaudah, gue mau pergi dulu. Ada urusan, have fun disekolah baru lo nanti."
Yaksa beranjak dari sana, tapi tak sepenuhnya ia melangkah. Moza menahan Yaksa, ia memegang tangan Yaksa.