9

723 67 13
                                    

Saat menjelang malam, gadis bersurai panjang itu hanya diam. Perasaannya benar-benar kacau, apalagi saat dia menatap mata lelaki yang selama ini ia rindukan. Setelah menyuapi anak-anak, Hinata bergegas menbereskan peralatan masak dan mencucinya dalam diam dan terkadang tatapannya kosong hal itu tak luput dari pandangan Ayame.

"Hinata, apa kau baik-baik saja?" Ayame datang menghampiri ia memegang pundak Hinata.

Hinata tersenyum lembut." Aku baik-baik saja Kak Ayame." Ia kembali mencuci peralatan makan.

Ayame tahu, ada sesuatu yang terjadi pada Hinata. Tidak biasanya dia diam seperti ini, apalagi biasanya sebelum mencuci piring ia selalu bermain sebentar dengan anak-anak.

"Sebaiknya setelah ini selesai, kau istirahat saja Hinata. Biar aku yang menjaga Sasori."

"Sasori?"

"Ya, bayi berambut merah yang tadi kau bawa namanya Sasori."

"Begitu ya, baiklah terimakasih Kak Ayame, mungkin aku hanya lelah saja." Hinata hendak mencuci piring kembali namun suara Kaguya mengagetkannya. Ayame sudah berjalan kembali menuju ruang keluarga.

"Hinata, jika sudah selesai temani Ibu untuk menemui tamu-tamu itu ya." Kaguya terlihat menata makan malam yang tadi ia dan Hinata masak. Sepertinya ia hendak berbagi dengan tamu tersebut.

Ada perasaan bahagia juga sedih mendengar penawaran Kaguya, saat ini ia belum sanggup melihat teman-temannya lagi apalagi bertemu Naruto. Namun jika menolak, ia sangat tidak enak.

"Iya Bu." Jawabnya setengah enggan.

"Setelah selesai mencuci, tolong masukan makanan ini ke dalam kotak bento itu. Ibu akan menata buah-buahan." Ucapnya dengan lembut dan hanya di balas anggukan setra senyuman manis dari Hinata.

"Oh ya Hinata, bisa kau buatkan minuman herbal hangat juga? Kau bisa membawa bahannya dan meracik disana." Lanjutnya.

"Iya Bu, nanti aku siapkan." 
.
.

Sementara itu di rumah yang mereka tempati untuk liburan tampak sekali tak ada pembicaraan yang memulai. Mereka memilih menyibukkan diri. Sepertinya mereka masih terkejut dengan kejadian tadi sore. Sakura dan Ino mereka masih menata barang-barang di kamar mereka, Temari menata bahan makanan di dapur sedangkan Tenten dia membawa cemilan dimana para lelaki sedang berkumpul.

Sama halnya dengan para gadis, Shikamaru memilih tidur di kamarnya, Sasuke mengotak ngatik gitar dan Gaara membaca buku. Sai sepertinya ia sibuk menggambar. Naruto sedari tadi tidak keluar kamar. Dalam benak mereka, ini bukan liburan yang mereka harapkan, entah apa yang akan terjadi kedepannya dengan liburan kali ini.

"Sebenarnya ada apa ini? Sejak tadi sore suasana menjadi seperti ini." Ucap Gaara sambil berbisik saat Tenten hendak menyimpan cemilan di atas lantai kayu yang berbalut karpet tebal.

"Itu karena kami benar-benar terkejut saat melihat Hinata. Teman kami yang pergi sekitar tiga tahun yang lalu." Balas Tenten berbisik.

"Memangnya kenapa jika kalian bertemu Hinata?"

Tenten sebenarnya jengah berbisik-bisik dengan Gaara. Apalagi Sasuke mulai menatap aneh pada mereka berdua. Namun ia kembali mengotak ngatik gitarnya. Sedangkan Sai ia tampak tak peduli.

"Ehm, Gaara temani aku sebentar di luar." Tenten segera berdiri dan ia hendak keluar. Namun sebelum itu, ia kembali ke kamarnya dan membawa mantel Gaara yang sempat ia pakai.

"..."

"Cepatlah." Tenten sangat gemas dengan ketidak pekaan Gaara ia menariknya keluar.

Angin berhembus semakin dingin, seharunya malam ini mereka bercanda ria menghangatkan  suasana tapi malah sebaliknya.

HURT SO GOOD [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang