10. Beautiful Goodbye (Sejeong & Mingyu)

148 16 4
                                    

"Aku akan tetap mencintaimu sampai waktu sendiri yang memintaku berhenti"
-Kim Mingyu, 25th

*
*
*

Manusia tak pernah tahu bagaimana sesuatu akan berakhir setelah memulainya, dan tidak memikirkan sebuah akhir dari permulaan adalah keputusan yang bijak.

Sejeong baru saja menyelesaikan adegan terakhirnya hari ini. Setelah berpamitan dengan lawan main dan seluruh kru, akhirnya Sejeong melangkah ringan menuju ke mobilnya.

Dia menghela napas sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi mobil, sembari menunggu sang manajer yang sedang mengurus keperluan syuting besok bersama sutradara.

Sejeong meringis sedikit kala dia rasa punggungnya begitu sakit. Syutingnya kali ini banyak terdapat adegan fisik yang membuatnya melakukan adegan-adegan berat.

Fans dan penonton bilang, drama itu sangat cocok dengan citra Sejeong sebagai penyanyi idol wanita yang berotot kuat, tapi Sejeong tetaplah seorang manusia yang punya titik lemah.

Sejeong melirik ke arah tas hitamnya di jok samping, membukanya dan mengambil koyok dari dalam sana.

Sebelum manajernya datang, Sejeong menempelkan koyok tersebut ke leher dan punggung sebisanya, tangannya tak sampai.

Lalu Sejeong kembali duduk bersandar, rasanya bukan hanya punggung yang sakit, kakinya pun terasa begitu lemas seperti tak bertenaga, telapaknya terasa tidak menyentuh.

"Maaf menunggu lama" ujar Jihoon, manajernya saat dia baru saja memasuki mobil

"Gwaenchana" jawab Sejeong singkat

"Kau ingin mampir ke suatu tempat dulu?"

"Aniya, aku benar-benar lelah, oppa"

"Arrasseo, tidurlah, aku akan membangunkanmu begitu sampai"

Sejeong tak merespon, memilih memejamkan matanya seiring mobil yang ditumpanginya itu bergerak membelah jalanan Seoul yang sudah lengang karena hampir tengah malam.

Tapi mata Sejeong kembali terbuka, dia melupakan sesuatu. Dia harus menghubungi seseorang, tapi rasanya tangannya benar-benar enggan bergerak, walaupun sesederhana meraih ponsel di sebelahnya.

Ddrrtt

Akhirnya tangannya pun bergerak meraih ponsel itu saat sebuah nama muncul di layar, melakukan panggilan. Sejeong berdehem beberapa kali, lalu menempelkan benda pipih itu ke telinga.

"Sudah selesai syutingnya?" tanya suara pria di seberang sana

"Hm, baru saja, aku sedang dalam perjalanan" jawab Sejeong sumringah, berbeda dengan kondisi tubuhnya saat ini

"Aku tadi menonton dramamu. Kulihat banyak sekali adegan-adegan yang menggunakan kekuatan fisik. Neo jinjja gwaenchana?"

"Gwaenchana. Jangan khawatirkan aku dan nikmati masa liburmu, Mingyu-ya"

"Kau sudah sampai mana? Haruskah aku datang ke apartemenmu?"

"Tidak perlu. Kubilang, jangan khawatirkan aku"

August's ProjectWhere stories live. Discover now