13.1 Healer (Sejeong & Doyoung)

92 13 0
                                    

Yaahh,, ketagihan bikin ff dojeong, gapapa ya gais, hihii luv luv❤️❤️
*
*
*
*
*

Sejeong baru saja meninggalkan panggung, menuju sebuah ruangan yang memang disiapkan untuk para performer bersiap-siap dan istirahat.

Saat membuka pintu, Sejeong mendapati gurunya sudah berdiri di sana, beralih menoleh padanya saat mendengar suara pintu dibuka. Sejeong menutup kembali pintunya, lalu membungkuk memberi hormat.

"Gosaenghaesso, Sejeong-ah" ucap wanita berusia tigapuluhan itu

"Kamsahamnida, ssaem" Sejeong membungkuk lagi

Seorang guru dengan tag 'Kim Taeyeon' itu menghela napas lalu tersenyum, menatap murid kebanggaannya itu lamat-lamat, "Sedih rasanya, mengingat ini mungkin jadi penampilan terakhirmu di festival seni tahunan yayasan"

Sejeong masih setia menunduk, memandangi bagian bawah dress putih selututnya, "Joseonghamnida, ssaem"

"Aniya, ini bukan salahmu. Kau berhak memilih, toh kau sudah cukup berperan dalam festival ini, kau sudah menjadi bagian dari festival itu selama lima tahun berturut-turut, Sejeong-ah, mungkin ini saatnya kau istirahat" Taeyeon mengelus pelan lengan Sejeong

Sejeong mengangkat kepala, teringat akan apa yang sahabatnya bilang kemarin, "Ssaem, klub musik... Apakah benar akan dibubarkan?"

Taeyeon mengangguk, "Itu mungkin saja terjadi jika sampai festival seni tahun depan, klub musik tidak berjalan dengan baik, tapi jangan khawatir! Aku dan Baekhyun ssaem tidak akan membiarkannya, kau tahu itu kan?"

Sejeong tersenyum, "Nee"

"Istirahatlah! Aku harus kembali ke auditorium"

Sejeong membungkuk, sedangkan Taeyeon melangkah meninggalkan ruangan. Sejeong masih menatap tubuh gurunya itu sampai hilang di balik pintu.

"Geuree, kau mengambil keputusan yang benar, Sejeong-ah" gumam Sejeong yang kemudian membereskan barang-barangnya

Sejeong memutuskan langsung meninggalkan gedung auditorium, kembali ke gedung sekolahnya. Dia mengganti baju kembali ke seragam dan memutuskan pergi ke ruang musik.

Sama seperti yang dilakukannya tadi di ruang istirahat, Sejeong juga membereskan barang-barangnya di ruang musik, termasuk sebuah mikrofon mahal hadiah dari ibunya setahun lalu.

"Kau akan pergi sekarang?"

Sebuah suara tiba-tiba menghentikan aktivitas Sejeong. Dia sudah sengaja membereskan barang-barangnya saat semua murid berada di auditorium untuk menonton festival seni, tapi kenapa tetap ada orang di sini.

Sejeong membalikkan badannya, melihat seorang sahabat dengan kostum tarinya tengah berdiri di ambang pintu.

"Sudah selesai tampil?" tanya Sejeong dengan senyum

Jihyo. Gadis SMA berkostum tari itu berlari untuk menghambur ke pelukan Sejeong, hingga Sejeong sedikit terdorong karena pelukan mendadak itu.

"Aigoo, aku hanya mengundurkan diri dari klub musik, Jihyo-ya" gumam Sejeong

"Aku tahu, tapi apa kau tahu bagaimana nasib klub musik ini kalau tidak ada kau?" sungut Jihyo sedikit terdengar seperti marah-marah

Sejeong otomatis terdiam. Sudah sejak SMP, Sejeong menjadi bagian sekaligus perhatian utama dari klub musik Shinhwa Art School, itu sudah lima tahun, tentunya tidak mudah bagi seluruh anggota dan guru-guru pembina mendengar Sejeong mengundurkan diri.

August's ProjectWhere stories live. Discover now