Bab 7

4 0 0
                                    

Haiiiiiiii balik lagi ni🥰🙌🏻. Bintangnya jangan lupa dipencet yaaa✨


***

Sore itu di rumah Khansa.

Setelah pulang sekolah hari ini, mengganti baju, dan istirahat sejenak, Asa lalu duduk di meja belajarnya dan membuka laptop. Beberapa pesan email masuk dalam emailnya. Asa memutuskan untuk membuka satu per satu pesan tersebut.

Ternyata diantara pesan tersebut Asa menyadari ada pesan dari William juga. Walaupun agak kaget Asa kemudian membuka pesan tersebut yang berisi ajakan William nanti malam untuk pergi ke toko alat musik disekitar Malioboro. Asa menjawab pesan William tanda dia setuju dengan ajakan anak laki-laki itu.

Setelah menjawab beberapa pesan diemailnya, Asa memutuskan untuk kebawah menuju dapur mencari makanan ringan, karena perutnya mulai lapar. Saat didapur, ternyata Kakaknya juga disana membuat kopi.

"Eh elo." Asa.

"Ngapain lo disini juga. Kangen lo sama Spiderman?" Irfan, meledek adiknya yang baru saja datang tadi sambil tertawa.

"Ge-er amat lo, orang perut gue laper. Butuh asupan makanan nih." Asa.

"Iya deh iya, gitu aja galak amat si." Irfan.

"Udah minggir mau ambil dikulkas jangan ngalangin jalan dong." Asa. Irfan hanya menyampingkan tubuhnya kesamping kulkas sambil membawa kopinya yang sudah jadi tadi dan masih memperhatikan Adiknya.

Lama Asa memilih makanan yang dia inginkan dari kulkas. Irfan masih saja berdiri didekat kulkas tadi. Malah sambil menghabiskan kopinya ditempat. Asa kemudian menutup kulkas karena tidak ada makanan yang pas dengan dirinya. Melihat Irfan berdiri didekat kulkas, Asa lalu bertanya kepada Kakaknya itu.

"Ngapain lo masih disini?" Asa, memasang muka datar.

"Suka-suka gue yam au dimana, lagian gue juga mau ngehabisin ini kopi disini, lo nya aja yang lama liatin kulkas." Irfan. A sa hanya menanggapi Kakaknya dengan senyum asal-asalan dan kembali ke atas ke kamarnya. Irfan kemudian punya ide untuk membuat adiknya makanan.

Tidak lama Irfan membuatnya kemudian mengantarnya ke kamar Asa. Terlihat malah Asa tertidur dimeja belajarnya dengan meninggalkan laptopnya yang masih menyala.

Karena tidak mau menggangu adiknya. Irfan hanya menaruh makanan buatannya tadi dimeja sebelah. Ketika Irfan akan keluar kamar Asa tidak sengaja dia melihat laptop yang berisi foto Kakek, dirinya, dan Asa yang dulu sedang membuat musik bersama dibelakang rumah. Mengingat itu Irfan tersenyum. Batinya dalam hati Irfan, "Sa, lo kangen sama kakek ternyata, sama gue juga. Gue jadi berpikir kita kehilangan Kakek, orang yang selalu ada waktu kita tumbuh. Sedangkan ortu kita ada tapi kaya ngga punya haha. Mereka jarang pulang si ya Sa. "

Notif email masuk ke laptop Asa, sadar akan itu, Irfan tanpa sengaja membukanya. Yang ternyata dari William. Irfan seperti pernah mengenal nama itu. Lalu Irfan membaca sesaat email dari William. Tiba-tiba Irfan teringat sedikit tentang William. Memutuskan untuk menutup email tersebut, lalu keluar kamar Asa dengan terburu-buru dan mengambil hpnya dikamar menelfon sohib akrabnya, Afif.

"Fif, Saudara lo pulang kesini? William, lo ingat kan." Irfan, pesan suara yang Irfan kirim pada Afif, karena telefonnya tidak aktif.

Disisi lain di rumah William. William masih tampak terpaku didepan layar laptopnya setelah saling mengirim email tadi dengan Asa. Tiba-tiba hp William yang tergeletak dimeja sebelah berbunyi, ternyata ada telefon masuk. Tanpa berpikir panjang William mengangkatnya lalu keluar kamar menuruni tangga menuju ke pintu depan.

TikungunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang