Bab 5

3 0 0
                                    

Bintang bawah jangan lupa lho✨✨✨

***

Di lapangan basket tampak anggota tim basket SMA HARAPAN BARU sedang bermain dan berlatih basket. Afif sang ketua perlahan-lahan mengajarkan temannya yang lain pelan-pelan dan sesekali dia juga memasukan beberapa poin. Dengan tenang mengoper dan melempar bolanya secara cepat. Dan lagi-lagi mencetak poin.

Asa pergi menuju parkiran melewati lapangan basket. Tampak Lia dan teman-temannya yang lain sudah berada di kursi penonton basket. Setia melihat Afif dan para anggotanya berlatih. Sorak-sorai terpancar dari mereka. Mencari perhatian dari Afif dan temannya yang lain, mungkin itu tujuan Lia.Dasar!

Saat pulang Alia memutuskan untuk pulang lebih dulu. Menyisakan Ana dan Asa.

"Gue pulang dulu ya. Mau pergi sama ibu gue habis ini soalnya." Alia, sambil berlalu lebih dulu mengambil sepedanya dan pulang ke rumah.

"Okey, ati-ati Al." Ana, melambaikan tangannya sedangkan Asa hanya mengangguk melihat salah satu sahabatnya pulang terlebih dahulu. Lalu Asa dan Ana memutuskan untuk pulang bersama.

Di jalan Ana sempat menanyakan kemana sebenarnya tadi Asa pergi sewaktu mengajaknya ke kantin. Asa pun menjawabnya sama seperti apa yang tadi waktu istirahat Asa katakan. Ana masih kurang percaya dengan jawaban Asa karena tadi saat kembali ke kelas Asa bersama dengan William.

Asa hanya memberikan senyum kepada Ana yang membuat sahabatnya itu sempat emosi dengan jawaban Asa yang begitu singkat, namun setelah itu dia menggantinya dengan tawa yang membuat Asa ikut tertawa. Beberapa waktu kemudian mereka sama-sama pamit karena di depan sudah terlihat belokan yang satu mengarah ke rumah Asa dan satunya lagi mengarah ke rumah Ana.

Asa teringat pesan Afif, sore harinya dia akan pergi ke café Omnya Afif. Sampai di rumah Asa masuk dan menaruh sepatunya disembarang tempat yang membuat bibi tertawa ringan melihatnya.

"Ipan belum pulang bi?" Asa.

"Belum neng, tadi telepon ke Bibi, katanya ada latihan basket apa gimana gitu tadi. Emang tadi neng engga liat dilapangan ada den Ipan?" Bibi.

"0iya Bi. Maaf-maaf Asa gak fokus. Biasa Bi efek baru pulang jadi masih ling-lung hehe." Asa, sambil tertawa kecil. Bibi hanya geleng-geleng kepala dan tertawa melihat tingkah Asa. Asa lalu naik ke kamar dan mengganti pakaian sekolahnya. Tidak sengaja Asa malah tertidur.

Waktu sudah menunjukan sore hari namun Asa tidak kunjung terbangun. Tiba saatnya Asa pergi. Afif sudah berada di depan rumah Asa. Melangkah ke depan pintu dan mengetuknya.

Mendengar ada yang mengetuk, Bibi segera membukakan pintu. Melihat Bibi Asa keluar, Afif lalu menanyakan keberadaan Asa. Sebelum itu bibi sempat menanyakan keperluan Afif, Afif lalu menjelaskannya bahwa dia mau pergi keluar bersama Asa dan Ipan juga. Bibi lalu menyuruh Afif menunggu sebentar.

Asa mendengar ada yang memanggil-manggil dirinya dari luar kamar. Dia lalu bangun dan terperanjat kaget karena hari sudah sore. Teringat janjinya dengan Afif, dia langsung turun melewati Bibi yang baru saja akan mengatakan bahwa Afif sudah dibawah menunggu Asa. Untungnya tadi setelah pulang sekolah Asa sudah ganti pakaian dan hanya tinggal mengambil jaket dan memakainya dengan terburu-buru.

Melihat Asa terburu-buru, Afif sempat tertawa melihatnya namun dihentikan Asa yang langsung menghampiri Afif. Lalu mengatakan bahwa Asa sudah siap pergi dengan ekpresi wajahnya yang baru bangun itu. Sebelum pergi mereka berdua berpamitan kepada Bibi. Dengan bergurau Asa mengatakan kepada Bibi sepulang pergi nanti akan membawakan makanan ringan.

"Oiya Ipan belum pulang tapi gimana?" Asa.

"Nanti nyusul katanya ada urusan sebentar sama temen. Tadi habis latihan bilangnya gitu." Afif. Asa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian Afif mengajak untuk berangkat sekarang. Memakai helm lalu menyalakan motor tuanya. Oiya tidak lupa Afif membawa helm dua. Satu untuk dirinya dan satunya lagi untuk Asa.

TikungunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang