Aku mau tanya dong, ehm kalian kalo lagi hujan tu suka keinget hal apaan gitu🤔. Soalnya aku kalo hujan ingetnya kenangan dia yang pernah ada🙄😭🤣. Ahahahaa bercanda gess🤭🤣✨. Semoga kalian sehat2 yaaa🥰
***
Hari ini hari minggu waktu untuk semua orang memiliki waktu istirahat yang cukup panjang. Asa memutuskan untuk lari pagi didekat alun-alun. Pastinya daerah itu sudah banyak orang yang akan berolahraga. Jadi Asa tidak perlu khawatir ada orang jahat.
Awalnya Asa berpikir untuk mengajak kedua sahabatnya tetapi ternyata mereka tidak bisa datang karena ada acara. Asa juga mencoba mengajak kakaknya sendiri, Irfan, tetapi kakaknya juga tidak bisa karena ada latihan basket. Akhirnya Asa memutuskan untuk lari pagi sendiri.
Beberapa putaran sudah Asa lewati. Keringat juga sudah mulai keluar dari tubuhnya. Sesekali Asa menyeka keringat itu dengan handuk kecil yang dikalungkannya dileher. Memutuskan untuk berhenti sejenak.
Beristirahat dan duduk disalah satu kursi panjang dipinggir alun-alun. Tiba-tiba hp Asa berbunyi tanda ada telepon masuk. Tanpa pikir Panjang, Asa langsung mengangkatnya karena Asa pikir itu nomer telepon seseorang yang penting.
Saat Asa mengangkat telepon itu. Asa terkejut karena dia mengenali suara yang meneleponnya, Zahra.
"Hai Sa. Ini gue. Lo gak lupa kan? Oiya besok Senin gue mulai sekolah di sekolah yang sama kaya lo lho. Tunggu ya." Zahra.
Asa hanya bisa terdiam mendengar beberapa kata yang dikatakan Zahra. Tanpa pikir Panjang, Asa menutup telepon itu pelan-pelan karena dia masih terkejut dengan apa yang terjadi barusan. Lalu memutuskan untuk pulang kembali ke rumah.
Namun sebelum itu, Asa harus membeli beberapa bahan makanan seperti biasa yang disuruh oleh Bibi di supermarket. Selesai membeli bahan makanan, Asa lalu memutuskan untuk pulang.
Tidak diduga ternyata apa yang diceritakan Afif kemarin benar. Zahra kembali. Asa mencoba untuk tidak terlalu memikirkan akan hal itu karena dia sendiri sebenanrnya tidak mau lagi berurusan dengan Zahra. Lagian juga dulu yang memulai masalah Zahra sendiri.
Diperjalanan menuju ke rumah, Asa terus mencoba untuk tetap santai dengan menyenandungkan musik buatannya. Itu sedikit membuat Asa tenang. Asa berharap lagu itu cepat selesai.
Sampai di rumah, Asa meletakan sepedanya di garasi lalu masuk rumah dan menyerahkan bahan makanan tadi ke Bibi. Bibi lalu menerimanya dan langsung mulai meracik untuk membuat masakan.
Melihat Asa sepertinya kelelahan, Bibi menyuruh Asa untuk istirahat. Asa mengiyakan perintah Bibi lalu pergi naik ke kamarnya. Mencuci muka dan istirahat.
Hari minggu, Afif juga mengabiskan waktu untuk berolahraga. Berlatih kembali bersama teman-teman satu timnya. Kali ini Irfan hadir untuk ikut berlatih dan mengikuti ketertinggalnya berlatih kemarin karena dia tidak berangkat sekolah.
Mereka latihan seperti biasa di lapangan basket sekolah. Arya sebagai ketua tim tetap fokus membimbing teman-temannya dan terus menambah skill untuk pertahanan timnya agar saat bertanding nanti dapat memenangkan pertandingan secara supportif
Afif juga tampak serius berlatihnya. Padahal dia sedang banyak pikiran akan hal lain. Namun Afif mencoba untuk menyampingkan masalahnya terlebih dahulu dan tetap fokus dengan latihannya. Irfan tau Afif sedang memikirkan kembalinya anak itu karena dilihat dari mukanya, Afif benar-benar tampak ambisius berlatih. Hampir sebagian poin yang diraih, Afif yang melakukan semuanya.
Arya sempat memberi tahu Afif, agar menyuruhnya berlatih pelan-pelan saja karena ini juga baru latihan. Namun Afif malah membalasnya seperti biasa mengangguk dengan senyum tipisnya yang membuat Arya hanya geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tikungunya
Teen FictionAsa, seorang anak perempuan yang hanya tinggal bersama kakak dan bibinya. Dipaksa hidup dengan berbagai luka. Luka yang mendewasakan dirinya yang sekaligus membawanya mengenal kedua sosok laki-laki tangguh. Dimana masing-masing dari mereka memiliki...