6

9 2 0
                                    

Happy reading!!!!!

“jadi gini bay, aku gabisa sanggupi apa yang kamu mau tadi. Kamu tau kan aku sudah ber prinsip gabakal pacaran?” jawabku kepada bayu, pria di hadapanku ini. 

“ngga pacaran al, cuman temen tapi kayak lebih” jawab bayu

“pacaran juga awalnya dekat berlebihan loh bay” balasku sambil tersenyum dan dia terdiam

“aku jelasin sama kamu ya bay, anggap saja aku menolak kamu, dan alasannya pertama gamau pacaran,kedua aku nyaman kita temenan biasa aja, aku nolak kamu juga bukan karna kamu itu ga baik, malah kamu itu baik loh cuman kamu salah menyukai orang bay. Kamu menyukai orang yang mencintai orang lain dan orang lain itu tak akan tergantikan dihatinya. Aku minta maaf bay” lanjutku menjelaskan dan kulihat respon pertama dia hanya tersenyum.sungguh aku ga tega melihat orang sebaik bayu kuperlakukan seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi

“gue paham al” ucapnya sambil tersenyum 

“tapi kita masih temenan ya, awas lo habis ini jauhin gue” lanjutnya sambil pura pura marah

“pasti dong,cepat move on ya kak hahaha” jawabku sambil tertawa supaya dia sedikit terhibur

Tentang bayu, bayu ini satu satunya cowo yang akrab denganku karna banyak kesamaan dari kami contoh kami suka musik dan bernyanyi oleh sebab itu aku dan bayu biasanya diikutkan lomba menyanyi mewakili kelas. Selera humor kami yang sama membuat candaan kami selalu nyambung dan kami juga ga bisa liat ada yang kotor atau ga rapi yang membuat orang kelas menjuluki kami berdua “manusia gila bersih”. Aku dan bayu selalu bersih bersih bareng karena entah kenapa kalo sama bayu kerjaan selalu cepat selesai. 

Itulah Sebayu Anggara yang ku kenal. Bayu sangat baik untuk menjadi teman namun tidak untuk dijadikan seseorang dengan hubungan lebih bagiku.

***

Hari senin kembali tiba. Kami para siswa kelas 12 sedang sibuk mengurus masuk perguruan tinggi dan mempersiapkan ujian sekolah. Kukira menjelang lulus itu enak dan santai, ternyata gaenak juga ya, karena masih ada rintangan yang harus dilewati yaitu masuk perguruan tinggi yang membuatku pusing tujuh keliling lantaran bimbang dengan jurusan yang akan dipilih apakah sudah bagus atau belum, apakah cocok denganku atau tidak.

Seperti biasa disini di depan halaman kelas kami duduk melingkar untuk merumpi, tapi kali ini rumpi bukan sembarang rumpi

“bisa ga ya kira kira aku kuliah ambil jurusan farmasi?” ujarku ingin meminta pendapat mereka

“bisa kok kalo ada niatnya mah al semua insyaallah lancar” ujar nada 

“yoi al gue setuju sama nada. Juga diliat liat farmasi cocok ko sama karakter lo, cocok aja si kata gue” kali ini naura yang berujar

“okedeh, btw kalian nyambung disini aja kan?” 

“iya dong, sesuai janji kita diawal” ucap naura

Kami memang berjanji bakal masuk satu universitas yang sama walaupun jurusannya berbeda beda its okay setidaknya kami masih di kota ini bersama-sama.

“btw aku udah dapat kontaknya doi nih hehe, nanti malam aku mau chat basa basi gitu dulu deh walau pake nomer wa fake” ujar naura 

“semoga berhasil hahaha, btw dapat kontaknya dimana? Kan lo gaada kenalan dikelas doi?” ujar nada penasaran dan akupun juga penasaran

“jadi sebenarnya pas doi si alya bikin story gitu sama morgan aku komen mau minta nomer wa nya, eh ternyata dikasih ama nih si ovin” ujar naura menjelaskan sambil menunjukkan isi chat nya kepada kami.

“habis itu lo ga aneh-aneh kan? Maksudnya bilang kalo gue masih suka ama dia?” tanyaku khawatir jika kejadian yang dulu keulang

“engga lah al, ngapain juga gue bilang gitu. Tenang aja rahasia lo aman” jawab naura dan aku cukup tenang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUATU TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang