Happy reading!!!
“ihh gasabar deh besok”
“samaa pokonya kita harus banyak banyak bikin konten tiktok ya”
“setuju setuju”
“ra gue nebeng ya besok ke sekolah”
“yoi nad tar gue jemput”
“kalo berangkat kabarin gue, mau bareng”
“oke al”
“gue matiin ya, ngantuk nih, see u besok girls”
“too”
Naura pun mematikan panggilan suara grup. Kami sangat bersemangat untuk hari besok karna pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan. Akhirnya ya walaupun ini sudah semester 2 dikelas 12. Waktu berlalu begitu cepat ya.
Akupun juga tak sabar bertemu teman sekelasku yang pada heboh heboh itu. Eh ada satu lagi, besok aku bakal ketemu juga dong sama ovin. Walau beda kelas gapapalah nanti ajak naura nada main ke jurusan ips pura pura lewat.
Kemudian aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum pergi untuk tidur. Akupun cepat cepat memejamkan mata karena tak sabar menunggu hari besok.
***
“bu alya berangkat!!!” teriakku dari luar rumah setelah salim dengan ibu. Akupun bergegas naik kendaraan kesayanganku ini yang akan membawaku menuju sekolah. Sebelum meluncur aku sempatin buka whatsapp buat ngabari nada naura kalo aku mau otw.
Sesampainya disekolah lagi lagi aku ga dapat tempat parkir bagian depan. Mengapa bagian depan karena kalau bagian depan enak buat ngeluarin motornya. Secara disini kan motor ber ratus ratus mana dempet lagi.
Dan tak disangka sangka ternyata ada ovin disini, di bagian ujung parkiran si. Sepertinya dia sudah bisa naik motor. Terakhir sekolah kemaren yang aku tau dia masih diantar jemput orang tuanya.
Akupun bergegas parkir dan turun dari motor agar ovin tidak melihatku. Sesaat aku ingin lari dari parkiran ternyata nada naura berteriak kepadaku.
“woy alya tungguin!!” buset gara gara teriakan suara cempreng naura semua orang orang yang ada diparkiran noleh ke aku semua termasuk doi dong! Aku langsung nyamperin naura nada supaya tu mulut naura mingkem.
“lo kalo masalah mempermalukan gue juaranya dah nau” ucapku mengomel dan yang diomeli malah cengar cengir.
“ya kalo gue ga teriak takutnya lo ga denger” jelas naura padaku. Pada saat itu juga kulihat ovin berjalan melewati kami dengan tampang songongnya. Kulihat penampilannya berbeda dari kelas 10 kemaren.
Badannya yang sudah agak tinggi walaupun tetap ga terlalu putih tapi dia terlihat tambah manis dengan kacamatanya. Dan satu lagi, cara dia berpakaian pun terlihat berbeda contohnya dia memakai jaket walaupun sudah di dalam wilayah sekolah. Dahulu dia tidak pernah memakai jaket walau lagi sakit atau hujan.
Melihat itu jangan tanya bagaimana rasanya jantungku yang berdegup degup sedari tadi. Sungguh dia terlihat sangat menawan dipandanganku. Senyum-senyum sendiri adalah keadaanku saat ini yang sedang perjalanan menuju kelas.
“biasa aja saltingnya woi. Bisa dikira lagi nuntun pasien rumah sakit jiwa kami” ujar nada dengan tangan sambil menggandengku. Posisi kami memang seperti yang dikatakan nada. Mereka seperti sedang menuntunku.
“apasi orang gue biasa aja, lagian ni napa tangan lo bedua gandeng gandeng segala kaya manten aja lagi gue” ucapku tak mau kalah. Dan nada langsung melepas gandengannya kecuali orang satu ini.
“siapa sih yang lo cari sampai tu bola mata mau copot?” ujar nada kepada naura yang daritadi tengok tengok kearah kelas ovin.
“diem dulu nanti gue cerita kalo udah sampai kelas” jawab naura dan setelah itu kamipun memilih untuk diam sepanjang sisa jalan menuju kelas kami yang letaknya jauh dan paling ujung itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUATU TITIK
RandomAlya: "kabar baiknya adalah aku mencintainya seluas lautan tetapi kabar buruknya aku tak sanggup menyebrangi lautan itu sehingga aku berhenti di tepian" Alya tak pernah menyangka bahwa mencintai membuatnya serapuh ini Alya tidak disakiti oleh orang...