Blacksmith

4 1 0
                                    

Setelah makan, Sylvia pun kembali berkeliling dikerajaan.

"Tolong!!!! Apa ada yang mau membantuku?" Teriak seorang gadis meminta tolong. Gadis itu terus meminta tolong pada knight yang lewat, tapi para knight itu tidak ada yang mau membantunya.

"Ada apa? Apa ada yang bisa kubantu?" Tanya Sylvia.

"Kakakku meninggalkan pesan dan ia sedang mencari Great Boar untuk bahan membuat senjata didalam hutan, aku takut sesuatu terjadi padanya, bisakah kamu membantuku?" Jawab Gadis itu.

"Aku akan pergi untuk mencarinya" ucap Sylvia dan langsung berlari kearah gerbang.

Sylvia berlari keluar gerbang, dan ia melihat map tempat para monster sering muncul dari guild petualang.

Singkatnya, Sylvia berhasil menemukan kakak dari gadis tadi.

"Itu dia, Great Boar, mungkin monster itu bisa dikalahkan oleh knight tingkat C keatas, tapi tidak ada waktu untuk itu." Ujar Sylvia sambil mengamati monster itu.

Tiba-tiba ada yang menarik Sylvia dari semak-semak.

"Ssstttt, diam lah, monster itu bisa mendengarmu nanti." Kata seorang kakak perempuan yang berpenampilan seperti seorang Blacksmith.

"Kau pasti orang yang sedang mencari bahan untuk senjata kan, adikmu meminta tolong padaku untuk mencarimu, dia sangat mengkhawatirkanmu." Ucap Sylvia.

"Hah anak itu, padahal sudahku bilang aku akan baik-baik saja." Jawab kakak itu.

Great Boar itu nendengar mereka bicara dan bersiap untuk menyerang.

"Kita ketahuan, lari dan cari tempat yang aman!!!" Ujar Sylvia.

Mau tidak mau Sylvia harus melawan monster itu

Tebasan demi tebasan, Sylvia hampir tertusuk tanduk monster itu, tapi ia masih bisa mengatasinya.

"Hahhhh, tadi itu hampir saja." Ucap Sylvia.

Kakak blacksmith itu langsung berlari ke mayat monster itu lalu pengambil tanduknya.

"Fuuhhhh, tadi itu hampir saja, terimakasih, namaku Rima, seorang Blacksmith, salam kenal." Ujar Rima.

"Keluar gerbang tanpa pengawasan itu berbahaya, jangan membuat khawatir adikmu dirumah." Ucap Sylvia.

"Iyaiyaaaa aku tidak akan mengulanginya lagi, siapa namamu?" Tanya Rima.

"Namaku Sylvia." Jawab Sylvia

"Lalu akan kita apakan mayat monster besar itu?" Tanya Sylvia

Rina pun mengambil pisau lalu memotong dan mengambil bagian yang berguna pada monster itu.

"Ini, ini milikmu." Kata Rina sambil memberikan Core pada Sylvia.

Mereka berdua pun pulang dan pergi menemui adik Rima.

"Kakak! Sudah kubilangkan, jangan nekat mencari bahan senjata sendirian." Kata adik Rima

"Iyaaa aku tau." Jawab Rima.

"Ah iya, ini adikku, namanya Deva." Kata Rima pada Sylvia.

"Salam kenal, aku seorang pedagang obat, terimakasih sudah menyelamatkan kakakku." Ucap Deva pada Sylvia.

"Namaku Sylvia, sama-sama, itu bukan masalah besar." Ujar Sylvia.

"Nahh, karna kau sudah menyelamatkanku, jika kau ingin membeli, membuat, atau memperbaiki perlengkapanmu, kau bisa pergi ke rumahku, aku akan memberikanmu potongan harga, dan disebelah adalah toko obat adikku, kau bisa mampir kesana jika kau membutuhkan obat, tentu dia juga akan memberimu diskon." Ucap Rima tersenyum.

"Iya, terimakasih, aku akan mampir kapan-kapan." Jawab Sylvia.

Sylvia pun pulang kerumahnya.

"Deva memberiku 15 Large Potion dan 15 Large Mana Potion, ini akan berguna untuk nanti." Ucap Sylvia.

the Curse of EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang