bab 4

3 4 2
                                    

*happy reading*

Tiga puluh menit berlalu, setelah kejadian dimna Geri menampar kekasihnya Kiara, berita itu telah tersebar di seluruh penjuru SMA Bakti Sosial sampai jejeran para guru tau dan juga para sekolah sebelah pun tau hingga followers akun lambe turah SMA Bakti Sosial mendadak naik dalam beberapa menit karena beredarnya vidio pangeran sekolah yang menampar kekasihnya.

" Gila gilaa , zira Lo percaya gk? followers akun lambe gue naik " heboh seorang gadis berambut hitam pekat yang tiba-tiba muncul dari balik rak buku di belakang zira, dia Acha Clarisa damara.

Zira berdecak dan memutar bola matanya malas melihat tingkah Acha yang menurut nya begitu lebay " ck cuma naik followers akun lambe aja sampe heboh, lebay cha "

Acha menyandarkan tubuhnya ke tembok . " Bukan lebay zir, lo mah engga tau si barusan gue ngerakam Vidio apa "

" Halah palingan vidio si Ucok lagi nembak si Anya kan " ujar zira malas mendengarkan.

Ia tahu apa yang gadis itu posting dalam akun lambe turahnya itu pasti tentang kedekatan si bad girl Anya dan si cupu Ucok, pasalnya juga hari ini Ucok berencana akan mengungkapkan perasaannya kepada Anya.

Tapi tunggu? Acha dapat vido itu darimana? Bukannya dari tadi dia berada dalam ruangan bu Atik bersamanya! Ahh terserahlah itu urusan dia, pikir zira tak mau ambil pusing.

" Kali ini postingan gue bukan tentang si Anya sama si Ucok tapi tentang si pangeran dan pacarnya "

Mendengar kata pangeran dan pacarnya Zira langsung berbalik dan menatap Acha dengan tatapan terkejut.

" Serius? Ini tentang si Bangkong dan sahabat gue " tanya nya tak percaya.

Acha mengangguk mengiyakan, zira pun segera merogoh saku roknya dan mengutak-atik HP-nya , setelah zira melihat postingan lambe turahnya acha, ia di buat kaget bukan maen, matanya membulat tak percaya.

Brakk

Zira menggebrak meja dengan sangat kuat sehingga menimbulkan bunyi yang begitu nyaring di dalam ruangan itu.

" Setan " umpatnya kesal.

" Heyy jangan berisik " teriak seorang guru dari arah pintu masuk yang tertutup.

" Lo ngapain sih main gebrak- gebrak meja? " dengus Acha.

" Kesel gue, berani sekali si Bangkong itu nampar sahabat gue " desis zira dengan nada menahan amarah.

" Kesel sih kesel tapi jangan main gebrak meja juga, kita lagi di ruangan guru zir bukan di kelas "

Zira tidak menjawab ia hanya sibuk memasukan alat tulisnya ke dalam tas, ia akan pergi meninggalkan ruangan ini dan segera memberi pelajaran kepada laki-laki itu yang sudah berani menampar sahabatnya di depan semua orang.

" Ehh lo mau kemana? " Acha bertanya karena melihat zira beranjak dari duduknya.

Zira berjalan mendekati pintu tangan kanan gadis itu sudah memegang knop pintu " Gue mau ngasih pelajaran sama si Bangkong "

Acha langsung berlari mendekati zira dan segera menarik tangan gadis itu agar tidak pergi. " Soalan lo selesain dulu zira "

Zira melepaskan tangan Acha dari tangannya " Gue udah selesai "

" Serius " tanya Acha memastikan yang di balas anggukan oleh zira.

" Yaudh kalo gitu gue ikut " pinta Acha seraya membuka pintu yang menampilkan seorang guru wanita berwajah arogan dia adalah bu Ladda, guru terkiller di SBS ini, ia tengah beridekap dada sambil memegang tongkat kecil andalan di tangan nya. Entah dari kapan dia sudah berdiri di sana.

Zira dan Acha tersenyum canggung kepada bu Ladda yang sedang menatap mereka berdua dengan tatapan tajam.

" Mau kemana kalian? " Tanya bu Ladda dengan nada tegas.

" Ma..mau ke WC dulu bu " bohong Acha dengan terbata-bata, sungguh sekarang ia sangat takut sekali harus berhadapan dengan Bu ladda.

" Soalan dah selesai belum? " Tanya bu Ladda dengan nada yang sangat menakutkan.

" Udah Bu, maaf kita lagi buru-buru soalnya ada urusan mendadak yang harus di selesaikan, permisi " tanpa mendengar jawaban Bu Ladda, zira segera menarik tangan Acha dan buru-buru pergi dari sana.

Sebelum bu Ladda berbicara dan memberikan soalan lagi kepadanya, karena biasanya ia selalu di beri soal latihan seratus lima puluh soalan dalam sehari, dan sekarang zira hanya mengerjakan seratus soalan saja. Sisanya akan ia kerjakan nanti setelah ia memberi pelajaran kepada Geri yang sudah berani menampar Kiara.

" Zira mau kemana kamu " teriak Bu Ladda

Zira tidak menggubris teriakan Bu Ladda ia terus saja berlari sambil memegang tangan Acha di genggaman-nya sampai-sampai Acha tidak bisa menyeimbangkan langkahnya.

Tak lama akhirnya mereka berdua sampai di depan pintu kelas XII IPA 1 yang sangat sepi, zira melepaskan genggamannya kemudian dia berjalan ke dalam tanpa mengucapkan kata permisi.

Zira mengepalkan tangannya, tatapannya tertuju ke arah bangku paling pojok, dimana di sana terdapat dua sejoli yang sedang asik bercanda ria seperti sedang mabuk cinta, mereka adalah Geri dan Arini.

Zira berjalan mendekat ke arah mereka berdua dan?

Plakk

Kedua bola mata Arini membulat sempurna, sungguh ia sangat terkejut dengan apa yang ia lihat tepat di hadapan matanya.

" Brengsek lo, habis nampar Kiara bukan nya minta maaf malah asik berduan dengan sahabat anjing lo ni " seru zira marah.

" Lo apa apaan sih zir nampar Geri tiba-tiba? " tanya Arini dengan nada naik satu oktaf.

" Lo yang apa apaan anjing berduaan sama pacar sahabat gue " murka zira mendorong bahu Arini hingga punggung gadis itu terbentur ke tembok.

" Aw " Arini meringis.

Sedangkan Geri, laki laki itu tengah menatap zira dengan tatapan nyalang sambil memegang pipinya yang terasa sangat panas akibat tamparan keras yang di layangkan oleh zira kepadanya.

" Jangan kasar bisa gak " tukas Geri dengan nada tegas.

" Gue engga bakalan kasar kalo sahabat lo ini tau diri " sargah zira menunjuk Arini yang diam sambil memegang punggungnya yang terasa sakit.

" Apa lo bilang tau diri ? " Geri berjalan mendekati zira hingga gadis itu mundur beberapa langkah kebelakang, kemudian geri tersenyum mengejek.

" Zira, zira.... sahabat lo yang harus tau diri, bukan dia orang yang gue sayang. udah tau kan sahabat lo itu pacar gue tapi masih aja deketin cowok lain, dasar jalang "

Plak

Kedua kalinya Zira menampar pipi Geri. " Jaga ucapan lo "

Di sisi lain Acha tengah berdiri di ambang pintu sambil berkacak pinggang bersama dengan ke dua antek-anteknya yang tengah merekam kejadian itu semua.

"savage banget temen gue namparnya " gumam Acha bangga.

Next part.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang