Hari ini tidak ada yang spesial, seperti biasa Rose hanya berdiam diri di dalam kamarnya.
Mengamati beberapa burung yang bersiul merdu di depan jendela, agak kurang kerjaan memang. Tapi cuma itu yang bisa ia lakukan hari ini.
"Rosieeeeeee."
Hhh.. satu lagi manusia berisik di dunia ini yang memperburuk harinya yang sudah semakin buruk.
"Rosieeeee!"
"APAAAAAA ?!"
Alice tertawa diambang pintu, dia suka sekali melihat adiknya yang memasang wajah cemberut sepanjang hari ini.
Dua saudara yang memiliki tingkah laku yang sama sebenarnya. Hanya saja Alice mungkin bisa berdiam diri di dalam satu ruangan selama satu hari penuh, tapi tidak dengan Rose yang memiliki tingkah seperti bolang itu.
Bolang, bocah berpetualang.
"Tau ngga-"
"Ngga."
"Ish aku belum selesai bicara tau."
Rose merotasikan kedua matanya malas, meniup poninya seakan jenuh dengan situasi saat ini. Melirik kearah satu rumah yang terlihat sibuk sekali, dia tau pemilik rumah itu.
Bibi Adira, tetangga baik hati yang sudah dianggap ibu keduanya sendiri.
"Jadi, kita punya-"
"Malaikat mana yang ada di depan rumah bibi itu ?!"
Tepat sekali, bahkan sebelum Alice menyelesaikan ucapannya.. Rose lebih dulu melihat lelaki berparas tampan yang berdiri didepan rumah bibi Adira.
"Kak! Itu siapa— itu.."
"Anak bibi, aku baru saja mau memberitahumu."
Detik itu juga Rose beranjak dari sisi jendelanya, mengambil beberapa potong pakaian dan membawanya ke kamar mandi.
"Rose, mau kemana ?"
"Mendadak kangen bibi!"
Alice menggeleng pelan, dia tau niat terselubung adiknya itu. Memang apa lagi kalau bukan mengunjungi tetangga baru mereka itu.
Berbeda dengan Rose yang sudah bersinar, dia begitu bersemangat memikirkan harinya yang tidak begitu menyedihkan juga ternyata.
..
"BIBIIIIII!!"
Dilihat dari segi manapun, Rose ini menggemaskan. Itu kata bibi Adira, dia begitu menyukai kepribadian Rose yang ceria.
"Bibi sedang apa ? Sibuk sekali."
"Ah, anak bibi baru saja pulang dari Jakarta."
"Kuliah ?"
"Iya, kenapa ? Penasaran ?"
"Bukan gitu, cuma heran aja. Aku pikir anak bibi itu cuma kak Jane."
"Ada, yang itu adiknya Jane."
Rose mengangguk kecil, tanpa sadar menoleh ke arah kiri dan mendapati lelaki yang dia incar itu berdiri di samping bibi Adira. Tepat menatap kearah Rose penuh tanda tanya, Rose sih cuma bisa cengengesan.
"Salam kenal eum.."
"Davian."
"Boleh aku panggil mas Vian ?"
"Boleh kok, jadi siapa nama kamu ?"
"Rosie."
Davian dan Rosie sudah lebih leluasa untuk mengobrol, sedangkan bibi Adira meninggalkan keduanya setelah mendapat panggilan dari suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me .. Rosé V2
General Fiction𝑳𝒊𝒉𝒂𝒕, 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂𝒎𝒖.