[5/10]

1.5K 187 12
                                    

.

.

Mungkin aku harus berterima kasih pada Solar....

_


17 Agustus.

Tanggal negara Indonesia resmi dibentuk. Hari dimana Ir. Soekarno dengan tegasnya mengucapkan proklamasi kemerdekaan yang kini hanya bisa kita kenang sebagai sejarah.

Menjelang hari kemerdekaan bangsa, masyarakat antusias menyiapkan berbagai macam lomba. Termasuk lingkungan sekolah.

Seharusnya hari ini Halilintar hanya menonton. Namun adik-adiknya seakan tidak membiarkannya tenang. Solar diam-diam mendaftarkannya ke lomba joget jeruk.

Sebisa mungkin Halilintar berupaya untuk tidak berkata kasar. Kalaupun mau balas dendam perihal kacamatanya yang pecah tempo hari lalu, tolong jangan begini juga.

Setidaknya pilihkan lomba yang bagus agar hadiahnya bisa ia berikan pada [Name]. Hadiah lomba joget jeruk palingan hanya dua buah buku tulis. Menurut Halilintar itu tidak menguntungkan.

Syukurlah pasangan lombanya adalah pacarnya sendiri. Kalau tidak Halilintar benar-benar akan melempar Solar ke jurang.

"Ayo, Bang. Yang lain udah pada siap-siap. Atau mau aku wakilkan?" Solar menaik-naikkan alisnya. Ia memasang senyum miring.

Halilintar mendelik. Enak saja! Solar pikir Halilintar tidak tahu maksud terselubungnya?

Langsung saja Halilintar menuju arena lomba, menghampiri [Name] yang telah menunggu di sana.

Gadis itu sendiri tidak keberatan menjalani lomba ini karena ia bosan berdiam diri di kelas. Tapi mengapa jantungnya mendadak berdetak cepat kala jeruk sudah berada di antara mereka?

"Eh, sebentar~ supaya lebih seru, peserta joget jeruk diharuskan berpegangan tangan!" Para penonton sontak bertepuk tangan mendengar syarat yang keren itu.

Lain dengan Halilintar yang malah berdecak. "Siapa sih yang buat peraturan joget jeruk?" Kesalnya sembari menaruh kembali jeruk yang jatuh.

Mereka menautkan tangan kiri. Sorakan mulai terdengar. Belum apa-apa mereka berdua sudah tersipu berat. Ini pertama kalinya wajah mereka sedekat ini! Bahkan tidak sampai 6 cm.

Andai saja kakinya tidak kaku, Halilintar ingin melarikan diri ke manapun untuk menghindari para penghuni sekolah.

Tapi tidak! Halilintar adalah seorang lelaki sejati, tidak akan lari hanya karena malu bergandeng tangan dengan kekasihnya di depan umum.

Mereka melangkah dengan kompak ke kanan menuju ke kiri lalu ke kanan lagi seraya tetap berusaha menahan jeruk agar tetap di atas.

Semakin lama banyak pasangan lain tumbang, semakin perih mata mereka karena berdekatan dengan jeruk. Pandangannya kabur hingga....

Cup!

Bonus ~>

"Itu berdua kenapa diam macam patung?"

"Mulutnya kecium."

"Heh?! APA?!"

.

.

.

...karena ulahnya aku jadi tahu bahwa masih ada yang lebih manis dari madu.

___________________________

//mengejar deadline tugas//

//mengejar deadline tugas//

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

22 Agustus 2022

My Cool Darling || Boboiboy Halilintar [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang