[7/10]

1.4K 161 8
                                    

.

.

Gara-gara kecemburuan ini...

Sepuluh kurang delapan hasilnya dua, sudah lelah berkomitmen nyatanya mendua. Halilintar mendengus samar. Pagi-pagi saja sudah merengut dalam batin.

Salahkan [Name] yang sedari tadi sibuk membalas chat dari seseorang.

Sejak sarapan tadi [Name] terus fokus pada ponselnya. Sekali-kali melirik dirinya yang lagi-lagi badmood mendadak lalu sibuk mengetik lagi. Percakapan mereka pun hanya satu dua kata.

Siapa sih yang sedang berbalas pesan dengan kekasihnya itu? Kala diri ini bertanya, jawabannya 'orang'.

Iya, Halilintar tahu sesuatu itu pastilah orang. Tidak mungkin hantu ataupun zombie. Pacar dinginnya ini kadang menyebalkan.

Sekarang mereka menuju lorong perbatasan SMK dan SMA, tempat dimana mereka akan berpisah ke kelas masing-masing.

Namun sebelum itu, [Name] singgah ke toilet terlebih dahulu. Halilintar tahu [Name] tidak suka permisi sewaktu jam pelajaran dimulai kecuali jika sudah terlalu bosan.

Maka, di momen inilah ia mengambil kesempatan. Halilintar menawarkan diri memegang barang yang dibawa [Name]. Gadis itu dengan senang hati menginzinkan tanpa curiga.

Halilintar menunggu di depan toilet, memandangi sejenak ponsel milik [Name]. Seakan ada malaikat dan iblis di kanan dan kirinya, ia mulai berdebat apakah harus membuka benda kotak itu atau tidak.

Buka aja! Ini kesempatan emas.

Jangan, semua privasi [Name] ada di situ.

Kalau begitu cek siapa yang mengechatnya saja, yang lainnya tidak perlu.

Halilintar menuruti kalimat terakhir itu. Jari jempolnya mengulir layar depan ke atas. Dengan mudahnya ia membuka aplikasi whatsapp. [Name] tidak pernah mengunci ponselnya karena tidak ada rahasia di antara mereka.

Sebuah kontak bernama 'the king (dead)' disenapkan.

________________

The king (dead)
Darling~ kamu dimana?

Hey, menghiraukan orang itu tidak baik lho...

[Name]
Di kntin

The king (dead)

Waduh, singkat banget jawabnya.


[Name]
[Name] bkn lg nls puisi, g prlu pjg2

The king (dead)
P

jg itu apaan, Yang?

[Name]

panjang

The king (dead)
oh, gitu.

Princess sudah sarapan?

[Name]
Sdah, breng hali nh

The king (dead)
Okk, kalau sudah masuk kelas kabarin yaa sayang~

[Name]
iya

___________________________

Kening halilintar mengerut membaca kolom percakapan terakhir. Apa-apaan pakai kata 'sayang'?

Ia berdecih, berani-beraninya! Lihat saja, Halilintar akan membuat perhitungan dengan orang itu.

Segera saja ia menyimpan kontak orang yang diberi nama king itu. Lantas mengirim pesan.

'besok temui saya di gang kecil! Berani sekali anda mencuri [Name] dari saya'.

__________________________

Langkah kaki Halilintar kian cepat kala hampir sampai ke tempat tujuan. Wajahnya tegang bukan main.

Kemarin ia baru saja melihat [Name] jalan dengan seorang lelaki yang familiar tapi wajahnya tidak terlihat.

Yang membuatnya emosi adalah [Name] tersenyum lebar menghadap laki-laki tersebut. Bahkan sempat bergandengan tangan.

Halilintar yakin bahwa yang mengechat [Name] dan yang jalan dengan [Name] adalah orang yang sama. Dibenaknya hanya satu, apakah kekasihnya mulai mencari pacar baru?

Uh, apapun yang terjadi ia harus berbincang pada orang yang kemungkinan telah mencuri hati [Name] darinya.

Namun, sesampainya di sana Halilintar malah terdiam memandangi ayahnya [Name] yang seakan sedang menunggu sseorang.

"Sore, Paman. Sedang apa di sini?" Ia menyapa.

"Oh, halo halilintar. Paman lagi nunggu orang yang ngajak paman gelud di sini. Katanya paman telah mencuri [Name]," sahut beliau kebingungan.

Sial, itu pesan yang Halilintar kirimkan tempo hari lalu.

Berarti orang yang dekat dengan [Name] semalam adalah calon mertuanya sendiri? Ia mengumpat dalam hati.

Halilintar baru ingat bahwa beliau awet muda, tubuhnya tegap berwibawa. Gayanya juga seperti anak muda pada umumnya.

Lalu ia melupakan satu fakta. Ayahnya [Name] adalah orang yang gaul.

Betapa bodohnya Halilintar mencurigai calon mertua sebagai selingkuhan pacarnya.

"Mungkin orang itu iseng. Sebaiknya paman pulang, hari mulai gelap."

"Okelah. Omong-omong, kamu ngapain di sini?"

Bonus :>

"Hali, kok kamu ganti nomor telepon lagi?"

"Nomornya gak bagus."

.

.

...aku jadi malu apabila akan menghadap ayahnya lagi.

__________________________________

//heran pada diri ini yang baru semangat mengetik pada saat deadline udah dekat//

Maaf kesannya kurang seru.
Terima kasih bagi yang sudah membaca Ò◇Ó

Aing bingung mau bagaimana :T

Minggu, 28 Agustus 2022.

Sekali-kali double up lah yekan~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekali-kali double up lah yekan~

My Cool Darling || Boboiboy Halilintar [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang