PART 1

54.2K 3.7K 62
                                    


"Lo gak bosen apa diam terus." dengus Lola.

Kheyrin baru mengetahuinya begitu melihat nametag gadis itu.

"Ayo dah kita ke rumah sakit, gue takut lo geger otak."

Kheyrin mendelik, "heh sembarangan lo."

"Habisnya lo diam mulu."

Kheyrin menghela napas kesal. Sial, ternyata dirinya bertransmigrasi ke raga Antagonis. Kheyrin tahu itu karena melihat nama Lola dan juga nama di nametag seragamnya. Ia tak sebodoh itu untuk tak mengetahuinya walau dirinya sempat ngelag.

Sejam sudah dirinya terdiam memikirkan bahwa semua ini mungkin hanya mimpi. Tapi ternyata ia salah... ini bener-bener nyata dan bukan sebuah mimpi!

Lola menatap Kheyrin heran, raut gadis itu berubah-ubah dalam sedetik. Entah hal apa yang di pikirkan gadis itu.

Kheyrin masih sibuk dengan pemikirannya. Nama gadis yang ia tempati raganya ini adalah Kheyrin Auliani-Antagonis dalam novel yang berjudul TRUE LOVE. Dan gadis yang sedari tadi bersamanya adalah Lola Adelia-Sahabat dari sang antagonis.

Dari sekian banyaknya novel yang ia baca hanya novel ini yang sangat Kheyrin benci. Bukan karena jalan ceritanya yang bikin emosi. Tapi karena nama sang Antagonis yang sama dengan namanya. Hanya berbeda nama belakangnya saja, Jika antagonisnya bernama Kheyrin Aualiani maka nama asli Kheyrin adalah Kheyrina Queencia. Dan sialnya ia masuk ke dalam novel ini...

"AHH BISA GILA GUE."

"KAGET ANJING." Lola melotot.

"Maap kelepasan." cengir Kheyrin.

"Lo bener-bener yaa--"

KRIING!

KRIING!

"Ehh ayo udah bel pulang." ajak Kheyrin.

"Kheyrin goblok ini tuh bel istirahat."

"Ohhiyakah?" Kheyrin memiringkan kepala nya.

"Ayok gue dah laper." Lola menarik lengan Kheyrin.

Kheyrin turun dari brangkar UKS, mereka berdua berjalan beriringan keluar dari UKS.

________

"Mau pesen apa?" tanya Lola begitu Kheyrin mendudukan bokongnya di kursi kantin. Mereka berdua sudah sampai di kantin, terlihat murid-murid yang mulai berdatangan.

"Ehmm.. bakso sama jus jeruk."

Lola mengangukkan kepala mengerti dan melenggang pergi. Kheyrin hanya terdiam memandang sekitar.

"Hayoo ngapain." tepukkan di bahunya membuat Kheyrin menoleh ke belakang.

"L-lo..."

"Mau berdiri terus lo Bunga?" kata Lola yang datang dengan pesenan mereka.

Bunga? Ahh kheyrin ingat nama itu, Bunga Keysia-itu nama panjang gadis itu. Bunga juga salah satu sahabat Kheyrin. Si gadis rumpi yang entah bagaimana selalu cepat mendapat informasi.

Bunga cengegesan dan mendudukkan dirinya di samping Kheyrin.

"Lo mesenin gue juga." pekik senang Bunga.

"Iyalah gue tahu lo pasti nyusul kita ke kantin."

Kheyrin memperhatikan keduanya. Seakan sadar mereka berdua menatap Kheyrin balik.

"Ehh..." Kheyrin mengercapkan mata.

"Lo gak makan khey?" tanya Bunga

"Ini mau makan kok." jawab Kheyrin.

Lola dan Bunga saling pandang. Ini sih Kheyrin kenapa? Kaya ada yang aneh dengan sikapnya kali ini.

"Makan sis" ucap Kheyrin.

Mereka melanjutkan makan yang sempat tertunda.

BRUUKKK

"UHUUKKK A-AIR." Pekik Kheyrin. Bunga yang ada di sampingnya memberikan segelas air yang berada di atas meja.

Kheyrin menerima dan meminumnya dengan tergesa-gesa.

"Uuhh leganya..."

"Lo gapapa Khey?" tanya Lola menatap khawatir.

Kheyrin mengangguk sekilas. Matanya melihat seorang cowok cupu dengan seragam yang sudah kotor berada tak jauh dari tempat duduknya. Kheyrin kaget dengan tendangan kecil di kursinya dan juga bunyi benda jatuh, membuat ia spontan tersedak makanan.

"M-maaf." ucap seorang gadis takut-takut.

Kheyrin baru sadar ternyata ada seseorang di sampingnya. "Ehh iya gapapa."

"Lo kalau jalan liat-liat dong." sinis Bunga.

"Ho iya lo hampir buat temen gue metoy anjing." sengit Lola.

Gadis itu semakin menundukan kepala, tak berani menjawab.

"Udahlah gue juga gapapa." Kheyrin menghela napas, ia tak mau ada keributan.

"T-tapi khey--"

"Udah diam aja." tegas Kheyrin membuat kedua temanya bungkam.

"Gue gapapa lo bisa pergi." setelah berkata begitu gadis itu langsung melengang pergi dengan wajah yang masih sedikit ketakutan.

Tendangan itu ternyata hanya tabrakan kecil gadis tadi yang tak sengaja menabrak cowok cupu itu membuat makanan cowok itu berserakan di lantai.

Kheyrin menatap miris cowok cupu itu. Orang-orang hanya melihatnya tanpa berniat membantu, bahkan gadis tadi hanya meminta maaf sekilas dan langsung melanjutkan langkahnya.

Kheyrin berdiri dan berjalan mendekati cowok cupu itu yang sedang membersihkan makanan yang berserakan di lantai kantin.

"Lo... gapapa?" tanyanya begitu sampai di depan cowok cupu itu. Bodoh, itu basa-basi yang sangat basi-Pikirnya.

Cowok itu mendongak menatapnya bingung. Kheyrin berjongkok membantunya. Mereka berdua berdiri bersamaan. Ternyata cowok cupu itu lebih tinggi darinya. Ia hanya sebatas dada cowok itu. Padahal Kheyrin sudah tinggi tapi itu untuk ukuran perempuan.

Semua itu tak luput dari pandangan murid-murid di kantin.

"Makasih." ucap cowok itu tersenyum kaku.

"Nama lo siapa?" tanya Kheyrin penasaran.

"Axelio."

"Gue Kheyrin, salam kenal" Kheyrin tersenyum mengulurkan tangannya.

Axelio menerima uluran tangan Kheyrin ragu-ragu. Setelah terlepas Axelio pamit pergi.

Sedangkan Kheyrin berjalan santai kembali ke meja kantin tempat duduk sahabatnya. Berlagak seolah kejadian tadi tak pernah terjadi.

"Lo ngapain bantu sih cupu?" tanya Lola penasaran.

"Iya lo kok jadi baik gini?" Bunga menatap Kheyrin curiga.

Kheyrin memutar bola mata malas, "salah gitu kalo gue baik?"

"Gak salah, tapi kalo itu lo gue kurang percaya." Bunga mengangguk setuju dengan ucapan Loli.

"Sialan lo!"

Tanpa mereka sadari di pojok meja sana terdapat sekumpulan lelaki dan dua orang gadis yang menatap semuanya dari awal dengan berbagai macam pandangan.

Kembali dengan Kheyrin dan sahabatnya. Mereka kembali makan dengan tenang. Bisik-bisik mulai terdengar membicarakan Kheyrin. Ada yang heran dan ada yang mencibir kalau tindakan Kheyrin tadi hanya palsu dan caper semata.

Mereka bertiga hanya acuh, Kheyrin membiarkan mereka bicara sesuka hati. Toh ia di mata mereka itu hanya gadis angkuh dan sombong, mau bagaimana pun pasti akan tetap salah di mata mereka. Ia juga tak perlu pendapat mereka, lagian mereka itu tidak penting. Ia hanya berniat membantu apakah itu salah?

"Siapa lo sebenarnya... Kheyrin"


****

Typo bertebaran

Jangan lupa VOTE dan KOMEN☺

Salam hangat dari istri halu 23 bujang:v😗

Suddenly Became the Antagonist in the Novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang