Ch. 37 [TAMAT]

1.2K 95 10
                                    

"Bagaimana kabarmu?"

Ayah berujar membuka suara, setelah cukup lama bungkam. Sebelumnya, ia meminta waktu untuk berbicara denganku, dan di sini lah kami sekarang, berjalan berdampingan menyisiri pantai, dengan situasi canggung yang menyelimuti kami.

"Aku senang kau tampak baik-baik saja di sini." Ujarnya ketika aku tidak kunjung membalas pertanyaannya.

Sejujurnya aku masih belum mengerti dan mencoba mencerna semua hal yang terjadi pagi tadi. Kemunculan Travis yang nyatanya bukanlah sebuah mimpi... dan keberadaan ayah yang membersamainya.

Aku tentu tidak membenci momen membingungkan ini, hanya saja, rasanya semua kejadian ini masih berputar acak, membentuk kepingan-kepingan puzzel di kepalaku.

"Apa yang terjadi pada Travis?" Aku mengabaikan ucapan ayah dengan menanyakan hal lain padanya.

Sebuah senyuman tiba-tiba muncul di bibirnya, membuatku makin bingung memahami situasi ini.

"Apa kau tidak akan menanyakan kabarku setelah sekian lama tidak bertemu?"

Melihat ayah yang selalu menyempatkan diri untuk datang di setiap waktu luangnya membuatku terbiasa dengan keadaannya yang baik-baik saja.

"Apa semua berjalan sesuai keinginanmu?"

Aku ingin menanyakan keadaannya, tetapi hanya pertanyaan itu yang keluar dari bibirku.

"Sepertinya begitu." Balasnya santai membuatku masih tidak mengerti.

"Apa kau masih bersama Krystal?"

Ada apa denganku yang terus melemparkan pertanyaan-pertanyaan aneh padanya?

"Ya. Dia mungkin tidak menyukaimu, tetapi dia menyukaiku."

Jawaban ayah itu entah mengapa membuatku tertawa. Rasanya aneh mendengar ayah melemparkan lelucon kecil semacam ini. Sesuatu yang bukan dirinya sekali.

"Sudah lama aku tidak melihatmu seperti ini." Gumamnya lirih, tetapi aku masih bisa mendengarnya.

"Seperti apa?" Balasku menanggapi.

"Tersenyum... tertawa... Aku bahkan melihatnya sejak tadi, sejak kau turun dari rumah pohon dengan menggenggam tangan anak itu. Berbeda sekali dengan kedatanganku untuk menemuimu beberapa waktu lalu."

Tunggu... Apa selama ini ayah tahu jika aku selalu bersembunyi dari kunjungannya?

"Kau bertanya padaku apa yang terjadi pada anak itu..." Ucapnya selanjutnya, mengulangi pertanyaanku sebelumnya.

"Apa yang terjadi padanya?"

"Kau pasti akan merasa kesal padaku setelah kau mendengar jawabannya."

Apa aku tidak pernah merasa seperti itu ketika berhadapan dengannya?

"Setelah permasalahan kalian dengan Steve selesai, aku mengirim Travis pergi bersama keluarganya."

Ayah tidak berbohong, tindakannya benar membuatku merasa kesal. Ia tidak berhak melakukan hal-hal semacam itu pada seseorang yang tidak bersalah.

"Apa kau sudah cukup kesal dengan itu? Kurasa kau akan lebih kesal setelah mendengar yang satu ini."

Hal apa lagi yang bisa membuatku merasa lebih kesal dari ini?

"Aku membuatnya tinggal di asrama khusus, mengikuti beberapa terapi dan memberinya fasilitas pendidikan yang lebih baik untuk menyamakan dirinya denganmu."

Menggelengkan kepalaku, aku tidak bisa menyembunyikan perasaan terkejutku akan penjelasan ayah itu. Dan lagi-lagi, dia benar jika hal ini lebih mengesalkan dibandingkan yang sebelumnya.

Travis Mason [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang