Part 1

318 12 0
                                    

Kim Yoon Ah menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur sambil menghela nafas keras. Ini sudah hampir satu jam, dan dari tadi dia masih belum bisa menemukan pakaian yg cocok untuk interview kerjanya besok.

"Yoona-ah! Sarapannya sudah siap! " teriak Lee Ha Ni teman satu apartemennya.

"Iya... sebentar lagi aku keluar!" jawab Yoona malas.

" Omo! Apa yang terjadi dg ekspresimu itu hah? Ini masih pagi, jangan berwajah masam begitu, bisa menjauhkan rejeki" jelas Hani panjang lebar.

Yoona hanya terdiam dan langsung duduk di salah satu dari dua kursi yang ada di ruang makan itu. Teman satu apartemennya ini memang adalah orang yg paling positif yang pernah dia temui. Walaupun terkadang kata2 positifnya itu menyebalkan, tapi Yoona sudah mulai terbiasa karena mereka sudah saling mengenal sejak kelas satu SMA.

"Aku masih belum bisa menemukan yang cocok" curhat Yoona lesu.

"Hah? Apanya yang cocok?" tanya Hani bingung sambil meletakan piring berisi dua telur mata sapi di meja makan.

"Pakaian yg akan kupakai besok" jawab Yoona pelan.

"Ooh... aku kira apa. Kau ini selalu seperti itu. Interviewnya kan masih besok Yoona" balas Hani dengan sabar.

"Tapi kalau aku tidak memastikannya sekarang nanti aku tidak bisa tidur dengan tenang. Lagipula besok kan interview kerja pertama kali seumur hidupku" jawab Yoona sambil memajukan bibir bawahnya menghadap Hani

"Huuuuuft... jadi?"

"Hehehe... kau pasti sudah tahu kan?" jawab Yoona sambil mengedip2kan matanya pada Hani.

"Iya iya baiklah... aku akan membantumu seperti biasanya. Bersiaplah, setelah sarapan kita berangkat" balas Hani sambil memutar matanya.

"Yes! Gomawo Eonni!" teriak Yoona sambil mengepalkan kedua tangannya di udara

Yoona langsung tersenyum2 sendiri sambil menambahkan kecap pada telur mata sapi dan nasinya. Dia memang selalu bisa mengandalkan Hani dalam hal fashion sejak dia diterima menjadi asisten designer di salah satu butik terkenal beberapa bulan yang lalu.

Sekarang akhirnya Yoona bisa sedikit bernafas lega, salah satu masalah yang terus mengganggu pikirannya itu akan segera terselesaikan.

###############

"Bagaimana kalo yang ini?" tanya Hani sambil mengambil sebuah minidress cantik berwarna biru muda dari gantungannya.

"Itu terlalu.... aneh. Aku tidak suka memakai pakaian yang seperti itu" jawabku sambil melihat2 baju yang lain.

"Hei Kim Yoon Ah-ssi! Apa kau sengaja membuatku sakit kepala seperti ini? Kita sudah berputar2 disini..." kata2nya terputus saat ponselnya berbunyi.

"Tunggu sebentar" ujarnya sambil melangkah menjauh

Yoona hanya bisa menghela nafas sambil melirik ke kanan ke kiri mencari tempat duduk, dan akhirnya dia memutuskan duduk di bangku kecil di depan sebuah toko.

Dia dan Hani sudah hampir setengah hari penuh berputar2 di pusat perbelanjaan ini demi mencari pakaian untuk interview kerja Yoona besok. Dan sampai sekarang masih belum ada tanda2 bahwa mereka akan segera pulang.

"Yoona-ah!" Hani berseru sambil setengah berlari kearahnya. "Maafkan aku, ada masalah penting di butik dan aku harus segera pergi kesana"

"sekarang?"

"iya"

"Haruskah... sekarang?"

"Maafkan aku..."

"Baiklah. Pergilah, biar aku mencari bajuku sendiri. Lagipula aku sudah cukup menyusahkanmu hari ini" ujar Yoona pelan.

"Maafkan aku ya... Aku akan..." ucapan Hani terhenti saat ponselnya berbunyi lagi.

Aku hanya tersenyum dan Hani pun langsung berjalan menjauh dengan ponsel yang masih menempel di telinganya.

Huuuuft... semoga saja aku bisa menemukan baju yang cukup bagus, murah dan sesuai dengan seleraku. Karena kakiku yang malang ini sudah mulai lelah dan perut kesayanganku ini juga sudah minta diberi makan.

SomethingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang