Part 5

59 4 0
                                    

Yoona langsung disambut muka masam Hani saat membuka pintu apartemen. "Dari mana saja kau?" tanya Hani dingin.

"Aku hanya makan malam dengan temanku" jawab Yoona santai.

"Makan malam? Dengan teman?"

"Kenapa?"

"Hmm... tidak apa2 sih. Asalkan kau menghubungiku dulu atau semacamnya."

"Maaf, pulsa dan kuotaku habis. Hehe" jawab Yoona sambil merebahkan badannya di sofa.

"Ngomong2 bagaimana hasil interview-mu? Pengumumannya hari ini kan?"

"Aku tidak diterima" jawab Yoona sambil tersenyum.

"Hmmm... kau tidak diterima? Lalu kenapa kau tersenyum senang begitu? Apa kau sedang berbohong padaku?"

"Tentu saja tidak Eonni sayang.... Sudah ya aku lelah mau tidur" ujar Yoona sambil melenggang masuk kamar dan meninggalkan Hani yang kebingungan.

"Ada apa dengan anak itu?"

###############

"Eonni... kenapa kau menambahkan cabe di sup-ku? Apa kau lupa kalau perutku sensitif?" Tanya Yoona sambil mengaduk2 semangkok sup dihadapannya.

"Makannya, kau harus banyak makan pedas supaya perutmu terlatih Yoona sayang" jawab Hani pelan sambil meletakkan satu panci sup panas di meja makan.

Yoona mencoba menyesap sedikit sup-nya. "Hmm... rasanya tidak terlalu pedas juga" batin Yoona. Karena hari ini jadwalnya tidak terlalu padat sepertinya tidak masalah. Jadi kalau ada sesuatu yang terjadi dengan perutnya Yoona bisa pulang kapan saja.

###############

Yoona terduduk lemas di bangku di depan kamar mandi kampus, masih dengan memegangi perutnya yang sakit. Dia berusaha berdiri tapi langsung jatuh terduduk lagi setelah merasakan rasa sakit di kepalanya.

Setelah beberapa menit berusaha mengatur nafasnya, Yoona pun berhasil berjalan sambil berpegangan pada tembok. Tetapi akhirnya dia jatuh juga setelah berjalan beberapa langkah.

Disaat duduk lemas sambil bersandar pada tembok Yoona melihat sesosok orang yang berlari kearahnya. Sepertinya orang itu mengatakan sesuatu, tapi Yoona tidak bisa mendengar apa-apa.

###############

Kihyun memandangi wajah gadis yang sedang tertidur dihadapannya sambil tertawa kecil. Kenapa selalu saja ada kejadian aneh setiap kali dia bertemu dengan gadis itu. Yang pertama saat gadis itu ditolak dari interview-nya, dan sekarang ini.

Kihyun masih ingat benar betapa terkejutnya dia tadi saat melihat gadis itu terduduk hampir pingsan di dekat kamar mandi. Wajahnya benar-benar pucat dan dia seperti tidak mendengar apapun yang Kihyun tanyakan. Untung saja Kihyun langsung sigap membawanya ke sini.

"Permisi, apakah anda keluarga dari Nona... nona... Blank?" Tanya seorang suster yang datang sambil membawa nampan obat.

"Ah, bukan. Aku hanya temannya" jawab Kihyun sambil menahan tawa. Dia benar-benar puas dengan nama yang diberikannya kepada suster itu.

"Oh, kalau begitu silahkan tanda tangan disini dulu sebagai wali. Lalu administrasinya?"

"Bisakah aku tidak tanda tangan? Aku akan langsung mengurus administrasinya di loby"

"Hmmm... baiklah" jawab suster itu ragu-ragu.

"Dan juga... aku titip dia ya" ujar Kihyun sambil menunjuk kearah Yoona yang masih tertidur. "Dan jangan sampai dia tahu kalau aku yang membawanya kesini. Oke?"

SomethingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang