3. Autumn In My Heart : Jennie - Rosè

468 68 19
                                    

A/N : pembaca yang baik adalah pembaca yang meninggalkan jejak. Entah itu komen, vote dan follow. Thanks_

.

.

"Ada apa Lisa-ya? Kau mengenalnya?"

________

"Mungkin aku salah lihat. Akan aku bantu mencarikannya untukmu. Kebetulan kakaknya Karina pandai mencari orang. Ia bekerja di kepolisian. Pasti akan mudah menemukannya dengan bantuan data yang mereka miliki."

"Begitu'kah? Terima Kasih Lisa-ya. Aku tidak tahu harus mencarinya kemana lagi."

"Ya. Aku pergi sekarang ya. Ada kelas pagi. Jadi tidak boleh terlambat."

"Hati-hati, Lisa-ya."

Mereka pun berpisah dengan Lisa yang diantarkan oleh supirnya karena belum dipercayai untuk membawa mobilnya sendirian. Menyisakan si gadis mata kucing berusia 24 tahun itu seorang diri di rumah. Karena selama seminggu ini Ia memiliki jadwal kelas malam hari. Jadi Ia bisa pergunakan waktu siangnya untuk istirahat atau melakukan apapun yang Ia mau selama tidak mengganggu pikirannya.

"Rosie_kau baik-baik saja'kan?"

Jennie menghela nafas lelah saat kembali menatap poto kebersamaan mereka di atas gedung saat itu. Bahkan Jennie sudah mendatanginya berkali-kali tetapi Ia tak ada di sana. Club tempat Ia bekerja'pun tak tahu keberadaannya. Membuat pikiran Jennie benar-benar khawatir karena sudah terlanjur menyayanginya. Hingga tak lama sebuah deringan ponsel menyadarkannya.

.

.

"Tenang'lah Unnie, kau yakin itu dia yang kau maksud?"

"Aku yakin Lisa-ya. Tapi_apa yang terjadi? K-kenapa dia berada disini?"

Jennie menatap nanar sebuah Rumah Rumah sakit sore itu. Tempat di mana Rosè yang Ia cari ada di sana. Berbaring tak berdaya di ruang ICU dengan tragis. Dengan meminta bantuan temannya Lisa akhirnya tanpa menunggu waktu lama mereka berhasil menemukannya.

"Polisi mengatakan Ia ditemukan terkapar. Di pukuli orang-orang di jalan saat keluar dari sebuah club." Ucap Karina, teman baik Lisa yang berhasil menemukan Rosè. Membuat perasaan Jennie sedikit sedih saat mendengarnya.

"Lalu bagaimana dengan orang yang memukulinya?" Jennie bertanya setenang mungkin. Berusaha untuk tenang agar mengetahui apa yang terjadi.

"Mereka sudah berhasil di tangkap. Tapi_" Karina menjeda ucapannya. Menatap Lisa ragu yang kini menggelengkan kepala untuk tidak melanjutkan ucapannya. Khawatir jika Jennie akan mengamuk saat mendengar nama itu.

"Tapi apa? Katakan saja aku ingin dengar!"

"Salah satu pelakunya ternyata_Mino Oppa. Ia bilang Rosè yang pertama kali menghajarnya. Sehingga membuatnya tersulut emosi dan menyuruh anak buahnya menghajar Rosè."

"Laki-laki sialan! Brengsek! Kenapa dia tega melakukan itu padanya? Tenaga Rosè tak sebanding dengan mereka! Jelas saja Ia terluka!"

Lisa tahu kakaknya akan mengamuk. Ia berusaha menenangkannya. Sementara Karina mengambil sesuatu yang Ia simpan dalam tasnya yang berbungkus plastik. Ingin memberikannya pada Jennie.

[ Short Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang