-13-

606 118 11
                                    

Rose bergegas meminta izin dari gurunya untuk pulang setelah dia menerima panggilan dari Seulgi.

Dengan menggendong tas dipunggungnya, dia memasuki kawasan kampus membuatkan perhatian siswa dan siswi tertuju kepadanya.

"Maaf, dimana ruangan UKS?" tanya Rose sopan pada salah satu donsen yang kebetulan ada disana.

"Ruangan UKS ada didepan sana" sahut donsen itu "By the way, kamu ngapain disini?"

"Aku punya urusan. Duluan ya, terima kasih" Rose bergegas pergi keruangan UKS.

Ceklekk

Dibukanya pintu UKS itu membuatkan perhatian sosok yang ada di UKS tertuju kepadanya "Om" dia berganjak menghampiri Jane.

Raut wajahnya sontak menjadi kesal ketika menyadari kehadiran Julia disana "Kamu ngapain disini? Om Jane pusing pasti gara gara kamu bukan?!"

Julia menatap Rose dengan remeh "Aku hanya mengingatkan soal masa lalu saja si. Kenapa? Kamu takut ingatan Jane kembali terus dia maunya sama aku?"

Rose tersenyum sinis "Kalau ingatan dia kembali juga, dia pasti tidak akan mau bersama kamu. Dia sudah punya aku, istri sahnya"

"Rosie, sudah" halang Jane

Rose menghela nafasnya dengan kasar dan beralih menatap Jane "Apa Om masih merasa pusing? Kita pulang sekarang saja ya"

"Jane pulang bareng aku" sambar Julia secara tiba tiba.

Seulgi yang sedari tadi berada disana memilih untuk diam. Dia tidak ingin ikut campur masalah sahabatnya itu.

"Julia-ssi, dia suami aku jadi sudah seharusnya dia pulang bersama aku" sahut Rose "Dan tolong enyahlah!" lanjutnya sedikit membentak.

"Kamu masih muda, untuk apa kamu bertahan sama pernikahan kalian ini?" tanya Julia

"Pernikahan bukan satu mainan. Setelah janji suci terlontar, itu adalah janji aku sama Tuhan untuk berusaha mempertahankan rumah tangga aku" sahut Rose bijak. Dia beralih menatap Jane "Ayo Om"

Jane mengikuti Rose dengan pasrah. Dia melirik Julia sekilas dan hatinya sedikit merasa sakit ketika melihat wajah kecewa Julia namun dengan segera Jane membuang perasaannya itu. Apa pun yang terjadi, perasaan istrinya lebih penting.













Mobil yang dikendarai oleh Rose akhirnya tiba diparkiran rumah mereka. Awalnya Jane ragu untuk membiarkan Rose menyetir namun gara gara Rose yang terus memaksa, dia akhirnya membenarkan istrinya untuk mengendarai mobil.

"Aku siapkan air hangat duluan ya" dengan segera Rose berganjak memasuki kamar mandi.

Jane pula hanya duduk diatas kasur tanpa bersuara "Apa kalau ingatan gue kembali, perasaan gue yang dulu juga akan kembali? Tapi, gimana sama Rose?" batinnya

"Om?" panggilan dari Rose membuyarkan lamunan Jane "Om pikirin apa? Butuh sandaran?"

Jane tersenyum. Dengan lembutnya dia menarik pergelangan tangan Rose membuatkan Rose duduk disampingnya. "Kenapa kamu masih memanggil aku Om hurm? Apa aku memang sudah setua itu?"

Rose sontak terkekeh kecil. Tangannya yang lembut itu beralih mengusap dagu Jane "Ya gara gara Om yang berewokan si. Umur Om masih dibilang muda tapi kenapa Om berewokan?"

"Kamu tidak suka sama berewokan ini?" tanya Jane.

"Suka si tapi kalau Om tidak berewokan, pasti Om kelihatan ganteng"

"Ya sudah, ayo" dengan lembutnya Jane membawa Rose memasuki kamar mandi.

"O-Om mau ngapain?" tanya Rose salah tingkah.

Jane terkekeh kecil. Secara tiba tiba dia menggendong Rose dan mendudukkan Rose diatas kloset "Lakukan apa saja yang kamu suka" ujarnya.

Rose yang mengerti langsung saja mencukur kumis Jane. Raut wajahnya yang kelihatan fokus itu membuatkan Jane gemes.

Tidak butuh waktu yang lama, Rose sudah selesai melakukan tugasnya. Untuk beberapa detik dia terpaku menatap wajah sang suami "Ganteng banget" ujarnya tanpa sadar.

Jane tersenyum songong "Jadi sekarang tidak akan dipanggil Om lagi bukan?"

Rose menggeleng "Sekarang aku akan memanggil kamu Oppa" ujarnya membuatkan Jane ikut tersenyum.








Roses_Kim

Liked by @ Lalis_ , @ Seojoon_ and 580600 others

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liked by @ Lalis_ , @ Seojoon_ and 580600 others

Roses_Kim My Handsome Boy

Comment have been turn off

"Kamu tidak masalah kalau teman teman kamu tahu yang kamu sudah menikah?" tanya Jane memeluk Rose dari belakang.

Sekarang posisi mereka lagi duduk disofa dengan Rose yang duduk didepan Jane.

"Aku tidak peduli sama tanggapan orang orang si. Ini hidup aku, kenapa mereka yang mau mengatur segalanya huh?" sahut Rose "Atau jangan jangan Oppa yang malu punya istri seperti aku?"

"Tidak dong. Untuk apa aku malu hurm? Andai bisa, aku mau satu dunia tahu kalau kamu milik aku" sahut Jane.

"Ternyata sosok yang cuek sama cewek punya mulut yang manis juga huh" sindir Rose.

Jane terkekeh kecil "Ya kan aku cuek nya sama cewek yang lain saja, kalau sama kamu, aku tidak bakalan cuek si"

"Terus kalau sama Julia?"

Deg

Jane sontak terdiam dengan raut wajah yang sulit diartikan. Untuk pertanyaan Rose itu, dia juga masih merasa bingung sama dirinya. Dia juga merasa takut. Kalau perasaannya yang lama kembali, dia tidak sanggup untuk menyakiti perasaan istrinya itu.

"A-aku tidak mau ngomong soal itu" ujar Jane 

Rose menghela nafasnya dengan kasar dan tersenyum palsu bagi menutupi rasa kecewanya. "Aku berharap agar Oppa tidak akan kembali bersama cinta Oppa yang dulu" batinnya sendu.








  Tekan
   👇

Because You're Mine✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang