"Mantel yang kupakai membuatku hangat, seperti pemiliknya yang membuat malamku hangat"
Malam itu, Malfoy yakin dia sedang sangat jatuh hati. Mendengar perkataan wanita didepannya, dan melihat senyum tulusnya membuat hati Malfoy terbuka. Malfoy berani bersumpah, dia tidak pernah melihat senyum secantik itu.
Granger menatap kejalan yang sepi, "Kau dengar itu, Malfoy."
"Apakah kau bermaksud?" Malfoy mendekat.
"Bermaksud? Aku selalu mempunyai maksud untuk melakukan sesuatu Malfoy." Granger tertawa tipis.
Malfoy kembali menatap Granger dari sampingnya. Sungguh pemandangan yang indah, rambut bergelombangnya, warna kulitnya, senyumnya, matanya, sangat pas untuk malam ini. Tetapi, terbayang ketika Malfoy dan Istrinya (Pansy) sedang bercanda ria di dermaga pada malam yang cukup dingin. Ketika mereka melepaskan kapal-kapal kertas kecil di pesisiran dermaga. Mengharapkan apa yang mereka inginkan.
"Ah... Maaf, aku akan menemui Harry." Malfoy meninggalkan Granger sendirian. Granger memaklumi itu, percobaan pertama mungkin tidak berhasil.
Granger hanya ingin membuat Malfoy bangkit dari kesedihannya, keterpurukannya. Dia tidak bermaksud untuk mengganti peran Nyonya Pansy.
Di ruang tamu, Malfoy mendapatkan bahwa Harry dan Ron sudah tidak disana. Dia menatap Vernon. Mengangkat satu alisnya tanda bertanya dimana mereka berada.
"Oh, mereka sudah pamit. Tadi mereka mencarimu. Ku kira kau sudah di mobil."
Bersamaan ketika Granger turun, "Nyonya Granger, apakah anda menemukan sesuatu?"
"Saya menemukan pil, dan saya akan mengamankan ini. Keberatan atau tidak saya akan tetap mengambil." Granger menunjuk pada kotak yang dipegang Malfoy.
Mereka berdua mengangguk rendah dan segera meninggalkan rumah Dursley.
Mereka berdua jalan dalam keheningan menuju mobil, tidak mengatakan sepatah kata apapun.
Sangat canggung,
"Malfoy, ini." Granger menyerahkan mantel itu kepada Malfoy.
"Pakai saja."
"Aku-"
"Pakai saja." Malfoy memotong perkataan wanita disampignya.
"Tapi-"
"Pakai."
"Biarkan aku berbicara." Granger jengkel.
"Tidak butuh perkataanmu Nyonya Granger." Malfoy berbohong, dia sangat menyukai bagaimana Granger berbicara.
"Kau menyebalkan. Apakah kau tahu sopan santun! Aku belum selesai berbicara, dimana sopan santunmu!" Granger bertambah kesalnya.
"Nyonya Gran-" Ucapan Malfoy terpotong.
"Aku tidak membutuhkan mantel ini. Ambil ini." Granger melemparkan mantel itu ke muka sang Pirang dan pergi meninggalkan Malfoy.
"-ger. Ah, sepertinya dia kenyang. Dia sudah banyak berbicara." Malfoy tersenyum.
"Heyyyy Mione! Aku Ron." Weasley melambai ke arah Granger yang baru sampai.
"Hah." Granger bingung.
"Maaf, dia mabuk." Harry mendorong Weasley ke dalam mobil dan segera masuk.
Tanpa banyak pikir, Granger menyusul masuk. Mereka menunggu Malfoy,
"Menemukan sesuatu?" Harry bertanya.
"Ya, ada di Malfoy. Sebuah pil, sebenarnya banyak." Granger menjawab.
"Apakah pil obat atau?"
"Mungkin, tetapi itu obat keras."
"Oh, resep dokter?"
"Sepertinya, aku tidak melihat secara keseluruhan. Malfoy mungkin tidak akan mengizinkan kau melihat atau memegang barang bukti."
"Baik, aku mengerti." Harry segera mengurus posisi Weasley yang tengkurap.
Tak lama, Malfoy masuk dan memberikan kotak itu kepada Granger. "Kerja yang bagus semuanya, dan astaga.."
"Mabuk." Harry berkata singkat.
"Apa yang dia minum? Sejak kapan." Malfoy menyalakan radio.
"Sejak kita menunggu di mobil."
"Okay." Malfoy mulai mengemudi secara perlahan, sesekali mencuri pandang pada wanita di sebelahnya.
"Granger, bisa kau bangunkanku ketika sudah sampai?" Harry bertanya.
"Ya, tentu. Tidur nyenyak, Ry."
Tanpa mereka sadari, ada yang mendengar mereka. Seseorang yang licik. Penghianat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through your words [DRAMIONE]
Teen FictionMalfoy mendekati Granger. "Now, how many men have you kissed?" "Very few." "But you offered me a kiss, why?" Malfoy tersenyum. "Such a foolish reason I'm afraid, I just... wanted to kiss you." Draco Malfoy x Hermione Granger. ALL CHARACTERS BELONG...