Through your words [DRAMIONE]

2

ALL CHARACTERS BELONG TO J. K. ROWLING.

"Harry. Kau sudah menemukan clue lain untuk kasus ini?" Granger memecah keheningan di mobil.

"Oh, ya. Aku dan Ron sudah pergi ke ruangan Zabini dan dia berkata bahwa ada bebera-"

"Kita tidak akan membahas masalah itu didalam mobil." Malfoy memotong pembicaraan Harry.

"Draco, kau harus mengerti sopan santun. Biarkan Harry menjelaskan." Terang Granger.

"Jangan memanggilku Draco. Dan tutup mulut kalian semua, kalian membuatku tidak fokus." Malfoy berusaha tenang.

Granger membatin. Mungkin karena memang sedang mengemudi, tetapi bisa juga karena dia tidak mau membicarakan tentang istrinya.

Ting...

Sebuah pesan masuk. Granger membuka ponselnya dan menemukan tulisan KASUS.

Ron : Hey. Aku mendengar apa yang kalian bicarakan. Kita bisa membicarakannya di chat saja.

Harry : Ron. Kita bisa membicarakannya saat sudah sampai.

Ron : Ikuti saja Harry.

Hermione : Harry, bisa lanjutkan apa yang tadi kau katakan?

Ron : Hai Granger.

Harry : Ya. Zabini menemukan beberapa tersangka, yang pertama adalah pembantu yang bekerja, dan yang kedua adalah tukang kebun.

Ron : Granger bisakah kita bertukar kursi. Aku ingin di samping Harry.

Hermione : Hanya 2 tersangka? Apakah ada kemungkinan kalau istri Malfoy tewas karena sakit?

Harry : Tidak tahu. Yang aku tahu kalau istri Malfoy itu tidak mempunyai penyakit apapun.

Hermione : Bisakah kau beritahu nama istri Malfoy?

Ron : Bukankah kau sudah membaca dokumennya Granger?

Harry : Nyonya Pansy.

Ron : Aku sakit perut, bisakah salah satu dari kalian berbicara kepada Malfoy untuk ke toilet terdekat?

Harry : Bisakah kau fokus?

Ron : Tidak.

Granger menepuk bahu Malfoy.

"Bisakah kita ke toilet terdekat?"

Malfoy merasakan sentuhan yang tulus di bahunya. Dia mengangguk tanpa melepaskan sentuhan itu. Harry dari belakang menatap Malfoy, dan menemukan bahwa telinga Malfoy memerah.

Granger berpikir seharusnya dia tidak menyentuh bahu Malfoy. Tetapi saat dia sudah pasrah bahwa Malfoy akan mengatakan sesuatu, Granger bingung karena yang dia dapatkan hanya anggukan dari si pirang.

Mobil berhenti, Ron keluar terlebih dahulu. "Granger, kau tidak turun?" Tanya Ron.

"Aku dimobil saja. Dan tolong belikan roti isi." Granger tersenyum.

"Baik. Harry temani aku." Ron menarik tangan Harry.

Dimobil tersisa seorang wanita dan pria yang sedang membisu. Malfoy mengangkat tangan dan menekan tombol "On" dilayar. Alunan lagu segera terdengar.

Granger menatap keluar jendela. Terlihat Harry yang sedang menunggu Ron selesai. Granger tersenyum.

Malfoy melihat ke arah kaca spion dan menemukan bahwa Granger sedang tersenyum. Senyum-nya sangat indah, dia suka. Senyum-nya membuat hangat hati Malfoy yang dingin.

"Granger." Malfoy memanggil.

"Ya? Ada apa?"

"Duduk di depan." Malfoy menyarankan.

"Saya lebih nyaman dibelakang. Terima kasih." Granger menolak.

"Sini." Malfoy memaksa.

Mau tidak mau Granger segera berpindah posisi di depan.

"Bisakah kau menyetir, Nyonya Granger?" Tanya Malfoy.

"Tentu." Jawab Granger singkat.

"Aku suka wanita yang bisa menyetir." Malfoy berkata sembari mengganti saluran radio.

"Apa hubungannya denganku?" Granger menatap wajah Malfoy.

Malfoy hanya tersenyum menjawab. Untuk sesaat Granger tercengang, dia pernah melihat Malfoy tersenyum. Tetapi senyum ini berbeda. Granger menatap sang pria yang tersenyum. Dia menyukai senyuman itu.

Pintu mobil terbuka. Senyum Malfoy hilang, digantikan oleh muka jengkelnya. "Oh, Granger didepan? Yay, aku disamping Harry." Ron segera menutup pintu kembali.

Granger membatin, mungkin dua bocah ini yang membuat Malfoy darah tinggi.

"Granger, ini roti mu." Harry memberikan sebungkus roti isi.

"Punya ku?" Malfoy bertanya.

"Hah. Kau memesan? Aku tidak dengar. Apa kau mau punya ku?" Ron tidak sudi memberikan rotinya, tapi yasudah.

"Tidak."

Mereka melanjutkan perjalanan. Malfoy diam seperti biasa. Sementara Ron sibuk mengganggu Harry.

Dan yang Granger ketahui bahwa nama dari istri Malfoy adalah Pansy.