Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Kamu jangan mempermainkan perasaanku Hiyyih."
" Haru."
" Kenapa tersenyum pada pria lain di depanku? Kenapa kamu membawa pria lain ke rumah? Kenapa kamu mengizinkan pria lain menggendong anak kita?"
Hiyyih sulit bernafas karena tanpa sadar Haru mencekik Hiyyih, Haru sadar kemudian melepaskan tangannya dari leher Hiyyih.
Hiyyih bernafas, " kamu hampir membunuhku Haru." Hiyyih mendorong tubuh Haru dengan keras.
" Maafin aku sayang." Haru mendekat.
" Control your tempramen, please." Hiyyih kesal.
" Aku cemburu, kau harus paham."
" Aku hanya seperti ini saja sudah buat kamu hilang kontrol hingga nyaris membunuhku, bagaimana kalau aku melakukan hal yang sama sepertimu tidur dengan wanita lain?"
" Tidak, jangan bilang begitu, aku tidak akan rela bahkan hanya sekedar membayangkannya saja."
" Berdoa saja semoga hasil tes DNA nya keluar sesuai keinginanmu." Hiyyih sarkas, ia keluar kamar dengan membanting pintu kamarnya.
Haru sudah tidak bisa melarang Hiyyih melakukan hal-hal yang tidak ia sukai, lantaran Hiyyih sedang belajar agar jika pada kenyataan nanti ia memang harus mandiri, tanpa bergantung pada Haru. Ia pun mulai belajar mengelola saham bagiannya di kampus. Hiyyih sudah menjadi wanita elegan yang memancarkan aura kemandirian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hiyyih melihat Haru sedang bertemu dengan mantan kekasihnya itu di sebuah rumah sakit. Hiyyih semakin muak dengan suaminya itu, kalau bukan karena baby Watanabe ia tidak akan menunggu sampai melahirkan bayi dari wanita itu untuk meminta bercerai dari Haru.
