6

2 0 0
                                    

Setelah malam itu, keduanyapun semakin dekat, setiap hari mereka habiskan waktu bersama hingga akhirnya sang gadis merasakan perasaan aneh yang mulai tumbuh di dalam hatinya. Entah mengapa ia merasa bahwa sekian lama ia akhirnya memiliki seorang teman yang mengerti dan memahami dirimua. Seseorang itu juga menerima dia apa adanya. Perasaan tersebut sangat jelas tergambarkan. Namun, dibalik kegembiraan tersebut perasaan sedih juga ia rasakan sekaligus, karena tidak lama sang Pangeran akan kembali ke istana. Pada suatu sore sehari sebelum Pangeran akan kembali, Pangeran dan nona Keliz berada di rumah kaca untuk minum teh sebagai bentuk sembari menatap senja sore itu entah mengapa rasanya ada yang mengganjal.

"Tidak terasa besok Pangeran akan kembali ke Istana, apakah perasaan Pangeran Harnez sudah membaik?"

"Dibanding itu, apakah tidak ada pertanyaan lain yang ingin nona tanyakan?" ujar Pangeran yang balik bertanya

Nona Keliz tampak bingung dengan perkataan sang Pangeran tersebut, ia tidak mengerti akan maksud Pangeran.

"Apakah nona, tidak ingin mengetahui bahwa saya tidak akan merindukan nona nantinya?"

Mendengar perkataan tersebut, wajah nona Keliz tiba-tiba saja memerah dan suhu tubuhnyapun meningkat. Nona Keliz menundukkan wajahnya karena tidak tahan di tatap sang Pangeran sembari meremas gaunnya.

"M-mengapa Pangeran berkata seperti itu?"

"Setelah menghabiskan waktu bersama saya merasa begitu nyaman dengan nona. Nona dapat mengerti apa yang saya rasakan. Sejujurnya saya tertarik pada nona saat kita bertemu kali pertama. Saat itu di salah satu gang sempit saat saya bersembunyi dari pengawal saya, saya melihat kejadian dimana nona membela seorang anak lelaki yang ditindas oleh anak lelaki lainnya dari kalangan atas, nona mengusir mereka dengan cara yang tidak biasa dan setelahnya entah mengapa kita bertemu kembali, saat itu saya merasa bahwa itu adalah takdir dan saya pun mengikuti nona karena rasa penasaran saya. Sejujurnya saya kemari bukan hanya merasa bosan, Besok adalah hari dimana saya akan dinobatkan sebagai raja. Seperti yang kita ketahui syarat menjadi seorang raja di kerajaan kita adalah menmpunyai seorang ratu yang akan membantu raja dalam mengurus kerajaan dan peran ratu sangat penting. Alasan saya kabur dari istana sejujurnya saya di jodohkan dengan seorang wanita bangsawan. Tapi dalam hal pendamping hidup saya ingin memilih pendamping saya sendiri dan benar-benar memiliki perasaan padanya. Saya ingin memiliki seorang wanita yang benar-benar saya cintai dan wanita tersebut, saya memilih dengan melihat karakter dan hati yang tulus dengan begitu ia dapat menjadi seorang Ratu yang membantu saya menegakkan keadilan dan bersama mewujudkan kerajaan yang damai dan tentram. Itu juga menjadi salah satu cita-cita saya. Karena waktu saya selama ini sibuk, hingga saya jarang memiliki hubungan asmara atau memiliki ketertarika kepada seseorang. Namun, setelah bertemu dengan nona perlahan saya memiliki perasaan tersebut. Saya merasa bahwa hanya Nona Keliz lah yang mengerti saya. Dari apa yang sebelumnya Nona katakan mengenai pengalaman hidup dan cita-cita nona, saya pikir tujuan kita sama dan nona dapat mewujudkan cita-cita nona tersebut melalui saya" Ujar Pengeran panjang lebar.

Sedangkan Nona Keliz sejak tadi rohnya seperti sedang melayang di udara. Perutnya pun terasa mual karena terasa seperti adanya kupu-kupu banyak berterbangan di dalam perutnya.

"M-mohon Maaf P-pangeran, jujur saya t-tidak mengerti dengan arah pembicaraan Pangeran Harnez" ucap nona Keliz sembari terus menunduk.

"Nona Keliz, menikahlah dengan saya" ujar Pangeran dengan mantap

Seketika pula nona Keliz mengangkatkan wajahnya dan menatap Pangeran, ia ingin melihat apakah ada kebohongan di dalam bola mata tersebut.

"Saya Mohon Ampun Pangeran, saya sangat merasa tidak pantas mendapatkan pengakuan tersebut, mohon agar kiranya Pangeran menarik kata-kata tersebut. Saya hanya orang kecil snagat rendahan dan tidak cocok mendapatkan pengakuan seperti itu dari Pangeran" ucap Nona Keliz dengan berlinang air mata. Entah mengapa ia merasa sakit dengan apa yang diucapkannya bertentangan dengan isi hatinya.

"Jangan mengatakan seperti itu nona, Nona adalah orang dengan hati yang besar, nona sangat tulus. Saya tidak akan asal bicara tanpa memikirkan hal ini sebelumnya. Nona jangan berpikir bahwa nona tidak pantas hanya karena satus sosial yang tidak begitu penting Terlepas dari itu, saya sungguh mencintai nona Keliz" Ucap Pengeran dengan sungguh-sungguh.

Penuturan tersebut membuat nona Keliz tidak bisa lagi berkata-kata. Ia sangat lancang apabila menolak Pangeran Harnez ditambah ia sadar bahwa dirinya sendiri juga memiliki perasaan yang sama, tapi ada ketakutan yang sangat di dalam dirinya apabila lamaran tersebut ia terima. Nona Keliz pun menyampaikan apa yang ia rasakan dengan sejujurnya. Pangeran Harnezpun merasa lega dan bahagia atas pengakuan nona Keliz dengan kejujuranya. Pangeran mengatakan bahwa nona Keliz tidak perlu khawatir dan meminta untuk percaya saja padanya.

"Nona memiliki saya, dan saya akan menjaga nona" ucap Pangeran Harnez dengan kesungguhan hatinya. Merekapun bersama saling menggenggam erat saling menyalurkan perasaan takut kehilangan dari masing-masing. Setalah pengakuan tersebut keduanyapun saling bergantung dan mempercayakan satu sama lain.

The Shy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang